11. RACHAL

12 3 3
                                    


HAI BALIK LAGII NIH!

AKU SUKA UP NYA JAM" 8 MALEM GITU EHEHE MAAP NUNGGUIN YAK

KALO ADA TYPO BILANG YAA

BACANYA PELAN-PELAN AJA, OKE GASSS LAH!







HAPPY READING!🦋




🏐🏐




"Balikin hp gue Kerri! Gausah ngelunjak lo!"

Kerri menjauhkan ponsel itu dengan mengangkatnya ke atas, yang tentu tidak bisa diraih sang libero yang memiliki tubuh lebih pendek.

Kiantara mengalah membiarkan Kerri menggunakan ponselnya untuk melakukan siaran instagram karena ponsel cowok itu ketinggalan katanya. Kiantara memilih duduk di sebelah Rachal yang sedari tadi hanya diam menatap ponselnya.

"Diem napa Ri! Gue makin pusing denger suara lo," kata Hadyan melempar bola hingga mengenai pantat Kerri yang heboh tebar pesona.

Juan menarik celana Kerri membuat anak itu heboh menahan celananya karena kamera sedang ia letakkan di kursi otomatis seluruh tubuhnya terlihat. Dengan posisi dia sedang berdiri memegang bola. "Juan anjir! Gue lagi siaran langsung, tai lo!"

Celana itu melorot, untung tidak sampai kelihatan aset milik cowok itu. "Mahal ni ga boleh diumbar-umbar!" kata Kerri kesal setelah mematikan acara live-nya dan melempar ponsel itu ke atas paha Kiantara.

"Mau caper ke mantan? Jangan ya dek yaa," kata Kiantara mengejek Kerri yang baru putus satu minggu yang lalu. Alasannya cewek Kerri ini cemburu dengan teman perempuan satu klub mereka, Cika.

"Udah pernah belom kangen sama mantan tapi gengsi mau nge-chat duluan?" suara Hadyan terdengar setelah melepas jersey hitam yang dia pakai.

"JANGAN YA DEK YAAA! JANGAN YAA!"

Secara bersamaan Kiantara, Arshan, Juan, Aldana bahkan beberapa pemain cadangan lainnya yang ada di sana mengatakan itu dengan kompak sambil menatap Kerri yang wajahnya sudah kusut dan dibuat tambah kesal.

Sedangkan Rachal tetap diam, lelaki itu hanya mendengarkan teman-temannya yang kini tertawa. Rachal menyisir rambutnya ke belakang menggunakan jemarinya yang panjang sambil menyandarkan bahu di kursi yang dia duduki setelah membaca pesan dari Guan yang mengomelinya karena membentak Rebil semalam.

Hari ini mereka tidak ke kampus karena tidak ada kelas. Jadi Rachal memilih datang kemari siang ini. Dan kebetulan teman-temannya juga baru pulang sekolah dan langsung datang ke sini.

Latihan mereka sudah mulai rutin diwajibakan oleh sang pelatih, coach Tama. Untuk menghadapi lawan di final turnamen Proliga yang akan berlangsung dua minggu lagi di Gresik.

Setelah kemarin mereka mati-matian berjuang mengalahkan klub yang mereka anggap kuat. Tapi nyatanya kalah telak 3-0, tapi walaupun begitu Manster Abadi tetap tidak boleh sepele dan lengah dengan lawan yang akan mereka hadapi.

Kata Guan wajah Rebil seperti hampir mau menangis ketika Guan ke rumah Rebil ingin memberi tahu kalau Neysha sudah ketemu.

Kerri merebahkan tubuhnya di atas lantai sambil menutup mata dengan lengannya yang berotot. "Diem lo semua! Gue lagi sedih bukannya dibantuin malah dilecein."

Kiantara ngakak di tempatnya. "Makanya lo jadi cowok jangan kegatelan deket-deket cewek lain. Udah punya yang bagus masih aja kurang!"

"Gak ada gue kegatelan! Cuma ngajarin voli doang ga lebih, terus dia tau gue nyimpen nomornya Cika. Gara-gara itu dia minta putus coba?" kata Kerri heran.

RACHALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang