Bab 19

577 89 2
                                    

Selamat membaca

Anin dan juga shani sedang berkumpul dengan geng nya cegil yang terdiri dari. Shani, Anin, Chika, Jessi, ashel, indah.
"Oke gays karna kita jarang kumpul karna banyak yang sok sibuk ya, gue ada pengumuman nih gue bawa anggota baru, sini" ucap anin sedikit meninggikan suaranya supaya atensi teman temannya fokusnke dirinya, dan dia menunjuk ke arah lulu.

Lulu yang merasa di tunjuk berjalan menghampiri Anin dan berdiri di sebelahnya.
"Ini Lulu Salsabila, panggil aja Lulu dia anggota baru cegil" ucap anin lagi dan karena ucapan nyanitu mendapat tepuk tangan dari teman temannya.

"Jangan malu malu ya kak Lulu kita baik kok cuma agak gila aja" ucap ashel bercanda. Karena celetukan ashel itu mendapatkan gelak tawa tari teman temannya.

"Kenalin aku Chika" ucap Chika menjabat tangan Lulu.

"Aku indah" ucap indah juga menjabat tangan Lulu.

"Dan aku Jessi, yes girl" ucap Jessi.

"Oke kita makan makan cape kalau kenalan Mulu ya" ucap Shani karena dia melihat Lulu akword.

Mereka memakan makanan yang di pesan oleh Anin sembari mereka mengobrolkan kesibukan masing masing serta keluhan keluhan Tiga dokter ini serta satu model, dan dua CEO serta Lulu yang hanya menyimak.

"Semoga ini awal yang baik" ucap lulu dalam hati. Dirinya bersyukur di pertemuan oleh zean serta Shani dan anin dan juga teman temannya pastinya.

"Lo gimana cik kerjaan lo, gue lihat lihat makin populer" ucap Shani sambil melihat ke arah pintu ruang vvip yang Anin pesan. Saat pelayan masuk terlihat jelas jika di luar sudah banyak wartawan yang menunggu Chika untuk di mintain wawancara entah lah padahal Chika pikir dirinya tidak sedang tersandung kasus atau sekandal.

"Ga tau juga gue kalau itu, gue gak ada sekandal ci, malah ya gue itu lagi adem ayem sama brend yang gue kerjain, nih ya Minggu ini gue mau terbang ke jepang promo brend dan foto shoot" ucap Chika.

Shani dan yang lain hanya mengangguk.
"Gue juga Minggu ini mau ke Kanada" ucap Shani, teman teman Shani kompak melihat ke arah shani setelah itu ashel ingat dengan satu kejadian.

"Oh iya sebelum kalian kasih pertanyaan ci Shani ngapain ke Kanada, ada pertanyaan yang lebih penting mau gue tanyain" ucap ashel menyela teman temannya, teman temannya yang lain mengangguk dan mendengarkan pertanyaan ashel.

"Ci Shani kok bisa kenal sama pak zean, kerja sama perusahaan pak zean juga gampang banget, terus nih ci Shani Dateng ke rumah nya lagi" ucap ashel menghujami Shani dengan pertanyaan pertanyaan.

Indah yang mendengar Shani ke rumah zean tersedak minumannya.
"Katanya amit amit sama pak zean ci" ucap indah. Shani memutar bola matanya malas.

"Gue jawab satu satu sabar, jadi gue juga gak tau kenapa perusahaan gue gampang banget kerja sama dengan perusahaan milik zean, dan juga gue ke rumah zean cuma sebagai dokter, waktu itu gue di telpon sama pak zean buat meriksa ke adaan Lulu, terus gue kemarin di telpon karena meriksa kondisi pak zean udah" ucap Shani menjelaskan.

"Malah keknya yang dapet pasangan Anin nih" ucap Shani melirik Anin. Sedangkan anin yang merasa di seret melihat ke arah teman temannya yang sudah menatapnya dengan tajam, bukan mereka bukan marah karena Anin punya kekasih, tapi mereka merasa tak di pentingkan sebab Anin tak bercerita apapun.

"Kenapa gitu natapnya" ucap anin menelan ludah dengan susah payah karena tatapan tajam yang di berikan teman temannya.

"Oke fine, gue lagi deket sama salah satu temannya pak zean namanya gracio, gue suka sama dia guys dia tuh ya ganteng, tinggi, baik, ih pokoknya gitu deh. Dan ternyata bukan cuma lo yang di ajak ke Kanada Shan" ucap anin sambil senyum senyum.

heal with love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang