Münze menatap Alicia sembari tersenyum tipis, lalu dia tertawa. "Ahahaha~ Wajahmu terlihat sangat serius kau tahu?" Dia tak menahan gelak tawanya di hadapan gadis bermata safir yang masih begitu serius dengan topik mereka.
Setelah beberapa saat, dia kemudian berhenti dan melanjutkan. "Terima kasih kau telah mempercayainya."
Menyesap teh miliknya yang sedikit mulai berubah dingin, peri bermata putih itu kemudian menjawab satu persatu pertanyaan Alicia. "Kita akan mulai dari pertanyaanmu tentang ratu bernama 'Raffles' yang sama dengan namamu." Dengan posisi duduk menghadap rak-rak buku yang berada jauh di hadapannya, Münze dengan ujung matanya melirik ke arah Alicia yang terlihat semakin serius. "Tak ada makna lain, hanya kenyataan bahwa kau adalah keturunan langsung dari Ratu Alice R. Raffles, penguasa sah Wonderworld, yang seperti catatan itu sebutkan, Dia berhasil mencegah petaka, dan mengakhiri perang besar yang mempersatukan kembali Wonderworld seribu empat ratus tahun yang lalu." Dia menjelaskan. "Mau kau menyangkal atau tidak, darah keturunan penyihir, darah bangsawan yang tentunya bukan sembarang darah bangsawan mengalir di dalam dirimu, Alicia. Kau adalah keturunan dari bangsawan pewaris tahta sah dari dunia ini, tahta dari Wonderworld."
Jantung gadis yang menemukan fakta bahwa dia adalah keturunan bangsawan pun berdebar kencang. Entah mengapa, Alicia merasa seperti terjebak dalam mimpi buruk. Dunia di sekitarnya terasa berputar saat rahasia besar terungkap, membuatnya harus menerima kenyataan yang baru saja didengarnya.
"Lalu, sejak kapan nama Wonderworld tidak digunakan, dan apakah ada alasan dibaliknya? Aku akan menjawab pertanyaan itu hanya sebatas sejauh apa yang aku tahu." Peri lelaki itu kini menatap jauh ke langit-langit ruangannya yang berbentuk semacam kubah dengan batu marmer putih sebagai bahan pembentuknya.
"Sembilan abad yang lalu, lima abad setelah peperangan besar telah usai," Münze memulai ceritanya, "Hak keturunan Raffles, pewaris sah tahta Wonderworld, dan dua keluarga pelayan yang diangkatnya menjadi bangsawan, telah dicabut secara paksa."
"Pencabutan hak itu dilatarbelakangi oleh pergerakan massa ras Manusia," jelas Münze. "Pergerakan yang awalnya bersifat sporadis ini terjadi di seluruh penjuru Dunia [Biru], dengan tujuan untuk menuntut lengsernya kerajaan. Gerakan ini terstruktur dan sistematis, mereka menuduh para keturunan penyihir melakukan diskriminasi dan menggunakan kekuatannya secara semena-mena kepada para non penyihir."
"Hari berganti hari, isu itu semakin menguat dan tindakan anarkis semakin sering terjadi," lelaki High-Elf itu melanjutkan. "Berdasarkan apa yang kuceritakan, aku yakin jika kau dapat memahami bahwa gerakan itu bersifat terstruktur, sistematis, dan tentu saja massif, yang mana semakin berjalannya waktu berkembang menjadi pergerakan yang anarkis."
Münze kini menghadap Alicia dan menatapnya tajam. "Aku tak ingin membuatmu kebingungan. Namun, coba kau bertanya-tanya pada dirimu yang mana juga seorang penulis. Apakah menurutmu suatu gerakan terstruktur dan sistematif, yang juga anarkis itu dapat dipicu hanya karena sebuah isu? Aku yakin kau pasti akan mengatakan tidak. Dan jawaban dari itu memang tidak, karena ada suatu organisasi yang berperan di belakang layar, mendukung, mendanai, dan memfasilitasi gerakan yang mana pada akhirnya menghancurkan pemerintahan kerajaan penyihir di Dunia [Biru]. Ratu Asia R. Raffles, ratu yang berkuasa saat itu, memutuskan untuk menuruti keinginan massa agar kekacauan tidak semakin memakan korban. Dengan diserahkannya kekuasaan itu, terbentuklah pemerintahan demokratis yang hingga saat ini menjadi bentuk pemerintahan Dunia [Biru]. Bersamaan dengan itu pula, klan Raffles beserta dua keluarga pelayan yang diangkatnya menjadi bangswan, serta beberapa cabang klan penyihir lainnya hidup bagaikan membawa aib. Mereka lebih memilih untuk tidak mengungkapkan kekuatan sihir yang mereka miliki, karena akan mengundang pandangan buruk masyarakat."
"Ah, benar." Münze teringat akan satu hal yang belum dia jelaskan. "Keberhasilan kudeta dan berakhirnya kekuasaan klan Raffles menjadi titik dimana nama Wonderworld tidak lagi digunakan dan berganti nama menjadi Dunia Warna. Alasannya? Yah, karena organisasi yang melatarbelakangi kudeta itu ingin menghilangkan rasa persatuan dari seluruh makhluk di dunia ini. Kau ingat kan, tentang apa yang kukatakan tentang perang besar yang menyatukan seluruh ras, seribu empat ratus tahun lalu? Dimana di dalam catatan yang kubacakan, pada waktu pasca perang, terjadi sebuah diskusi yang keputusan akhirnya membuat Ratu Alice melakukan sesuatu dengan benda bernama kubus kekuatan, untuk tetap menjaga struktur Wonderworld dengan kondisi enam benua yang terpisah namun tetap satu, yang mana menyatakan bahwa setiap ras yang ada di dunia ini memiliki hubungan yang baik satu sama lain, bahkan berhasil membuat mereka duduk di satu meja untuk bertukar pikiran."
"Sebenarnya, jika Ratu Asia memilih jalan perang. Dia bisa menggunakan perjanjian persaudaraan antar ras untuk membentuk pasukan, dan melawan balik organisasi yang hari ini semakin berkuasa. Organisasi yang kini mengendalikan Wonderworld di belakang layar dari segala aspek yang ada."
"He-hentikan! Tolong berhenti." Kata Alicia lirih sambil memegangi kepalanya dengan tangan gemetar.
Münze menghentikan ceritanya yang panjang dan melihat aura muram yang semakin kuat keluar menyelimuti gadis manusia itu. Diam tanpa bersuara, dia menyandarkan diri di kursinya, menunggu Alicia untuk tenang.
Ruangan itu kini hanya berisi keheningan tak bersuara.
Menit demi menit berlalu, hingga gadis berdarah biru itu mulai bersuara kembali. "Aku mengerti," Alicia berkata lirih. "Terima kasih telah menjelaskannya padaku."
"Sama-sama," si lelaki High-Elf agak tak menyangka bahwa itu adalah kata yang akan dia dengar. "Sebaiknya kita sudahi saja pembicaraan ini." Kata Münze yang segera ditolak Alicia.
"Tidak, tunggu! Kita akan melanjutkannya, dan biar aku yang bercerita kali ini."
Münze mengangkat alisnya sedikit terkejut, "Ohh... menarik."
Bersambung...
Update tiap hari SENIN sama JUMAT!
VOTENYA JANGAN LUPA!
copyright by ishtarvenus_
JANGAN DIJIPLAK!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Akhir Mimpi
FantasíaFollow dan Vote ya! Chapter I: -Kota Pelabuhan: Kreide- 15/15 part -END- Chapter II: -Marmorpalast- 09/???part -On going- Alicia yang merupakan penulis novel romansa remaja terkenal, menyembunyikan identitasnya sebagai keturunan penyihir. Di tengah...