Pagi setelah dai dan gensei berangkat Shun menghubungi sang mama sebagaimana yang ia selalu lakukan setiap harinya, menceritakan apa saja yang ia kerjakan selama disana dan membicarakan drama yang sedang mereka tonton sampai mereka lelah, tak jarang sang mama mengajarinya beberapa menu sederhana agar calon menantunya itu tidak hanya makan ramen untuk makan siang, sedangkan Shun tipe yang malas untuk hanya sekedar memesan makan siang jika sendirian. Alan sahabat gabutnya sedang visit kantor karna ada beberapa pekerjaan yang membutuhkan kehadirannya.
Akhirnya Shun memutuskan untuk pergi makan siang ketempat kazuto, kemudian mengirimkan beberapa pesan dan gambar kepada dai sebagai laporan dan Alan agar sahabatnya itu tidak terlalu merindukan crushnya, sebelum baterai ponselnya habis. Karna lupa charge setelah bercerita ria dengan mama dai.
"Kau sendiri hari ini?" Sapa kazuto seolah berbicara kepada adik kecil, dan Shun pun hanya mengangguk. Shun sangat lapar sehingga ia memesan shabu-shabu untuk dirinya sendiri.
Setelah Shun menikmati makanannya tepat seseorang memanggil namanya.
"Shun..."
Namun Shun tak bergeming suara orang itu terlalu familiar baginya, seketika jantung nya berdetak lebih cepat.
"Shun kau kah itu?..."orang itu kembali memanggil namanya seraya menghampiri Shun dengan raut kebahagiaan diwajahnya. Dia adalah Jesse masaya lewis mantan kekasihnya.
Shun menatap Jesse dengan wajah tak percaya bisa bertemu dengan mantan kekasihnya di tempat ini, karna yang ia tahu Jesse tinggal di New York meneruskan usaha grocery milik kedua orangtuanya. Lantas Jess minta Shun untuk berbicara dengannya di sebuah cafe tak jauh dari restoran kazuto, awalnya Shun menolak namun Jess bersikeras dan memohon padanya, bahkan membayarkam tagihan makanan Shun, Daripada ia dan Jess menjadi tontonan akhirnya Shun pun mengiyakan ajakan Jess, namun sayang saat ia hendak mengabari dai handphone nya benar-benar tidak bisa dinyalakan.
"Bagaimana kabarmu?" Tanya Jess sambil menatap Shun lekat seolah ingin merekam wajah Shun kedalam pikirannya, dan Shun hanya mengangguk.
Bagaimanapun mereka berpisah dengan cara yang menyedihkan.