missery & hope

700 54 3
                                    

Pengerjaan proyek dai sudah hampir rampung dan tidak sepadat seperti sebelumnya. Terhitung sudah hampir 2 bulan mereka tinggal disana banyak hal yang sudah terjadi dan perubahan signifikan adalah Shun atas jasa Alan kini ia bisa memasak tanpa menghancurkan dapur. Shun sangat menyukai shabu-shabu sehingga ia berusaha keras untuk bisa membuatnya yah walaupun hanya memasukkan bumbu instan pada air mendidih di panci. Benar kata Alan setiap orang yang memiliki perut pasti bisa memasak.

 Benar kata Alan setiap orang yang memiliki perut pasti bisa memasak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Dai., bisa kah menyingkir, kamu benar-benar mengganggu" ujar Shun yang mulai kesan kepada sikap dai yang terus menempelinya.

"Ini hari libur kenapa kamu bangun pagi-pagi sekali untuk memasak" sahut dai mendusel di tengkuk Shun.

"Ini jam 10 bahkan gensei sudah pergi bersama Alan untuk berbelanja, sebentar lagi Taehoon akan tiba aku mau memamerkan kemampuan ku memasak padanya" timpal shun membuat dai tertawa. Ia ingat bagaimana Shun menjadikannya kelinci percobaan atas semua menu masakan yang dibuatnya. Dan sungguh ia tidak menyangka Shun bahkan bisa memasak selain sandwich asin legendaris buatannya.

"Setiap kali ada taehoon aku merasa selalu dinomor duakan, aku cemburu tau"

"Jangan berpikir macam-macam, Taehoon sudah seperti saudaraku sendiri... Dia sudah banyak membantuku, bahkan taehoon menampungku di apartemen miliknya" kata Shun sambil mematikan kompor. Shun memandang dai merapikan rambut kekasihnya.

"Taehoon sangat baik padaku, dia sudah seperti keluargaku untuk pertama kalinya aku seperti memiliki seorang kakak laki-laki, aku harap kamu menganggapnya juga begitu" dai hanya mengangguk menanggapinya dengan tatapan memuja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Taehoon sangat baik padaku, dia sudah seperti keluargaku untuk pertama kalinya aku seperti memiliki seorang kakak laki-laki, aku harap kamu menganggapnya juga begitu" dai hanya mengangguk menanggapinya dengan tatapan memuja. Shun yang melihat tingkah dai jadi salah tingkah lalu mencium hidung dai dan menjauhkan pria itu darinya.

"Tolong bantu aku menata meja" meski dai belum puas menempeli Shun tapi perintah Shun tidak boleh ia tolak.

Tepat jam makan siang taehoon datang dengan semangka kesukaan Shun. Tak lupa taehoon memuji masakan Shun, ia cukup Senang karna Shun kini bisa memasak. Setidaknya ia tidak perlu khawatir soal perut anak itu lagi.

 Setidaknya ia tidak perlu khawatir soal perut anak itu lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HAPPY SHUNDAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang