Tiga bulan sudah hinata bekerja di rumah Nara. Hubungan hinata dengan shikadai semakin sangat lengket. Begitu juga dengan shikadai dan boruto. Shikadai selalu mengajak boruto bermain jika boruto sedang tidak tidur. Begitu juga tuan dan nyonya besar keluarga Nara bahkan sudah menganggap Hinata seperti anak mereka sendiri. Di mata mereka hinata adalah wanita pekerja keras, baik dan lembut. Mereka sangat bersyukur hinata datang kerumah mereka dan membuat shikadai balik lagi menjadi shikadai yang ceria. Yang walaupun sudah menguasai banyak pengetahuan yang bahkan bisa mengalahkan anak kuliahan. Tapi, shikadai tetaplah seorang bocah anak 4 tahun yang memerlukan perhatian yang penuh dengan kelembutan. Hal itu selalu Dai dapatkan dari ibunya -temari. Dan dia kehilangan hal itu semenjak kepergian ibunhya.
Jika temari hampir tiap saat mengucapkan "I love you" pada shikadai, shikamaru hanya mengucapkan "selamat malam" pada shikadai yang sudah tertidur karena shikamaru selalu pulang larut.
Jika temari selalu kapanpun dimanapun memberikan pelukan hangat dan kecupan sayang di seluruh wajah Dai, shikamaru selalu mengajak shikadai bermain catur atau memberikan bacaan tebal untuk shikadai baca.
Walaupun sejak kepergian temari, shikamaru sedikit berubah. Tapi tetap aja pria itu tidak bisa mengungkapkan rasa sayangnya dengan gamblang pada shikadai.
Sementara hubungan hinata dan yang lainnya semakin baik, entah mengapa interaksinya dengan shikamaru hampir tidak pernah ada. Entahlah, sepertinya shikamaru sengaja menghindari hinata.
***
"Ne... Dai-kun." Hinata menoel-noel pipi tembem shikadai dengan ibu jarinya. Tapi dai tetap tidak memberi sedikitpun perhatiannya pada hinata. Dai tetap dengan posisi menbacanya. Duduk tegak, kedua tangannya memegang kedua sisi buku. Kadang tangannya bersandar kelututnya, kadang tangannya dia angkat mendekatkan buku kewajahnya.
Kalau sudah bagini Shikadai akan sangat fokus membuat hinata kadang merasa bosan dan cemburu pada buku. Ini adalah rutinitas Dai. Setelah sarapan, mandi dan main sebentar, jam 9.30 shikadai akan masuk ke perpustakaannya untuk membaca. Saat-saat seperti ini adalah kesempatan bagi hinata untuk puas mengajak boruto main, karena shikadai akan meminta hinata ikut keperpustakaan. Saat Shikai fukus dan sama sekali ga bisa diganggu, saat itulah hinata bermain dengan boruto. Namun jam 11.00 adalah jam tidur boruto, jadi biasanya boruto akan tertidur di box bayi yang hinata letakkan pas didepan Dai. Saat itulah hinata jadi bosan karena hanya bisa melihati shikadai membaca. Duh, jangan kalian minta dia untuk ikut membaca juga agar tidak bosan. Ihhh, membaca judul-judul bukunya aja membuat hinata pikir panjang. Seperti 'Perry's chemical engineers', 'Problems in General Physics', 'Molecular Biology of the cell', 'Aljabar Linear Elementer', 'Algorithms to Live By', dll lagi. Kalau novel atau buku sajak sih hinata akan dengan senang hati membaca.
"Hah." Shikadai menarik nafasnya dan menoleh kearah hinata serperti sedang menanyakan 'ada apa?'. Hinata terkekeh sambil memeluk bahu shikadai.
"Ne Dai kun, berbicaralah sesekali. Neechan mu ini bosan tau.."
"Ckkkk" Shikadai berkata dan kemudian kembali membaca, tapi dia tidak keberatan atas pelukan hinata. Bahkan ujung bibirnya kini sedikit terangkat menandakan dia sedang tersenyum tipis.
"Ne Dai-kun. Kau itu masih kecil, kenapa suka sekali membaca bacaan membingungkan seperti ini?" Hinata kembali mengganggu shikadai.
"Ayahku selesai membaca hampir setengah buku yang disini saat usia 6 tahun. Dai bahkan belum menyelesaikan seperempat pun." Jawab Shikadai masih tetap fokus pada bukunya.
Hinata menganga? Ga mungkin, buku disini tuh sangat banyak , namun entah mengapa keheranan hinata kini berubah menjadi rasa bangga pada shikamaru. Dia sadar kok kalau dia bukan siapa-siapa bagi shikamaru, tapi -merasa bangga- ga dilarang kan ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Its You
Fanfictionhanya tentang hyuga hinata dan nara shikamaru yang bertemu saat mereka sama-sama takut untuk mencintai lagi @credit pada semua pemilik picture yang aku gunakan di book ini tanpa izin.