Bab 27: Flight

1K 8 0
                                    

"Udah dong, jangan cemberut gitu, aku kan gak lama pergi nya," ucap Delvin sambil mengacak-acak rambut Tasha.

"Ck, ya lagi kamu ninggalin aku," ucap Tasha sambil duduk di atas koper milik Delvin.

"Iya maaf ya sayang, ini kan mendadak, aku juga gak mau ninggalin kamu," ucapnya.

"Kamu aku ajak gak mau," lanjut Delvin.

Tasha langsung terdiam, "ck, ya kan, gak mau ah, mana kenal aku sama keluarga kamu."

"Ya maka dari itu kenalan, biar kenal," kata Delvin.

"Tau ah, udah sana, nanti kamu telat," ucap Tasha bangkit dari koper yang ia duduki.

"Jangan nakal ya, aku akan kembali secepatnya," ucap Delvin kemudian memberikan kecupan singkat di bibir Tasha yang membuatnya sangat malu sebab ramai orang yang berada di bandara.

"Jaga apartemen, Lego, dan Hugo juga."

"Hati-hati bawa mobilnya, kalo ada yang gangguin langsung kabarin aku," ucap Delvin kemudian pergi karena pesawatnya akan segera berangkat. Tasha kembali ke parkiran di bandara untuk langsung menuju ke sekolah, karena sudah sangat siang, khawatir ia akan terlambat, namun kelas jam pertama adalah kelasnya Delvin. Rasanya bisa tenang sedikit.

Namun sampainya di kelas, keadaan kelas justru sunyi, semua sibuk dengan alat tulis mereka begitu juga dengan Aliyya. "Lo ngerjain apa Al?" Tanya Tasha.

"Ini, pak Delvin ngasih tugas yang harus selesai hari ini, mana banyak lagi," ucapnya.

Tasha mengepalkan tangannya, "brengsek," lirihnya kemudian langsung mengeluarkan buku untuk mengerjakan tugas yang di berikan. Kelas selesai sebelum jam istirahat, jadi semua tugas harus selesai sebelum itu, karena akan di letakkan di ruang Delvin.

Selama mengerjakan, ponselnya selalu bergetar, entah siapa yang menganggu nya mengerjakan tugas yang sangat banyak ini, "ck, siapa sih, ganggu aja nyet," kesalnya sambil membuka ponselnya, itu adalah pesan dari Delvin yang di kirim dalam jumlah banyak.

Delvin: Pesawat akan segera berangkat.
Delvin: Kamu sudah sampai?
Delvin: Kenapa tidak membalas pesan ku.

Tasha dengan wajah kesal membatin, "ck ini semua karena tugas yang kau berikan sangat membebankan kami Delvin."

"Ekhem, guys tolong kumpulin tugasnya sekarang," ucap salah satu perwakilan kelas, dengan berat hati Tasha mengeluarkan buku lain dari tasnya dan mengumpulkannya.

Tidak peduli apakah itu boleh dimata Delvin atau tidak, dari pada tidak mengumpulkan. Kelas selesai dengan ricuh karena sebagian besar belum selesai dengan tugasnya; termasuk Aliyya.

Tidak memperdulikannya, mereka justru menuju kantin untuk makan siang, Tasha bahkan tak membalas pesannya karena Delvin baru akan mengabarinya lagi nanti saat sudah sampai.

Mereka beristirahat bersama dengan kelas lain, teman barunya kini berjumlah lebih dari sepuluh orang. Tasha bahkan selalu mendapat sapaan ketika berjalan, sama seperti Aliyya. Hampir seluruh sekolah kini mengenalnya, bahkan sebagian guru yang tidak mengajar di kelasnya juga mengenalnya.

Hari ini berjalan cukup baik, atau bahkan sangat baik. Tasha melajukan kendaraannya menuju sebuah supermarket. Ia merasa harus membeli beberapa makanan ringan dan mengisi kulkas yang sudah kosong, tak lupa juga menyempatkan untuk membeli makanan untuk Lego dan Hugo sebelum akhirnya pulang.

Tasha memilih beberapa buah-buahan karena ia sedang ingin memakan yang segar-segar. Dari kejauhan ia menatap seorang wanita yang sepertinya memiliki umur yang setara dengan mommy nya. Wanita itu sedang mengandung, ia memilih beberapa sayuran dan memasukkannya ke dalam keranjang belanjaannya.

Hot TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang