08

231 59 14
                                    


Ada yang aneh dengan perilaku Taeyong sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada yang aneh dengan perilaku Taeyong sekarang.

Sudah sepekan Jisoo ditinggalkan pasca mereka melakukan seks. Bangun di pagi hari dengan tubuh lumayan pegal, Jisoo berharap laki-laki itu ada di sampingnya, melontarkan candaan sarkas atau bahkan hanya memanggilnya usil seperti biasa. Saat itu Jisoo tidak terlalu berpikiran negatif, tetapi begitu hari berganti hari, dan Lee Taeyong tidak muncul sama sekali di depannya, hati Jisoo mendadak bergelora. Sebuah perasaan marah dan jengkel mengisi ruang hatinya.

Memang benar kalau hubungan mereka hanya sebatas rekan—entah rekan seks, rekan berbicara, atau rekan saling melindungi, Jisoo tidak tahu. Tetapi setidaknya laki-laki itu harus mengatakan satu kata dua kata sebelum pergi, kan? Karina diusirnya untuk pergi dan laki-laki itu merasa jemawa akan melindungi Jisoo, tetapi itu semua hanya bualan semata.

Lee Taeyong menghilang dengan kurang ajarnya.

Awalnya Jisoo akan memperotes, atau anggaplah dia tak terima karena diperlakukan seperti sampah—dibuang begitu saja. Namun, begitu laki-laki itu datang tanpa aba-aba ke apartemennya, menatap Jisoo sendu dengan air mata bercucuran, semua keinginan Jisoo itu runtuh seketika.

Apa yang terjadi?

Jisoo bertanya-tanya, sungguh. Terlebih saat laki-laki itu merengek dan memohon dengan putus asa agar Jisoo tidak menolaknya. Dia sedikit terganggu dengan tingkah aneh lelaki ini, tetapi yang paling membuatnya terusik adalah apa yang laki-laki ini sembunyikan darinya?

Seakan-akan laki-laki ini memilki dosa besar terhadapnya, sebuah kesalahan fatal yang bisa membuat Jisoo pergi kapan saja. Beberapa buah pertanyaan bercokol di kepalanya, tetapi Jisoo tidak bisa meluapkan rasa penasarannya begitu saja.

"Sir, kurasa kau perlu ke psikiatri. Aku khawatir kau punya bipolar." Alih-alih meminta penjelasan mengenai asumsi yang Jisoo pikirkan, mulut Jisoo tanpa sadar malah melontarkan kalimat menyebalkan sampai membuat Taeyong yang duduk di sampingnya ini mengukir sunggingan samar.

Yah.

Sebenarnya Jisoo setengah serius soal menyuruh Taeyong pergi ke tenaga ahli. Aneh rasanya karena saat ini sebuah tangan melingkari pinggangnya, dan ia didudukkan di atas pangkuan lalu pria itu mendusal pada lehernya tanpa bicara. Sudah nyaris lima belas menit mereka berada di posisi yang sama, tetapi Lee Taeyong agaknya tidak mau berubah posisi.

Mata cokelat Jisoo melirik ibu jari tangan Taeyong yang mengelus pinggangnya. Ini agak geli. Jisoo ingin beranjak pergi, tetapi entah kenapa instingnya menyuruh ia untuk diam dan menurut saja.

"Jadi ...," Jisoo membasahi bibir seraya memandang Taeyong sangsi, "are you okay?"

"I'm not," jawab Taeyong kemudian, tanpa ragu-ragu dia menyuarakan isi hatinya. Ekspresinya terlihat lumayan suntuk, dan Jisoo tidak berani mengatakan protesan atau sekadar melontarkan makian jengkel. Suasana hati orang ini sedang kacau bukan main, sepertinya, dan Jisoo kesal pada dirinya sendiri kenapa dia seakan takut pada orang ini?

Paranoia • jisyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang