Tragedi pantai

153 9 5
                                    

24

jangan lupa follow akun wp ku terlebih dahulu, dan tambahkan ke perpus biar tahu kapan aku up🙃

Langsung next ke cerita yah guys👇

Happy Readinggg!!!

***

Kanaya sedang membereskan setiap sudut kamar yang cukup berantakan, ia membereskan kamar Zaidan, kebetulan mereka tidur dikamar yang berbeda. sedangkan Zaidan didepan laptop yang menyala sembari memencet tombol-tombol laptop.

Kanaya membuka pintu almari pakaian, terdapat disana pakaian Zaidan yang masih tertata rapi, ada dompet Zaidan yang tergeletak didalam almari, Kanaya ingin memberikan dompet itu kepada Zaidan tetapi tangannya tak sengaja menjatuhkan satu foto dari dompet Zaidan. Kanaya mengambil foto itu, ia mendongakkan kepalanya. Kanaya sontak terkejut melihat foto yang baru saja terjatuh.

Kanaya mendekati Zaidan sembari membawa foto itu. "mas! ini apa?" tanya Kanaya yang menyodorkan satu foto.

"Kamu menemukan foto itu di mana, ay?"

"Di dalam dompet, mas." sahut Kanaya yang masih menatap foto itu bingung.

"Inikan foto waktu aku masih kecil dan ini foto sahabat aku, kok bisa ada di dalam dompet, mas, jangan-jangan mas culik sahabat aku yahh!" ujar Kanaya lagi.

"Kamu jangan ngawur, ay, Ini foto saya, sama sahabat saya, ini Alleeya dan ini Raka farelino."

"Itu foto kamu?" tanya Zaidan dibalas anggukan pelan Kanaya.

"Itu kan Alleeya tapi nama mu kan Kanaya, ay" Zaidan semakin di buat bingung oleh foto itu.

"Iya nama aku kan Kanaya Zivara Alleeya. kamu waktu itu ijab qobul masa lupa nama aku." ujar Kanaya yang memasang muka malasnya.

"Bisa ceritain gak, mas. kok bisa mas nyimpen foto aku."

"Sini duduk. saya ceritakan mengapa foto ini ada di dompet saya."

"Jadi begini alasan saya pinda ke jakarta karena ini, saya ingin mencari sahabat-sahabat saya yang sudah gak ada kabar tetapi gak ketemu, saya dekat kamu saya merasa diri kamu mirip sekali dengan Alleeya, dan ternyata benar kamu sahabat masa kecil saya." ujar Zaidan sembari terkekeh.

"Lah terus ini Raka farelino, mas udah temuin dia, belum?"

"Belum, ay, mas juga cari-cari dia, mas lacak tapi gak ada info apapun."

"Sabar aja mas, mukin suatu saat ketemu kok, dan usaha mas gak akan sia-sia." ujar Kanaya sembari menepuk bahu Zaidan.

"Iya, ay, bismillah semoga si farel itu cepat-cepat ketemu." ujar Zaidan sembari tersenyum tipis kepada Kanaya.

"Mau aku bantuin cari farel nggak mas?"

"Jangan, ay. kamu fokus aja untuk memulihkan kondisi tubuh kamu biar pulih lagi, kamu kan habis sakit." ujar Zaidan yang mengusap kepala Kanaya dengan rambut terurainya.

"Kan aku mau bantuin, apa salahnya sih, hm. eh iya kok kayak gak asing sama nama raka farelino."

"Kamu sebelumnya udah ketemu farel, hm?" tanya Zaidan.

"Enggak sih, tapi kayak pernah dengar namanya, tapi di mana, ya!"

"Itu perasaan kamu aja, sayang, udah gak usah dipikirin." ia sembari mengusap lembut kepala Kanaya.

About K And Z [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang