Di Akhir Mimpi | Act I-Putih: Chapter II-Part 8

153 29 0
                                    

***

"Kamelie!" Sapa Alicia sambil melambaikan tangan.

Berbalik ke arah suara yang memanggilnya, si gadis pelayan nampak sedikit terkejut. "Nona Alicia, bukankah seharusnya Anda sedang berlatih bersama Tuan Münze dan Tuan Zirkon?" tanya Kamelie heran.

"Yah, tapi... karena aku tidak bisa mengeluarkan prana lebih dari tiga ribu saat menggunakan orb pengukur, Münze memintaku untuk beristirahat sambil memikirkan bagaimana cara mengatasinya," Alicia menjelaskan. "Kau sendiri, apa kau akan pergi berbelanja?" Penasaran dengan keranjang kosong yang dibawa si gadis peri, gadis manusia itu giliran bertanya.

"Tidak salah juga dikatakan berbelanja," jawab gadis pelayan itu. "Tapi, sebenarnya saya hanya ingin mengambil beberapa bahan dapur yang telah saya pesan sebelumnya."

"Ah, begitu ya. Hm... boleh aku ikut?" Alicia kembali melontarkan pertanyaan yang tak terduga bagi Kamelie. "Kau tahu? Aku mungkin hanya akan di sini selama satu minggu, mungkin bisa jadi hanya tiga hari. Kupikir, setidaknya sebelum aku pergi, aku ingin tahu tentang kota ini sekali. Lagipula, mungkin berjalan-jalan keluar bisa membuatku merasa segar setelah latihan yang melelahkan, dan mungkin juga aku bisa mendapat inspirasi untuk menyelesaikan masalahku."

Kamelie menimbang permintaan Alicia dengan hati-hati. Sedikit banyak, dia paham mengenai situasi si gadis manusia yang sedang diburu. Namun, hatinya merasa dia harus menerima permintaan yang diajukan kepadanya.

Menimbang dan terus menimbang, pada akhirnya si gadis pelayan memberikan persetujuan. "Baik, saya akan membawa Nona Alicia ikut, tapi Anda harus mengenakan pakaian yang cukup untuk menutupi bagian kepala, terlebih di bagian telinga Anda." Begitulah jawabnya disertai beberapa persyaratan.

Alicia terlihat sumringah, kemudian berubah bingung saat mencoba menyelam ke dalam ingatan. "Hm... coba kuingat," gumamnya. "Pakaian yang kubeli di toko Stoff memang memiliki jubah dan bisa menutupi kepalaku, tapi, sayangnya semalam aku mencucinya, dan kurasa sekarang masih belum kering. Jadi... aku tak punya baju dengan kriteria yang kau sebutkan."

Kamelie, dengan ekspresi datar dan tatapan yang penuh perhatian, mengamati Alicia yang dilanda kebingungan. "Kalau begitu, mari ikuti saya," ajaknya dengan suara lembut. Dia memandu Alicia ke sebuah ruangan yang tak terduga – kamar pribadi Kamelie!

Tak lama mereka kemudian sampai, dan sebuah ruangan sederhana dengan nuansa kental minimalis menyambut si gadis manusia.

"Selamat datang di kamar saya, Nona Alicia," ucap Kamelie dengan sopan.

Alicia mengamati sekelilingnya dengan rasa kagum.

Tak banyak memang barang-barang yang ada di sana. Akan tetapi, kamar si gadis pelayan benar-benar mencerminkan kepribadiannya yang tenang dan teratur.

Lalu, menunjuk ke salah satu sudut ruangan. Gadis peri itu mengarahkan Alicia ke sebuah lemari kayu tua yang merupakan tempat dimana pakaian Kamelie disimpan.

"Seingat saya, saya memiliki beberapa pakaian dengan jubah dan tudung yang bisa Anda kenakan untuk pergi keluar. Meski saya tidak tahu apakah itu akan cukup untuk dikenakan nona, tapi, jika nona berkenan, apa Nona Alicia mau melihatnya?" tawar Kamelie dengan senyuman hangat.

Pembahasan Kamelie tentang 'ukuran' membuat Alicia sedikit canggung, yang mana hal itu sangat terlihat dari senyum dan ekspresinya. Memang, jika dibandingkan dengan Kamelie yang bertubuh mungil, tubuhnya bisa dikatakan lebih tinggi dan lebih berisi.

Namun, Alicia tak ingin memikirkan hal semacam itu lebih jauh. Dia lalu mengangguk dengan penuh semangat. "Kalau begitu, aku permisi ya," bisiknya. Dia melangkah perlahan menuju lemari baju Kamelie, jemarinya menari di atas kain-kain pakaian yang tersusun rapi.

Setelah beberapa saat, Alicia menemukan dua kandidat yang cocok. Satu setelan hitam berkerah tanpa lengan dengan rok pendek sepaha bernuansa gotik, dan satu jubah terusan bertudung berwarna hitam. Matanya berbinar-binar. "Kurasa aku akan mengenakan setelan ini, lalu menggunakan jubahnya sebagai luaran. Apa boleh, Kamelie?" tanyanya dengan penuh harap.

Kamelie tersenyum. "Tentu saja, Nona Alicia," jawabnya dengan tulus.

Gadis manusia itu membalas senyuman si gadis peri dengan rasa lega. "Ah, sebelum itu, bisakah aku meminjam kamar mandi milikmu? Tubuhku terasa sangat lengket karena berkeringat. Oh ya, kau tak perlu menyiapkan air hangat untukku, aku akan mandi menggunakan pancuran." Seakan membaca pikiran Kamelie, Alicia berusaha tidak merepotkannya lebih jauh.

Gadis pelayan itu mengangguk dengan penuh pengertian. "Tentu saja, Nona Alicia. Kamar mandi berada di sebelah sana. Handuk dan sabun telah tersedia. Jangan ragu untuk memberitahu saya jika Anda membutuhkan hal lain," jawabnya dengan penuh perhatian.

"Terima kasih, Kamelie." Alicia kemudian melangkah ke kamar mandi dengan membawa pakaian yang dipinjamnya.

Setelah beberapa saat, gadis bermata ungu safir itu keluar dengan mengenakan pakaian yang dipinjam dari Kamelie. Tak dapat dipungkiri bahwasannya perbedaan ukuran tubuh di antara keduanya, membuat pakaian si gadis pelayan tampak begitu kecil saat dikenakan Alicia.

Setelan hitam berkerah tanpa lengan terlihat menutupi bagian atas tubuh si gadis manusia sampai bagian sedikit di atas pusar, dan roknya yang memang berukuran pendek, terlihat semakin pendek dengan jarak sangat tinggi dari lutut, menampakkan paha Alicia yang putih dan kencang. Tak lupa, gadis bermata safir itu juga mengenakan jubah bertudung yang tak begitu panjang, jatuh ke bawah hingga mencapai titik yang sama dengan batas bawah rok yang dikenakannya.

Meski begitu, Alicia tak mempermasalahkannya. "Terima kasih, Kamelie. "Aku merasa jauh lebih baik sekarang."

"Sama-sama, Nona Alicia. Pakaian itu terlihat sangat cocok untuk Anda." Puji Kamelie dengan tersenyum hangat. "Namun, tolong ingat, Nona Alicia, Anda tidak boleh mengungkapkan jati diri Anda sebagai seorang manusia. Selain itu, kita juga tidak boleh menunjukkan identitas sebagai orang dari istana kepada publik. Aturan ini mutlak dan tidak boleh dilanggar."

Alicia mengangguk dengan penuh pengertian. "Aku mengerti, Kamelie. Aku akan berhati-hati."

"Sekarang, tolong ikuti saya." 

Bersambung...


Update tiap hari SENIN sama JUMAT!

VOTENYA JANGAN LUPA!

copyright by ishtarvenus_

JANGAN DIJIPLAK!!!

Di Akhir MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang