⚠️ FOLLOW DULU BARU BACA⚠️
Bantu baca dan jangan lupa follow and vote sebanyak-banyaknya..
#BarakallahFiikum
#Happy Reading
Ini adalah kisah keluarga cemara.
Kisah gadis terlahir dari keluarga yang faham agama... Sangat bersyukur bukan?
Ya begitu...
****** Ting>> Suara pesan whatsapp masuk ke handphone milik Zayra. Kemudian Zayra pun segera membuka pesan tersebut, karena takutnya kabar penting.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Innalillahi wa inna ilaihi raji'un, mas reynanda, kenapa mas malah tinggalin aku sama reyza secepat ini, " Zayra menangis sesegukan, setelah mendengar kabar dari ustadz Fikri yang memberitahu bahwa mobil yang dikendarai oleh Gus Reynanda saat perjalanan pulang kecelakaan.
"Lebih baik aku ikut saja saat itu mas, kalau memang takdir nya bakal seperti ini, " Zayra masih tetap menangis begitu kencang, sehingga membuat reyza pun terbangun dari tidurnya.
Kemudian Zayra pun pergi sambil membawa Reyza , kemudian pergi menemui abbi dan ummi, untuk memberitahu bahwa Gus Reynanda mengalami kecelakaan.
Sambil berderai air mata, sungguh hati tak menyangka, bahwa suami tercintanya akan pergi begitu saja, meninggalkan luka, sebab selama hidupnya Gus tak pernah menyakiti Zayra sedikitpun.
Pukul 22.00 malam Zayra pergi ke asrama dimana disana ada abbi dan ummi, Zayra begitu khawatir sebab takut ummi kenapa-kenapa.
"Ceklek, wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarokatuh, kenapa nak, kok kamu menangis, " Ummi Nurhaliza pun membuka pintu, dalam keadaan masih memakai mukena, kemudian ummi pun meraih Reyza yang tadi menangis dan sudah terlelap tidur kembali setelah diberi asi oleh umma nya.
"Ummi, mas rey ummi, hiks-hiks, " Zayra menjawab sambil menangis.
"Kenapa nak, coba tenang dulu kemudian kamu bercerita, ada apa dengan reynanda nak?, " Ummi menenangkan, kemudian abbi aziz pun keluar.
"Ada apa ummi?, kenapa Zayra menangis?, " Abbi Aziz yang tadi tengah berdzikir kemudian keluar menemui menantunya yang terdengar sedang menangis.
"Coba ceritakan pelan-pelan nak, tenang dulu, tarik nafas, ini abbi bawakan air putih, minum dulu ya. "
