PART 14

1K 74 1
                                    

"Aldo ?" ucap chika membuka pintu apartemen nya yg tadi di ketuk. "silahkan masuk" lanjut nya dengan senyum manis yg menunjukan gummy smile nya.

"gak usah, papi mami nyuruh lo ke rumah" ucap aldo datar

chika sedikit terkejut "om sama tante kapan pulang nya do ?"

"tadi pagi" ucap aldo singkat

"yaudah bentar yah aku ganti baju dulu, kamu masuk dulu aja do" ucap chika menawarkan kembali

"gausah, cepetan" ucap aldo singkat masih berdiri didepan pintu. aldo tidak ingin masuk ke apartemen itu, apartemen yg membuat aldo pernah melakukan hal tolol dengan chika didalam nya. akhh.. dia sangat benci memori ingatan itu.

kini aldo dan chika sedang dalam perjalanan menuju rumah aldo, suasana sangat hening. aldo yg fokus menyetir, sedangkan chika sesekali memandangi wajah samping aldo sambil tersenyum, dia sangat senang, sudah lama dia tidak naik mobil aldo lagi. bukan karena mobil nya mewah, namun karena bisa berduaan lagi sama aldo walau di cuekin.

bahkan dulu chika lebih sering naik mobil aldo dibanding naik mobil nya sendiri yg hanya terparkir di parkiran apartemen. karena aldo selalu menjemput dan mengantar nya. chika memang menjadi obat bagi aldo yg sedang terluka. tapi lagi lagi, itu hanya "dulu"

"tadi di kantor baik baik aja do" ucap chika memberanikan diri menatap aldo

aldo tidak menoleh sedikit pun "bisa gak gausah bahas kerjaan kalo lgi diluar ?" ucap aldo dingin

"i iya maaf do" ucap chika menunduk, jika diluar kantor entah kenapa chika sedikit takut, tidak seberani kelakuan kelakuan nya ketika dikantor.

aldo dan chika sudah sampai, chika hanya mengikuti aldo dari belakang yg masuk kedalam rumah nya. sejak tadi aldo tidak mengeluarkan suara sedikit pun. "huftt" chika hanya menghembuskan nafas pelan.

"haii cantikk" ucap ellie ketika melihat chika masuk rumah, dari tadi dia sudah menunggu kedatangan nya.

"hallo tanteee" ucap chika langsung memeluk ellie

"gimana kabar kamu ?" ucap ellie membalas pelukan itu sambil mengusap punggung chika

"aku baik baik aja tante, tante apa kabar ?" ucap chika melepaskan pelukan

"tante juga baik baik aja sayang, pihh..nih chika nya udah dateng" ucap ellie memanggil suaminya. andy keluar dari kamar nya

"haii chikaa" ucap andy menghampiri

"hallo omm" ucap chika menyium tangan andy dan memeluk nya juga.

"makin cantik aja kamu sayang, om jdi pangling" ucap andy membalas pelukan chika

"hehe makasih, om papi bisa aja" ucap chika tersenyum

"ayo chika, kita makan dulu sayang" ajak ellie

"iya tante mamii" ucap chika

entah harus dibalas dengan apa keluarga aldo atas segala kebaikan nya pada chika. chika sangat senang dan merasa beruntung selalu disambut hangat oleh keluarga ini, sudah seperti keluarga nya sendiri. chika dapat merasakan kasih sayang yg tulus dari andy dan ellie. hal itu dapat meredakan rasa rindu terhadap orang tua nya yg sudah tenang disana.

terkadang dimalam hari chika suka menangis dan menyesal atas perbuatan bodoh nya pada aldo beberapa tahun lalu hanya karena cinta nya yg tidak terbalas membuat chika gelap mata dan nekat waktu itu.

kini mereka berempat sedang makan bersama, andy dan ellie mengobrol dengan chika sambil menanyakan hal hal ringan, namun dari tadi aldo hanya diam, bahkan dia memasang wajah dingin nya.

tentu saja andy dan ellie menyadari hal itu, namun mereka berpikir mungkin aldo dan chika sedang berantem, biasa lah masalah anak muda pikir nya. dia tidak ingin ikut campur.
.
.
.
.
di apartemen, sekarang ashel sedang duduk santai di sofa ruang tamu sambil menonton tv. dia baru saja selesai makan malam, makanan yg dia masak sendiri, ya walau pun hanya menggoreng nugget, ashel terlalu malas untuk masak makanan berat.

Hp ashel berdering, rupa nya panggilan dari sang ibu yg menanyakan kabar, baru aja seminggu tinggal di apart, anin sudah menelpon nya 3 kali dalam seminggu itu, mungkin belum terbiasa tanpa anak semata wayang disamping nya.

ashel sudah mengakhiri telpon dari ibunya, mata nya tidak sengaja melihat roomchat terakhir nya dengan aldo beberapa hari lalu. ashel sedikit melamun.

"kemana yah dia ? apa dia baik baik aja ?" ashel bergumam sambil memandangi layar Hp yg menunjukan profil picture aldo.

ashel harus mengakui kalau dirinya sedang kangen aldo. dan entah sejak kapan juga, perasaan yg awal nya kagum itu sedikit sedikit berubah menjadi cinta. mungkin semenjak kejadian "ciuman" itu ? bukan, ashel bukan terfokus pada ciuman nya, ishh memang dia cewek apaan, tapi bagaimana cara aldo ketika menenangkan nya, bagaimana ketika aldo sukarela memberikan pelukan hangat pada nya, ketika tangan aldo mengelus lembut pipi nya dan tentu saja perlakuan perlakuan manis yg aldo berikan juga menjadi penguat yg membuat ashel semakin jatuh cinta.

ini perasaan baru, perasaan yg tidak pernah ashel rasakan dan berikan pada siapa pun. meskipun di masa kuliah nya banyak sekali laki laki yg mengejar dan mengajak nya pacaran, namun ashel sama sekali tidak tertarik sedikit pun.

"maafin aku yg telah lancang menaruh perasaan ini, pak aldo. aku mencintai mu, sangat." ucap ashel pelan, tanpa dia sadari air mata nya turun begitu saja tanpa ijin dari sang pemlik mata.

dada ashel terasa sesak, hati dan logika nya saling bersautan. logika nya berkata "kamu disini hanya kerja ashel, ingat tujuan awal mu". namun hati nya berkata "cinta tidak pernah salah akan berlabuh dimana dan dihati siapa ashel"

jika ashel bisa memilih, dia juga tidak ingin mencintai aldo karena perbedaan kasta yg terlalu jauh, namun hati nya mempunyai kontrol sendiri, dan itu diluar kehendak nya.

ashel sadar, perasaan nya ini seperti pedang bermata dua, yg sewaktu waktu bisa melukai pemegang nya sendiri. dalam artian, ashel juga akan sakit jika nanti cinta nya ini tidak terbalas.

untuk sementara ini, hanya dia dan Tuhan yg tau bagaimana perasaan nya, ashel belum berani menceritakan nya pada siapa pun, termasuk pada indah dan kathrin, apalagi pada ibu nya, karena ibu nya pernah berpesan "kita ini harus sadar diri dan sadar posisi" . hal itu harus diterapkan pada kondisi dan situasi apapun.

ashel beranjak dari sofa menuju kamar nya, lebih baik dia tidur dari pada harus overthinking terus menerus. malam ini, "bos" nya ini sungguh membuat hati ashel campur aduk.

My Boss My CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang