Bab 40: Girls time

423 5 0
                                    

Pintu kamar Tasha terketuk, lalu tidak lama gorden kamar terbuka hingga cahaya matahari memasuki kamarnya. Tasha terpaksa membuka matanya karena angin yang bertiup masuk. "Ayo guys bangun, aduh anak anak mommy, pada begadang ya pasti nonton drama kan?" Ucap mommy sambil menepuk-nepuk tubuh Nheva yang masih tertidur.

Nheva mengucekucek matanta, semalaman mereka menghabiskan drama yang tertunda karena jarak. Itu mengapa malam itu Nheva tidur bersama dengan Tasha. Lagi pun Delvin tak keberatan dengan siapa Tasha tidur, yang penting keluarganya bisa menjaga Tasha dengan baik, selagi Tasha bukan tidur bersama pria lain.

Mommy dapat menebak seperti itu karena melihat laptop yang tergeletak di meja pinggir ranjang, jelas sudah dua anak ini sangat menyukai drama korea.

"Yuk cepet bangun ya, mommy mau ke dapur dulu, nanti bisa gosong masakan mommy."

Mereka berdua hanya mengangguk. Tasha memasuki toilet untuk mandi, begitupun dengan Nheva yang naik ke kamarnya untuk mandi dan berganti pakaian. Selesainya mandi Tasha mengecek ponselnya, menyempatkan untuk berkabar dengan Delvin, ternyata sudah ada dua belas panggilan tak terjawab dari Delvin, ia berusaha menghubungi ulang, dan untunglah di angkat.

"Kemana saja kamu sayang? Aku menghubungimu tapi tidak bisa." Kata Delvin.

"Maaf, aku baru bangun Del..."

"Kenapa? Apa kamu masih mual?"

"Enggak kok, aku..---"

"Oh, aku tau, pasti Nheva mengajak mu menonton drama ya, akan ku marahi dia nanti." Selanya di tengah Tasha sedang berbicara.

"No! Aku yang mau, lagi pun aku susah tidur semalam."

"Kenapa? Apa aku perlu menyuruh mommy membawa mu ke rumah sakit?"

"Tidak Del, kehamilanku yang semakin membesar, membuat aku kesulitan mencari posisi tidur," jelasnya sambil menatap ke luar jendela.

"Aku akan kembali secepatnya, agar aku bisa mengusap punggung mu agar kau tertidur dengan nyenyak," ucapnya dari sana.

"Hm,, kalo begitu cepatlah kembali."

"Akan ku selesaikan olimpiade ini."

"Baiklah, mommy sudah memanggilku, aku harus sarapan, bye Del," ucapnya.

"Makan yang banyak, aku mencintaimu Tasha."

"Aku juga mencintai mu Del.."

Panggilan terputus. Tasha langsung berjalan meninggalkan kamar. Mommy sudah menunggunya di sana, sedangkan Nheva baru saja selesai mandi. Mereka berkumpul di meja makan dan memulai makan mereka.

"Kak, apa yang biasanya kau lakukan jika Delvin bekerja?" Tanya Nheva di tengah-tengah kegiatan makan mereka.

"Hmm, sudah seminggu aku pergi ke rumah mommy ku untuk belajar memasak, ketika sore aku pulang," jelasnya.

Mommy terlihat antusias mendengar Tasha yang belajar masak, "apa Delvin sudah tidak mau memasak untuk mu sayang?" Tanya mommy.

Tasha terkekeh sambil menggeleng, "tidak mom, dia masih selalu memasak untuk-ku hanya saja, aku melihatnya seperti kelelahan karena harus memasak setelah pulang bekerja dan sebelum bekerja, belum dia harus menjaga ku," kata Tasha sambil memasukkan sesendok makanan ke dalam mulutnya.

"Huft, mommy pikir Delvin tidak memberi mu makan," ucapnya Tasha dan Nheva saling menatap dan beberapa menit kemudian tertawa.

"Aku hanya ingin masak untuk Delvin."

"Dan untuk anak ku nanti..."

Keadaan menjadi hening.

"Mommy akan mengajari mu beberapa masakan nanti," ucapnya.

"Kau seharusnya tidak perlu khawatir soal itu, karena Nheva saja tidak mengerti perihal isi dapur," sindirnya, membuat Nheva ngambek.

Tasha hanya terkekeh. Mereka menyelesaikan makan dengan segera, karena sehabis itu mereka akan pergi bersenang-senang. Yang pastinya untuk yang kali ini, mommy sudah pastikan jika Tasha akan baik-baik saja.

Tasha bersiap di dalam kamar, mengambil kacamata dan beberapa keperluannya.

"Biar aku yang mengemudi," ucap Nheva mengambil kunci mobil yang tergeletak di atas meja,semua setuju. Tasha duduk di sebelah Nheva dan mommy duduk di kursi belakang. Dengan semua perlengkapan Nheva langsung melajukan mobilnya.

Kegiatan pertama mereka adalah mengikuti kelas yoga untuk ibu hamil, itu akan baik untuk Tasha. Mereka sangat menikmati kegiatan itu walaupun banyak ibu hamil lainnya yang datang bersama dengan suaminya, namun Tasha cukup senang karena datang bersama mommy dan Nheva.

Lalu berikutnya mommy mengajaknya untuk pergi ke salon, merawat rambut mereka dan juga kuku. Mereka berada di salon cukup lama, bahkan sangat lama. Tasha memilih untuk memotong rambut dan mencucinya, ia hanya ingin merapihkan sedikit bentuk rambutnya yang sudah semakin panjang.

Sedangkan Nheva mengganti warna rambutnya dengan warna brown. Terlihat sangat cantik dengan warna baru rambutnya. Sedangkan mommy sibuk mengurus kuku nya yang harus tetap sehat agar tetap gaul.

Mereka keluar dari salon tepat saat sore hari. Mereka memutuskan untuk berjemur di pantai sambil menunggu matahari terbenam, itu adalah momen yang cocok di habiskan bersama sambil memakan camilan di pinggir pantai.

Sampainya di sana, mommy dan Nheva langsung mengeluarkan seluruh snack yang ternyata sudah di bawa dari rumah, juga ada beberapa sandwich yang mommy buat sendiri tadi pagi. Mereka menyantapnya dengan view pantai yang sangat indah.

Hari itu pantai sangat ramai, lebih ramai dari biasanya, banyak orang yang surfing atau sekedar berenang di sana.

"Apa kau senang Tasha?" Tanya mommy.

Tasha mengangguk dengan sandwich yang ada di genggamannya. "Lihat pria muda di sana," ucap Nheva.

Semua menoleh ke arah yang di maksud oleh Nheva. "Dia terlihat sangat mempesona Nhev, apa kau akan mendekatinya?" Tanya Tasha.

Nheva mengangguk dengan antusias. "Aku akan ke sana, doakan aku berhasil," ucapnya pergi meninggalkan sandwich nya yang belum termakan habis. Dari kejauhan Tasha dan mommy hanya memperhatikannya.

Tasha sedikit terkejut karena Nheva benar-benar berbincang dengannya, "wow, ku rasa pria itu juga tertarik padanya," ucapnya.

"Hmmm, lusa dia pasti akan pergi hingga tengah malam, mommy yakin itu," ucapnya.

"Ku pikir Nheva memiliki pacar di Prancis," kata Tasha memakan sisa terakhir sandwich di tangannya.

Mommy menggeleng sambil membuka sebotol air mineral, "dia baru saja putus, karena pacarnya memilih untuk melanjutkan kuliah diluar negeri," jelasnya.

"Nheva tidak percaya dnegan hubungan jarak jauh, jadi dia mengakhirinya."

Tasha hanya mengangguk.

[Bersambung]

Hot TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang