09

203 65 6
                                    

"Who the fuck are you?" Kepala Jisoo tertoleh pada Taeyong, memandangnya penuh rasa curiga dan tak percaya, kebingungan dan kebencian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Who the fuck are you?" Kepala Jisoo tertoleh pada Taeyong, memandangnya penuh rasa curiga dan tak percaya, kebingungan dan kebencian. Entah apa yang membuatnya seperti ini, entah apa yang tiba-tiba membuat Jisoo merasa kesal bukan main. Tetapi Jisoo tak tahan untuk tidak maju mendekat pada Taeyong dan memandangnya tajam. "Kau membuatku bingung, Son of Bitch."

Seakan insting Jisoo ditakdirkan untuk mencerca lelaki ini. Gerak tubuh Jisoo mulai tak terkontrol, dan demikian kedua tangannya menarik dasi Taeyong sekuat tenaga sampai lelaki itu mau tak mau terbungkuk. Sorot mata membara Jisoo beradu dengan mata abu tenang pria itu, seakan kubu negatif dan positif yang saling bersinggungan, menipiskan jarak di antara mereka sampai akhirnya Jisoo mengerjap bingung seakan tersadar suatu hal.

"Ah." Jisoo menyentuh pipinya yang basah. "Kenapa aku menangis?"

"Hal yang sama ingin kutanyakan padamu. Kenapa kau tiba-tiba marah padaku dan menangis begini?" Ibu jari Taeyong menyusut bulir hangat yang turun di ujung mata si wanita. "Jisoo, ada apa denganmu?"

Ada apa dengan Jisoo? Jisoo tak tahu. Tidak terpikirkan juga untuknya memojokkan Taeyong secara impulsif seperti ini, di depan kediamannya pula disaksikan oleh perempuan muda asing yang sekarang bergeming di depan mereka.

Perlahan-lahan Jisoo memperbaiki kembali letak dasi Taeyong yang berkerut berantakan, setelahnya dia termundur merasa bersalah. "I'm sorry if I getting too emotional."

Sebenarnya Jisoo gengsi untuk meminta maaf, tetapi tindakan nyolot barusan betulan agak memalukan. Lantas kepala Jisoo menoleh kembali ke gadis asing di depan mereka. Dengan jantung berdetak tak keruan, Jisoo bertanya lembut seraya mengulas senyum hangat, "What's the name of this beautiful little girl?"

Nada bicaranya berubah total, walau Jisoo sudah siap akan memberi Taeyong berbagai pertanyaan. Dengan jelas Jisoo mendengar bahwa anak ini memanggil Taeyong 'Ayah' dengan riangnya. Siapa dia? Anak perempuan Taeyong? Anak di luar nikah? Anak haram? Anak pembawa petaka? Atau justru anak dari hasil perkawinan yang sah dan keluarga yang harmonis? Kepala Jisoo mendadak berdenyut. Semakin dia mencoba mencari tahu, semakin pusing dia jadinya. Jisoo memang benar ingin tahu Taeyong lebih dalam, tapi bukan berarti harus dipukul fakta kalau lelaki itu pernah beristri.

Lee sialan Taeyong.

Jisoo selama ini melakukan hal tak senonoh dengan seorang duda yang anaknya menunggu di rumah seperti ini. Mau ditaruh di mana nurani Jisoo sekarang?

"Asa," Taeyong memanggil lembut sambil tersenyum samar, "sapa tante ini."

Jisoo mendelik tak terima. "What the hell? Aunt—"

"Saya Enami Asa," tukas bocah perempuan itu segera, mengangguk sopan lagi anggun bak putri kerajaan yang memahami etiket. Bola mata cokelatnya memandang Jisoo tajam, penuh percaya diri dan ketenangan. Sebuah tatapan yang mirip dengan seseorang yang Jisoo kenal.

Paranoia • jisyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang