13

211 54 2
                                    

"Maksudmu, Houstang menahan kekuatanmu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maksudmu, Houstang menahan kekuatanmu?"

Lee Taeyong mengangguk begitu Lionel Gustav memberinya pertanyaan setengah tak percaya. Taeyong mengancingkan kancing kemeja birunya satu persatu, sedangkan matanya fokus pada pantulan tubuhnya di cermin. Asa ada di tepi ranjang, sibuk menciumi kaus Jisoo yang sempat mau dibuang.

"Kurang lebih seperti itu," jawab Taeyong tak minat. Kali ini dia mengancingkan cufflinks di pergelangan tangan, sebuah cufflinks berwarna safir yang dipilih Jisoo khusus untuknya."Entah bagaimana dia membuatnya, tapi dia perlu media yang besar. Aku yakin dia mengambil sampel darahku."

"Memangnya ayah pernah berdarah?"

Taeyong tak menjawab pertanyaan naif putrinya.

Tentu saja pernah. Dia dan Houstang hidup berdampingan dalam kurun waktu yang lama. Mengambil darah, rambut, atau apa pun yang melekat pada tubuh Taeyong, bagi pria itu bukanlah hal yang sulit. Terlebih saat itu Taeyong pernah bestatus sebagai setengah iblis karena insiden wadah kekuatannya pecah—-Ahn Jisoo—-sehingga tak mustahil bagi Houstang diam-diam mengumpulkannya.

Sekarang Taeyong mengerti kenapa Houstang alias Christian Yu tidak memiliki ingatan apa pun. Pria itu melebur dan sebagai gantinya dia dilahirkan sebagai manusia seutuhnya. Tetapi yang membuat Taeyong tak habis pikir, kemungkinan besar Houstang menghabiskan semua kekuatannya untuk menciptakan hal-hal seperti ini.

Untuk menciptakan media yang menetralkan kekuatan yang Taeyong punya. Hanya milik Taeyong. Ini adalah perangkat khusus yang dibuat untuk memblokir kekuatan yang berasal dari salah satu klan iblis elit beranama Lee Taeyong. Faktanya Asa dan Gustav masih bisa menggunakan kekuatan mereka secara normal.

Pertanyaannya, di mana media yang orang itu sembunyikan?

Seolah Houstang tahu bahwa Taeyong pasti akan menemukan dunia ini, menemukan tempat ini, menemukan tempat di mana Kim Jisoo hidup walau tanpa kenangan apa pun.

"Ha ... Aku akui preventifnya bagus," celetuk Taeyong sinis, setengah memuji setengah menghina. Menghina karena dia tahu ketakutan terbesar Houstang adalah Taeyong yang sempurna dari segala celah, dan satu-satunya cara yang terpikirkan pria itu adalah dengan cara menghancurkan celah kesempurnaan terbesar Taeyong.

Kekuatan magis.

"Dia hebat bisa menyembunyikan Jisoo sampai selama ini." Gustav menimpali putranya. Pria paruh baya itu kemudian terkekeh. "Tapi secara harfiah, dia sudah mati."

Taeyong berkedip.

Maksud Gustav adalah, Houstang yang sekarang bukan lagi Houstang yang sebenarnya. Taeyong paham betul terkait hal itu, oleh karenanya dia tak terlalu memedulikan.

Taeyong selesai dengan berpakaiannya. Dia meraih vest abu yang tergantung di standhanger, mengenakannya, lalu disusul dia memakai jas berwarna senada. "Aku tidak peduli. Dia bukan ancaman."

Paranoia • jisyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang