terulang lagi

162 13 2
                                    

20


jangan lupa follow akun wp ku terlebih dahulu, dan tambahkan ke perpus biar tahu kapan aku up🙃

Langsung next ke cerita yah guys👇

Happy Readinggg!!!

***

Kanaya hanya bisa menggelengkan kepalanya. lalu Zaidan mengambil jaket yang selalu ia bawah, ia pakaikan ditubuh Kanaya, ia juga terus bertanya kepada Kanaya. mengapa Kanaya seperti ini?

"Ay! wajah kamu pucat. kamu sakit? kamu kenapa?" tanya Zaidan khawatir dengan keadaan Kanaya.

"Hujan, mas." rintihan Kanaya. tubuhnya menggigil.

"Iya hujan. kamu kenapa? kamu ada trauma sama hujan hm." tebak Zaidan yang tepat. dibalas anggukan Kanaya.

"Sini-sini peluk. udah yah gak usah takut, disini sudah ada saya yang akan terus jaga kamu." Zaidan bergegas memeluk Kanaya.

"Mas!"

"Iya ay. ada apa? ada yang sakit hm, mana yang sakit?"

"Kamu udah tau aku punya trauma sama hujan. kenapa gak tinggalin aku."

"Heiii.... kenapa kamu bilang gitu hm, saya gak akan ninggalin kamu, sayang."

"Aku takut, mas" hanya kata itu yang terucap dari mulut gadis malang itu.

"Tidak usah takut, sudah ada saya disini."

"Kamu pasti capek, kamu tidur saja, nanti setelah ini pasti hujannya berhenti."

Kanaya tidur di bahu Zaidan, ia yang tak henti-hentinya menenangkan istri kecilnya, hujan sudah berhenti Zaidan melanjutkan perjalanan untuk pulang.

Mobil Zaidan memasuki pekarangan rumah, sebelum ia turun dari mobil ia menatap wajah Kanaya lamat-lamat, "kasihan sekali istri saya, saya akan terus menjaga kamu, saya tidak akan pernah meninggalkan kamu sendirian." batin Zaidan sembari mengusap kepala Kanaya yang masih tertidur.

Zaidan beranjak keluar dari mobil, ia segera membawa Kanaya yang masih tertidur pulas memasuki rumah.

Ia membaringkan tubuh Kanaya ditempat tidur. tangan Zaidan bergerak memegang kening Kanaya memastikan.

"Astaghfirullah, panas sekali." setelah berucap Zaidan pergi ke dapur untuk mengambil air hangat untuk mengompres kening Kanaya.

***

Kanaya mengerjapkan mata, terbangun dari tidurnya, ia melihat sekelilingnya, lalu matanya tertuju pada jam dinding yang menunjukkan pukul 02.33

Ia mencari Zaidan di sekitar kamar, tapi suaminya itu tidak ada. kemana suaminya itu berada?

Kanaya segera turun dari tempat tidurnya, tapi tangannya tidak sengaja menyenggol gelas yang berada di meja.

Zaidan yang berada di dapur terkejut mendengar suara nyaring dari kamar Kanaya. ia bergegas memasuki kamar memastikan bahwa tidak terjadi apa-apa pada Kanaya.

About K And Z [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang