Bab 41: He's Lucas

366 5 0
                                    

Dengan penuh keberanian Nheva melangkahkan kakinya mendekat ke arah pria yang baru saja selesai berselancar, semakin mendekat justru jantungnya semakin berdegup dengan kencang. Namun dengan penuh keberanian ia berkata, "hai, you looked cool there.."

Pria itu tersenyum, "thanks, your eyes are beautiful."

Nheva tersipu malu. Pria itu hanya tertawa kecil melihat Nheva yang tersipu.

"Did you come here yourself?"

Nheva menggeleng, ia menunjuk ke arah Tasha dan mommy yang duduk di sana, "no, i came with my mother and my brother's wife."

Pria itu melihat ke arah yang di tunjuk oleh Nheva dan mengangguk, "by the way, what's your name?"

"My name is Lucas. And your name is?"

"Nheva Radystala Marsillus. You can call me Nheva."

"Beautiful name, like you too,"ucapnya.

Lagi-lagi Nheva tersipu malu, pria ini benar-benar menarik perhatiannya.

"Where do you live?" Tanya Lucas.

"Hm, aku tinggal di dekat sini, aku baru saja tiba dari Prancis kemarin malam."

"Oh benarkah? Jadi kamu bukan asli dari sini?"

Nheva menggeleng, "aku ke sini karena untuk menjaga istri kakak ku, dia ada perjalanan bisnis sementara," jelasnya.

Lucas mengangguk, "disini ada tempat yang bagus, kau harus datang mengunjunginya," ucapnya.

"Benarkah? Dimana itu?"

"Dia ada di tengah kota, kau ingin kesana?"

Nheva mengangguk dengan antusias. "Ya, yam, aku bisa kesana?"

Lucas mengangguk, "aku akan pergi kesana besok, kau bisa ikut," jelasnya.

Mereka lalu bertukar kontak dan kembali berbincang di salah satu cafe yang ada di sana, terlihat dari tempat mommy dan Tasha jika Nheva asik mengobrol di temani dengan segelas jus jeruk.

"Sial, kita hanya akan kembali berdua saja sepertinya Tasha," kata mommy sambil menatap layar ponselnya, baru saja Nheva mengiriminya pesan untuk pulang lebih dulu, karena Lucas mengajaknya makan terlebih dahulu.

Tasha tertawa, "sepertinya Nheva jauh lebih cepat dari pada aku dulu," katanya.

Mereka melanjutkan melihat matahari tenggelam, dan kemudian memilih pulang. Mommy akan kena marah jika Tasha belum juga di rumah saat malam. Jadi karena Nheva tidak pulang bersama mereka, mommy lah yang mengemudi untuk sampai ke rumah.

Tasha membantu mommy menurunkan barang-barang bawaan yang hanya sedikit juga, lalu setelahnya memilih untuk berendam di bath up dengan air hangat. Mereka sepakat untuk memesan makan malam saja, karena mereka sama sama lelah. Seharian ini membuat Tasha lelah tapi sekaligus senang karena bisa merasa muda kembali, hangout bersama keluarga Delvin yang sangat baik kepadanya.

Tasha menghabiskan waktu untuk berendam hingga setengah jam lebih, baru ia keluar karena mommy memberitahu jika makanan pesanan mereka sudah sampai. Mommy juga memberikan segelas susu yang biasa di minum oleh Tasha.

Di tengah kegiatan makan mereka, pintu terbuka. Nheva datang dengan senyum lebar di wajahnya, "aku sangat bahagiaaaaaaa!!!!!!"

Mereka berdua hanya menatapnya terheran-heran, "kau berhasil mengencaninya?" ucap Tasha.

Nheva mengangguk, "mommy sudah berniat untuk mengunci pintu sehabis makan ini, tapi kau pulang lebih dulu," ucapnya.

"Ck mom, Lucas itu pria baik, aku sudah tau sejak awal melihatnya."

Tasha terkejut, "namanya Lucas?"

Nheva mengangguk dengan penuh senyuman di wajahnya, sejak tadi ia tidak bisa berhenti tersenyum, "dia bekerja sebagai model."

"Berapa usianya?" Tanya mommy.

"21 tahun, bulan depan dia akan mengadakan pesta ulang tahun yang ke 22 tahun, usia bukan masalah baginya, dia berkata begitu tadi," jawab Nheva.

Dering ponsel Nheva berbunyi, saat itu juga Nheva melompat dengan penuh semangat, "dia mengirim pesan kepada ku, aku akan ke kamar."

"Aku tidak menonton drama dulu untuk malam ini kak," ucapnya kemudian dengan gembira naik ke kamar. Mereka berdua hanya menggelengkan kepala saja, tapi memang malam ini mommy berniat untuk menemani Tasha tidur, bergantian dengan Nheva. Bukan apa-apa, saja rasanya kasihan jika tidur sendirian, lebih baik jika di temani.

---

Tasha terbangun lebih awal karena mendengar suara pintu rumah yang terbuka, khawatir ada maling yang mencoba mencuri di pagi hari. Mommy juga terbangun. Mereka berdua keluar untuk memastikan bahwa tidak ada maling yang masuk.

Namun mereka terkejut karena mendapati Nheva yang hendak lari pagi di sekitar sana, "kamu ngapain?" Tanya mommy kepadanya yang sedang mengikat tali sepatu.

Tasha menghela nafas lega.  "Jogging mom, biar sehat," ucapnya.

"Jadi kamu yang buka pintu sepagi ini?" Tanya Tasha.

Nheva tersenyum lebar, "kedengaran ya? Pantes kalian langsung keluar kamar, sorry ya, sana lanjut tidur," ucapnya.

"Aku mau jogging dulu, bye guys, kalian bisa sarapan duluan, gak perlu tunggu aku," ucap Nheva keluar dari rumah. Mereka berdua menggeleng, "dia sering seperti itu mom?" Tanya Tasha.

"Selalu, setiap sedang berkencan dia akan berusaha menjaga bentuk tubuhnya agar tetap bagus," ucapnya.

Karena masih mengantuk, mereka memutuskan untuk kembali masuk ke kamar dan melanjutkan tidur. Mereka sarapan beberapa jam sebelum jam makan siang, mereka terlambat bangun karena tubuhnya sangat lelah.

Terdengar suara pintu terbuka. Nheva melepaskan sepatunya sambil mengatur nafasnya. "Siang amat pulangnya Nhev," kata mommy sambil membereskan piring mereka sehabis makan, Tasha di larang membantunya.

Nheva berjalan ke dapur dan langsung mengambil air mineral. Ia meneguknya sebanyak 600 ml. "Kamu abis di kejar anjing apa ya," kata mommy sukses membuat Tasha tertawa kencang.

"Huh, kalian kenapa mengejek ku," ucap Nheva.

"Ya lagian, kamu lagi jogging nya muterin apaan sih," ucap Tasha.

"Jauh Sha, sampe ke ujung, berangkatnya semangat, pulangnya lemes karena ternyata kejauhan ambil jarak," jelasnya.

Semua tertawa terbahak-bahak. "Ya udah sana mandi," suruh mommy.

[Bersambung]

Hot TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang