Secret of Ayla

Part 16

Echa membereskan barang-barangnya. Lalu bersiap-siap pulang ke rumah. Rini pun menemani Echa sampai depan gerbang kantor.

"Enak benar jadi Theresia. Bisa datang ke kantor sesuka hati. Padahal dia datangnya lambat. Eh malah pulang sebelum jam 12 siang." umpat salah satu staf.

"Eh, si Mikayla juga nggak masuk kayaknya. Baru dua bulan kerja udah libur." sahut yang lain.

"Tapi si Mika sering banget di suruh ini itu sama pak Panji. Jangan-jangan mereka ada sesuatu?"

Echa selintas mendengar pembicaraan mereka terkait Mikayla. Entah kenapa dia punya pikiran yang sama dengan staf yang lain.

"Kamu jangan dengerin apa kata mereka, Re. Aku percaya Mika bukan seperti itu. Ya kamu jangan menolak lupa. Saat jadi staf kamu

juga di posisi Mika saat itu. Sampai jadi bahan omongan orang. Apalagi di komporin sama Lani." kata Rini seolah tahu apa yang di pikirkan Echa.

****

“ Ada apa?” tanya Kiranti, teman echa dari jogja melalui sambungan telepon.

“ Kamu anak Faperta kan? Pasti kamu kenal sama gadis yang aku kirim photo nya di whatsapp.” Tanya echa pada temannya.

“Bentar, kenapa kamu menyelidiki dia? Apa dia masuk dalam hubungan kamu dan seseorang. Oh iya aku lupa! Kamu sudah nikah kan, Re? apa ada hubungannya dengan suamimu?” cerocos Kiranti.

“Jawab, dulu kenal apa tidak?”

“Kayaknya bukan angkatanku, Re. mungkin dibawah aku, nanti aku tanyakan sama komunitas alumni. Ada apa, sih?”

“Nggak ada apa-apa. yasudah, kalau ada informasi tolong kabari aku.”

“Beneran tidak ada apa-apa?”

“Beneran, kok suwer. Soalnya dia kerja di kantorku.”

Echa menarik nafas dalam-dalam. Memang rumah tangganya tidak ada masalah terkait Mikayla. Hanya saja ada rasa penasaran yang mendera pikirannya. Echa berselancar mencari tahu soal jati diri Mikayla. Bukan karena dia cemburu pada gadis itu, apalagi belum genap satu bulan Panji langsung mendaulat layaknya asisten.

Rini yang masih di kediaman temannya pun ikut kepo. Dia menanyakan maksud Echa mencari tahu soal Mikayla.

“Apa karena omongan orang di kantor tadi? Ampun, Re. Kan aku sudah bilang sama kamu jangan di dengerin.” Rini berdecak heran. Dia kesal sama temannya yang gampang menelan info mentah-mentah.

Echa hanya bergumam kecil. Tanpa memperdulikan oechan Rini serta lebih fokus pada informasi yang dia dapat. Tentang tempat kuliah Mika, tentang orang-orang terdekat gadis itu. Sungguh sosok Mikayla masih menjadi misteri buat Echa.

“Lagian, pak Panji tidak mungkin tergoda sama Mikayla, Re. dia di bandingkan sama kamu masih cakepan istri sah nya.” Cerocos Rini.

Echa hanya tersenyum kecil mendengar penuturan Rini. Di lubuk hati yang paling dalam dia senang kalau ada yang memuji seperti yang di ungkapkan Rini.

****

"Jadi Mikayla itu mantannya kak Afan?" tanya Echa pada gadis.

Dari Kiranti, akhirnya mendapat informasi soal Mikayla Hidayati. Gadis yang buat dia penasaran dalam kurun waktu dua bulan ini. Gadis yang masih di curigainya punya sesuatu yang menarik suaminya. Bukan menuduh tanpa alasan. Dalam kurun waktu dua bulan Panji mempercayakan segala sesuatunya pada Mikayla.

Echa menaikkan tubuhnya dari atas karpetnya. Kini sudah berlabuh diatas sofa. Memijit kakinya yang terasa kram. Echa menoleh kanan kiri. Suasana rumah terasa sepi.