part 18

13 2 5
                                    

"Pak tadi Riska menelepon. katanya There ada di tempatnya. Itu berarti Panji juga ada disana bersama There dan ibunya. Kita tidak usah ganggu mereka dulu, ya, pak." kata Bu Saskia.

Cahyadi hanya mendengus kesal. Dia masih tidak terima penjelasan istrinya. Lelaki kepala 6 itu pun meninggalkan kamar rawat Afan. baru sampai sepuluh langkah kakinya terhenti pada suara seorang lelaki.

"Yadi,"

"Bahar!" jawab Cahyadi.

Dua lelaki paruh baya itu saling menyapa. Layaknya teman lama yang sudah lama tidak bertemu. Padahal terakhir mereka bertemu saat Bahar mengadukan calon istri barunya kabur di hari pernikahan.

"Kau apa kabar kawan?" sapa Cahyadi

"Saya baik bahkan sangat baik. Kau tahu kan aku baru dua bulan jadi suami muda." Bahar tertawa tangannya menepuk bahu Cahyadi.

"Tapi kalau kau mau gadis yang dulu bisa aku bantu." tawar Cahyadi.

Bahar menyunggingkan senyumnya. Dia sudah tidak berminat pada Ayla. Kabar yang dia dengar Ayla sudah di perkosa di sebuah panti. Sudah tidak ada harganya lagi.

"Tidak. Dia sudah tidak suci lagi. Aku dengar dia di perkosa sama lelaki lain. Sampai-sampai panti tempat kejadian di adakan acara ritual supaya buang sial." kata Bahar.

"Tapi kalau kau mau, aku bisa kenalkan gadis muda untuk jadi istri simpananmu. bukankah dulu waktu muda kau terkenal playboy. Ya aku tahu kamu sangat sayang pada Saskia. Tapi perlu juga hiburan untuk melepas penat." Bahar malah balik menawarkan pada Cahyadi.

Cahyadi tersenyum menang. harga diri Ayla sudah buruk di mata orang-orang. Jadi tidak perlu dia turun tangan memisahkan anaknya dan Ayla.

"Tidaklah. Saya walaupun begini masih setia sama Saskia. Tidak mungkin saya menyakitimu perasaan istri dan anak saya."

"Mumpung kamu disini, saya mau mengembalikan uang mahar anda. Anda ingat yang katanya calon istri anakmu menerima uang mahar yang fantastis. Aku hanya menggertak mereka untuk menagih hutang. padahal sebenarnya hutang mereka sudah lama lunas. Benar kata kamu, mereka itu keluarga matre. Buktinya ibunya nurut saja saat anaknya ku ajak nikah."

Cahyadi mengangguk kecil. Dia memberikan nomor m-banking pada temannya itu. Di rasa sudah cukup urusan mereka, keduanya memilih berpisah dengan urusan masing-masing. Bahkan Cahyadi lupa menanyakan kenapa Bahar bisa ada di rumah sakit. Kalau soal keberadaan di Jakarta, Cahyadi tahu Bahar punya usaha di kota metropolitan.

"Pa, .. Darimana saja. Tadi Afan di periksa dokter. Ada prosedur untuk penanganan kaki dan anggota tubuh yang lain. Cuma itu biayanya besar. Mama harus ke ATM..."

"Tidak usah. kita tunggu kabar dari Panji dulu. Kan dia yang janji ..."

"Pa, ini anak kita! Bukan anaknya Panji! Mama tidak masalah kalau harus mengeluarkan biaya banyak demi kesembuhan Afan. Bahkan bisa mama ganti nyawa, saya rela."

"Wajar dong kalau kita minta balas budi dari Panji. kalau bukan karena adikku, mungkin dia tidak sesukses ini. Toh uang Harsa adalah uang keluargaku juga."

"Papa tidak lupa kan, Harsa kaya karena istrinya anak orang kaya. Jadi bukan uang kita tapi uang istrinya. Sudahlah, pak lebih baik jangan ketergantungan. kayak kita nggak mampu saja. Jangankan bayar pengobatan Afan, beli rumah sakit kita juga bisa."

Beberapa petugas rumah sakit masuk ke kamar rawat Afan. Memeriksa Pasiennya yang sudah satu minggu dia sadar dari tidur panjangnya. Bu Saskia dan Pak Cahyadi menunggu di luar. Seperti harap-harap cemas.

Tak berapa lama dokter pun keluar bersama para perawat. Dokter cantik itu mendatangi sepasang suami istri yang menunggu kabar.

Senyumnya merona di padu dengan hijab yang senada dengan jas.

"Bagaimana keadaan anak saya, dok?"

"Bu, untuk sementara ini Taufan tidak bisa menggunakan pita suaranya. Cedera pada bagian leher yang mengenai leher dapat merusak persarafan pita suara atau pita suara itu sendiri. Kerusakan/tidak berfungsinya persarafan pada pita suara, selain karena cedera juga bisa karena hal lainnya misalnya karena operasi daerah leher, karena stroke, infeksi yang parah, tumor, kanker dan kondisi lain.

Kelumpuhan pita suara adalah suatu kondisi di mana pasien tidak dapat mengontrol pergerakan otot yang mengontrol suara. Ini terjadi ketika impuls saraf ke kotak suara terganggu. Hal ini menyebabkan kelumpuhan otot pita suara.

Efeknya bisa membuat saudara Afan mengalami sulit sulit berbicara dan bahkan bernapas."

"Ya Allah Afan, kenapa bisa jadi seperti ini. Dia meninggalkan pekerjaannya. Tapi dia juga di permainkan oleh wanita itu." isak Bu Saskia sembari memeluk suaminya. Tidak di sangka Afan bernasib seperti ini. Tubuh wanita paruh baya itu berguncang hebat. Pak Cahyadi hanya bisa memenangkan istrinya yang masih syok.

"Ini semua karena Ayla dan ibunya. Aku doakan hidupnya tidak akan pernah tenang." ucap pak Cahyadi geram.

"Ibu dan bapak tenang saja. Nanti ada terapi pita suara. Ini hanya sementara selama kalian rutin terapi dan berobat.

Untuk masalah cedera kakinya, nanti ada dokter spesialis yang akan menangani saudara Taufan."

Dokter itu pergi meninggalkan pasangan suami-isteri tersebut. Dari jauh Saskia mengangumi kecantikan dan tata Krama dokter tersebut.

"Dia itu single apa sudah berkeluarga ya?" tanya Bu Saskia.

"Nanti aku cari tahu, Ma. Mama mau dia kan jadi menantu kita?" Bu Saskia mengangguk kecil.

"Aku ingin Afan move on, Pa."

Secret of Ayla Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang