WORD PART INI SEKITAR 2500 LEBIH
JADI BACANYA PELAN-PELAN AJA, OKEE
KALO ADA TYPO BILANG YAA
HAPPY READING!🏐🦋
🏐🏐
"Rebil!" Aldana memanggil seraya mengetuk pintu kamar milik gadis itu. "Bunda nyariin lo nih, keluar dulu bentar."
Pintu langsung dibuka oleh Yuma disusul Rebil yang baru keluar dari kamar mandi. "Ada apa Al?"
Aldana menyerahkan ponselnya ke wajah Rebil yang langsung disambut senang oleh gadis itu ketika melihat wajah Dian yang menyapanya di sana.
"Pagi juga bunda!"
Setelah ponsel itu ada di genggaman Rebil, Aldana turun ke lantai bawah untuk kembali menemui teman-temannya yang baru saja tiba.
"Udah baikan kondisinya?"
"Udah, semalem udah sembuh kok."
"Baik-baik aja kan kalian di rumah Bil?"
Rebil melirik Yuma yang ada di sebelahnya. "Baik bun. Nih aku bareng Yuma."
Rebil mengarahkan kamera hingga wajah Yuma terlihat juga.
"Kalo kak Rebil di rumah terus seret aja keluar Yum, ke mana kek healing cari udara segar biar gak stress," kata Dian yang sudah menganggap anak pembantunya itu seperti adik sekaligus temannya Rebil.
Yuma tersenyum lebar. "Siap tante, emang nolep banget kak Rebil diajak ke warung aja mageran."
"Enggak bun, ngarang nih Yuma," elak Rebil menyikut lengannya.
"Kalo mau keluar gak papa asal hati-hati ya," ucap Dian yang hanya diangguki saja oleh Rebil.
"Oh iya Albaron udah bangun belum?"
Rebil bangkit dari kasur meninggalkan Yuma yang asyik melanjutkan acara nonton filmnya. Memakai sendal bulu kemudian Rebil membuka pintu kamar Albaron, tapi tidak menemukan anak itu.
Jadi dia turun ke bawah mencari di ruang tamu sampai dapur, tetap tidak ada. Dia menoleh ketika mendengar suara tawa dari halaman belakang yang pintunya terlihat terbuka. "Bentar bun."
"Al, Albaron mana?" Rebil mendekati Aldana yang duduk di sebelah Hadyan dan Kiantara.
"Itu lagi main sama Rachal," jawab Aldana menunjuk dengan dagunya.
Rebil melihat Albaron yang diajarkan voli oleh Rachal. Di sana ada Neysha juga yang makan es krim berdiri dipinggir lapangan menonton Rachal dan Albaron.
"Kamu kasihin ke Albaron nih bunda mau ngomong."
"Males, kasih aja sendiri," kata Aldana menyebalkan sekali.
Tidak enak terlalu lama membuat Dian menunggu akhirnya Rebil melangkah mendekat. Memanggil adiknya itu dengan sebisa mungkin tidak melihat ke arah lelaki yang ada di sebelah Albaron itu.
"Bunda video call nih, mau liat kamu."
Rebil menyerahkan ponsel Aldana pada Albaron yang langsung dibawa pergi oleh anak itu dengan semangat. Rebil hanya menunduk kemudian saat berbalik dia dibuat mengelus dada saat tiba-tiba wajah Kerri muncul.
Kerri tertawa. "Kaget ya lo ahaha! Sorry ya kaget aja mukanya imut banget."
"Lo udah kenal gue belum? Gue Kerri temennya Aldana, gue kelas 3 sma beda setahun sama lo kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
RACHAL
Ficção AdolescenteBak putri yang sudah terkurung selama ratusan tahun Rebilla Elasy tumbuh menjadi gadis anggun dan penurut dengan segala kecemasan yang membuatnya mengekang kebebasannya untuk mengenal dunia karena trauma masa lalu. Rebil berpikir dengan tidak mengen...