beberapa hari kemudian.
hari ini aldo dan kedua orang tua nya sedang berada dikediaman orang tua ashel. mereka sudah membuat janji untuk membicarakan masalah yg menimpa aldo kemarin.
untuk pertama kali nya juga aldo dan ashel bertemu kembali setelah sekian lama menjaga jarak, mereka berdua masih merasa canggung, terutama ashel.
kini semua nya sedang berkumpul diruang tamu.
"tante anin, ashel, sekarang aku mau nunjukin bukti bukti bahwa tuduhan itu semua nya gak bener" ucap aldo memulai pembicaraan
aldo mulai membuka laptop yg dia bawa dan menunjukan rekaman itu pada anin dan ashel.
sedangkan andy dan ellie hanya diam membiarkan aldo membuktikan nya, mereka berdua sudah lebih dulu mengetahui kebenaran nya.
dengan sedikit ragu ashel mulai menyaksikan rekaman itu sambil terus menggenggam tangan anin disamping nya.
beberapa saat kemudian rekaman itu sudah selesai menunjukan semua nya, mata ashel sudah berkaca kaca sejak tadi ia menyaksikan rekaman itu.
semua nya sudah jelas, sekarang ashel sudah mengetahui kebenaran nya jika aldo tidak melakukan itu dengan marsha.
ashel menengok ke arah ibu nya, anin hanya mengangguk, kemudian ashel berdiri lalu menghampiri aldo dan duduk disamping nya.
"kak aldo, aku mau minta maaf karena udah salah sangka sama kamu kemarin" ucap ashel dengan suara bergetar tanda akan menangis.
aldo tersenyum langsung memeluk ashel.
"aku udah maafin kamu sayang, aku juga minta maaf buat semua nya yah" jawab aldo lembut ditengah pelukan nya.
ashel mengangguk dalam tangis nya. ia merasa bersalah karena menuduh aldo bahkan ia sempat membenci aldo kemarin.
"udah yah jangan nangis lagi" ucap aldo pelan lalu melepaskan pelukan nya. ia menyeka sisa air mata ashel dengan kedua tangan nya.
anin dan kedua orang tua aldo yg sedari tadi menyaksikan itu pun tersenyum, mereka bersyukur melihat anak anak nya bisa kembali bersama setelah masalah yg menimpa kedua nya kemarin.
"jadi sudah sampai mana persiapan nya, bapak ibu ?" anin bertanya pada andy dan ellie
"mbak tenang aja, semua nya sudah 90% . daftar undangan yg mbak minta juga sudah dibuat dan akan segera disebar" ucap andy menjelaskan
sedari awal andy memang meminta anin untuk terima beres saja, semua nya sudah diatur.
"syukur lah, saya cuma bisa berdoa supaya semua nya lancar" ucap anin
"aamiinn" balas andy dan ellie
sedangkan aldo dan ashel hanya diam, dari tadi ashel menyandarkan kepala nya dibahu aldo dan tangan nya masih setia menggenggam tangan aldo, ashel sangat rindu sekali, begitu juga dengan aldo.
"terimakasih YaTuhan" ucap syukur aldo dalam hati nya karena semua nya sudah kembali seperti semula.
.
.
.
.
"kak aku mau cerita sama kamu, tapi kamu jangan marah yah" ucap ashel dengan kepala yg bersandar didada bidang aldo."aku mana bisa marah sama kamu sayang" jawab aldo sambil mengelus elus rambut ashel.
kini mereka berdua sedang terbaring dikasur kamar apart ashel, mereka baru saja melakukan kegiatan 'melepas rindu' dengan aturan main tetap sama, aldo belum menyentuh ashel lebih.
dengan sedikit ragu, ashel menceritakan semua nya tentang apa yg zee lakukan pada nya beberapa hari lalu.
mendengar itu mata aldo langsung memerah menandakan emosi yg mulai naik.
bagaimana tidak, wanita yg paling ia cintai ini hampir saja dikotori oleh laki laki bejat itu.
"kak plis jangan lakuin sesuatu, kita mau nikah kak, aku gamau kamu kenapa napa" ucap ashel ketika mengetahui aldo sedang marah.
"dia harus dikasih pelajaran sayang"
"aku mohon jangan kak, aku gapapa, yg penting sekarang aku gabakal nemuin dia lagi, aku benci sama dia" ashel memeluk aldo untuk menenangkan
aldo yg mendengar kata 'mohon' dari ashel pun mulai tenang kembali, tapi dia sedang merencanakan sesuatu untuk zee.
"wait for my revenge" ucap aldo dalam hati.
.
.
.
.
beberapa hari kemudian, kini marsha sedang berada di parkiran supermarket, dia ingin membeli sesuatu.baru saja dia turun dari mobil nya, tiba tiba dia ditarik paksa oleh 2 orang berbadan tinggi.
"lepasin gue.. lepasin gue.." marsha mulai berontak
"ikut kita, ada yg ingin bertemu" dua orang itu langsung membawa marsha pergi dari parkiran supermarket itu.
beberapa saat kemudian, rupanya marsha dibawa ke sebuah rumah sakit, dia dimasukan ke sebuah ruangan.
betapa terkejut nya marsha ketika melihat ada andy ellie dan aldo didalam ruangan itu.
"kamu udah coba kabur dari kita, kenapa ? kamu takut ?" tanya andy
marsha hanya bisa menunduk ketakutan.
rupanya ini hari kedua setelah sejak kemarin andy mencoba menelpon marsha untuk bertemu karena harus melakukan test DNA, tapi marsha tidak mau menemui keluarga aldo. akhir nya andy menggunakan cara lain, yaitu 'menculik' marsha.
rupanya aldo tetap ingin melakukan test DNA walau pun semua nya sudah mengetahui jika aldo bukan pelaku nya. entah apa maksud aldo.
"bawa dia dan segera lakukan test nya" ucap andy pada dokter.
"baik pak" jawab si dokter yg sudah siap sejak tadi. lalu segera membawa marsha ke dalam ruangan satu nya.
andy mempunyai saham yg cukup besar dirumah sakit ini, jadi dia dapat dengan mudah mengatur semua nya.
"do semua nya udah beres. papi serahin semua nya sama kamu, sekarang papi sama mami mau pulang" ucap andy
"iya pih, aku mau nunggu dia dulu disini"
"hati hati yah nak" ucap ellie pada aldo.
andy dan eli keluar dari ruangan itu untuk pulang ke rumah nya.
hari ini aldo memang sengaja tidak mengajak ashel, dia menyuruh nya untuk istirahat dan mempersiapkan diri. sedangkan urusan kantor sudah aldo serahkan pada chika dan orang orang kepercayaan nya.
beberapa saat kemudian, suster dan marsha keluar dari ruangan itu. marsha masih tidak berani menatap aldo.
"ini pak hasil nya" suster itu memberikan lembaran kertas yg menunjukan hasil yg sudah jelas itu bukan DNA aldo.
"apa hasil ini bisa di tes lagi untuk mengetahui siapa orang pemilik DNA ini ?" tanya aldo
seketika marsha panik mendengar itu "do gak usah" ucap nya
"kamu diem marsha" ucap aldo menatap tajam marsha
"bisa, sebentar biar saya lakukan tes nya lagi" ucap si dokter
sementara menunggu dokter, aldo dan marsha hanya terdiam di ruangan itu. aldo sibuk sedang berkabar dengan ashel lewat Hp nya sedangkan marsha hanya bisa menunduk, sesekali dia meneteskan airmata nya, dia belum siap menerima semua ini.
cukup lama, akhir nya dokter keluar dari ruangan dengan membawa lembar kertas hasil terbaru.
"ini pak hasil nya, disitu sudah tertera siapa pemilik DNA ini. kalo begitu saya pamit keluar" ucap si dokter.
kini di ruangan itu hanya ada aldo dan marsha. aldo duduk didepan marsha, dia bersiap membuka hasil tes yg masih dibungkus map coklat rumah sakit itu. dan hasil nyaa..
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss My Crush
Romansamenceritakan seorang wanita bernama ashel yang baru saja diterima di sebuah perusahaan, tanpa di ketahui ternyata CEO dari perusahaan tersebut adalah kakak kelas idaman nya dulu di SMA. seperti apa kisah ashel selanjut nya ? ikutin terus yah cerita...