17

156 53 4
                                    

Penyegelan kekuatan biasanya dilakukan dengan media makhluk hidup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Penyegelan kekuatan biasanya dilakukan dengan media makhluk hidup.

Sejak Taeyong lahir dia selalu penasaran dengan berbagai hal. Bagaimana iblis bisa terlahir? Bagaimana kekuatan iblis bisa semakin membesar layaknya pembengkakkan cakupan kekuasaan kapitalis? Bagaimana caranya agar membunuh rekan sesama iblis? Dan terakhir, bagaiman caranya untuk mengisolasi kekuatan iblis?

Gustav dulu pernah mengajarkan Taeyong untuk mencari manusia dengan fisik lemah sebagai media penyegelan. Sebab itu pula dulu Taeyong memungut Ahn Jisoo yang kurus kering sebagai wadah kekuatannya. Begitulah cara perputaran simpanan power bekerja. Semakin lemah wadahnya, semakin bagus potensinya.

Namun, kasus menaruh, menyimpan, atau menyegel kekuatan pada pohon itu bukan hal yang umum terjadi. Taeyong sejak awal menyimpulkan Houstang menyegel kekuatannya pada pohon pun karena dulu Taeyong sendiri yang pernah memberikan lelaki itu petuah. Houstang layaknya robot yang akan menelan mentah-mentah instruksi dari sang pemilik. Jadi, memahami pola pikiran pria itu bagi Taeyong bukan hal sulit.

Taeyong saat ini berdiri di depan pohon yang dimaksud, berdiri di depan pohok ek lumayan tinggi dengan tangkai dan daun yang lebat, sebuah pohon ek paling lebat yang pernah Taeyong lihat sepanjang hidupnya, bergumul-gumul penuh dan membuat sesak.

"Aku tidak merasakan apa pun." Gustav tiba-tiba bicara. Agak bingung dia menoleh pada putra dan cucunya. "Di mana letak segelnya? Akar?"

"Kambium vaskuler." Asa yang menjawab. Dengan kedua netra cokelat yang kini mulai samar diganti dengan rona merah, Asa menambahi, "Ada di situ."

"Kecil sekali." Gustav mengangguk dua kali. Lantas, dia memandang Taeyong tenang. "Aku akan mencoba menghancurkannya."

"Itu mustahil," sahut Taeyong seraya merenggangkan lehernya yang terasa kaku, dan Gustav yang nyaris menyentuh bagian bawah batang pohon tersebut mendadak diam membeku. Taeyong, lelaki yang saat ini menaruh atensi pada Gustav, berkata malas, "Preventiv anak itu cukup bagus. Mau sekuat apa pun kekuatanmu, selagi dia menambahkanmu sebagai variabel pengecualian, itu semua hanya sia-sia."

Gantian Taeyong menatap putri semata wayangnya yang tenang-tenang saja. Enami Asa ... anak ini beruntung karena terlahir dari darah kotor Taeyong yang paling sempurna. Kekuatan timeless, unbeated, dan bahkan bisa melampaui kekuatan Taeyong sendiri-—kalau anak itu mau belajar lagi—sungguh menjadi kesempurnaan yang haki. Tentu saja harus seperti itu karena ayahnya adalah Taeyong, dan ibunya adalah Kim Jisoo yang fisiknya selama belasan tahun menampung kekuatan salah satu iblis ras terkuat di belahan dunia ini.

"Asa," panggil Taeyong kemudian dengan nada tenang membuat sang anak mendongak lugu menatapnya, "angkat telunjuk kananmu, kumpulkan aliran mana di ujung jari, dan arahkan serangan paling lemah yang kau ketahui ke arah segelnya."

Asa mengerjap. "Aku yang melakukannya?"

Taeyong tak menjawab membuat Asa segera mengerti yang dimaksud sang ayah. Dia perlahan-lahan maju mendekat pada Gustav, berjongkok di depan batang pohon, lalu dia mulai memejamkan mata.

Paranoia • jisyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang