About K And Z [TERBIT]

selingkuh!?

25

jangan lupa follow akun wp ku terlebih dahulu, dan tambahkan ke perpus biar tahu kapan aku up🙃

Langsung next ke cerita yah guys👇

Happy Readinggg!!!

***

Didalam mobil Zaidan menyetir ia sesekali menatap wajah Kanaya yg sedang tak sadarkan diri.

"Ay! mas khawatir sama kamu, bangun yuk, sayang." ujar Zaidan sembari mengusap pipi Kanaya yang masih basah.

Tiba-tiba Kanaya batuk dan tersadar dari pingsannya.

Uhuk....uhukk...uhukk

Zaidan terkejut lalu ia bergegas memeluk erat tubuh mungil Kanaya.

"Kok nangis sih, mas, kenapa? aku udah gapapa loh." ujar Kanaya yang membalas pelukan suaminya.

"Jangan buat, mas, khawatir yah, ay, mas takut kehilangan kamu."

"Gak kok, aku ada disini, enggak kemana-mana." ujar kanaya sembari mengusap rambut Zaidan.

"Ya udah kerumah sakit dulu, kamu harus diperiksa, ay,"

"Gak usah, mas, aku cuma mau jalan-jalan aja sama kamu." ujar cepat Kanaya.

"Kamu tadi habis tenggelam loh, sayang, masa mau jalan-jalan lagi."

"Jadi gak mau, ajak jalan? ya udah." ujar Kanaya yang melepaskan pelukan zaidan dan memalingkan wajahnya.

"Iyaa, iyaa, jangan marah, mau jalan kemana, hm." tanya Zaidan.

"Aku mau jalan-jalan ke taman aja deh, boleh kan!"

"Boleh, sayang, ya udah kita ke mall dulu beli baju buat kamu, kamu harus ganti baju, baju kamu basah."

"Oke, mas, makasih." ujar Kanaya yang tiba-tiba memeluk Zaidan. dibalas anggukan Zaidan.

Zaidan kembali menginjak pedal gas, beranjak pergi dari area pantai.

Sesampainya di mall Zaidan bergegas mengajak Kanaya untuk pergi ke toko di mall tersebut untuk memilih baju.

Zaidan mengambil 1 setel abaya, lalu ia tempelkan ke tubuh Kanaya "Ini bagus, cocok untuk kamu."

"Ini juga bagus, aku mau ini!" ujar Kanaya yang mengambil abaya.

"Ya sudah, ambil, dua-duanya ya, sayang."

"Tapi mahal..."

"Gak apa-apa, ay, ya udah yuk ke kasir." ajak Zaidan.

Mereka pun beranjak ke kasir untuk membayar belanjaannya, lalu Kanaya pergi ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya.

***

Mobil Zaidan berhenti di area taman mereka berjalan beriringan sembari Zaidan yang terus menggandeng tangan Kanaya.

Zaidan mengajak Kanaya untuk duduk di kursi panjang, mereka berbincang dan sesekali bercanda.