13. RACHAL

12 2 1
                                    


DIRGAHAYU INDONESIAKU🇮🇩

HARI INI DIUSAHAIN TETAP UP NIHHHH☺

KAYA BIASA YAA, BACANYA PELAN-PELAN AJA KARENA PART INI LUMAYAN PANJANG

KALO ADA TYPO TANDAIN AJA OKEE!





HAPPY READING!🏐🦋

🏐🏐








"Rebil, ada anak kecil yang nyariin kamu di depan."

Bi Tumi menghampiri gadis yang sedang menanam bunga di halam belakang rumah. Rebil berdiri melepaskan sarung tangan yang dia pakai, menepuk sisi baju kaosnya yang terkena butiran tanah.

Kali ini pakaian yang Dian belikan sesuai dengan keinginannya. Tidak terlalu ketat dan celananya juga tidak kependekan.

"Siapa bi?"

"Adeknya den yang kemarin nganterin kamu," kata bi Tumi mencoba mengingat namanya. "Siapa namanya? Lupa bibi Bil."

"Kak Rachal bi."

"Haa iya Rachal! Biasalah namanya bibi udah tua."

"Aku jumpain Neysha dulu ya bi."

Rebil melangkah masuk ke dalam rumah. Kemudian berjalan menuju ruang tamu yang langsung mendapati keberadaan Neysha yang sedang duduk bersender di sofa.

"Kamu nyari Albaron ya? Dia belum pulang dari les."

Neysha menggeleng kemudian berdiri menarik tangan Rebil menuju keluar rumah. "Kak tolongin abang."

Rebil yang dibawa oleh anak itu mengernyit. "Kak Rachal kenapa?"

"Gak mau minum obat terus gak mau makan. Bantuin kak biar dia gak sakit lagi, aku gak suka liat abang sakit!"

Neysha yang habis pulang dari les balet itu diberi tahu oleh Papanya agar tak mengganggu Rachal hari ini karena abangnya itu sedang sakit. Tapi Neysha tetap bersikeras meminta supir mengantarnya menemui Rachal.

Setelah sampai di dalam kamar lelaki itu Rebil dapat melihat sosok berpunggung tegap yang biasanya selalu terlihat segar, kini malah bergulung di dalam selimut.

"Kak ayo makan dulu," Rebil menepuk pelan lengan Rachal yang terasa hangat meski terbalut dengan kaos berwarna putih.

Bola mata Rachal terbuka, tampak matanya berwarna merah menatap gadis itu tajam.

"Ngapain ke sini? Sana balik, gue gak papa."

"Gak bisa lah kak kalo gak makan sama minum obat. Ayo bangun dulu, kasian Neysha ga tega liat kamu gini," kata Rebil yang membuat Rachal bangkit dari tidurnya mencari keberadaan Neysha.

"Kapan dia datang?"

"Gak tau, tadi tiba-tiba dia ke rumah nyariin aku."

Rebil tidak menemukan makanan apa pun di atas meja nakas. Dia menggaruk kepalanya. "Aku masakin bubur mau ya kak?"

Rachal menggeleng sambil turun dari tempat tidurnya. "Gak usah, yang ada nanti kebakaran."

Rebil melotot menatap lelaki itu yang sudah keluar dari kamar. Rebil juga mengikutinya keluar. "Enggak separah itu lah kak, aku sering kok bantuin bi Tumi masak."

Neysha sudah tertidur di atas sofa, tampak sekali wajahnya kelelahan karena seharian beraktivitas.

"Habis les kenapa masih di bawa ke sini pak, lain kali ditolak aja. Dianya kecapekan." kata Rachal ketika supir Neysha masuk untuk menggendong anak itu pulang.

RACHALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang