Di sebuah kamar hotel berbintang lima sepasang suami-istri itu kini telah memadu kasih, tak henti-hentinya pihak bawah mendesah pasrah sedangkan sang dominan tidak ingin menyudahinya, tubuh yang begitu molek dan sangat indah dan wajah yang begitu sangat sempurna, siapa yang tidak ingin memilikinya bukankah laki-laki itu sangat beruntung karna sudah memilikinya seutuhnya.
Setelah hampir dua jam bergelut di atas kasur kini mereka menyudahinya karna pihak bawah sudah mengeluh jika ia sudah lelah, dengan rasa kecewa sang dominan pun sedikit merasa kesal.
"Sayang, apa kau sudah tidur?"
"Ada apa?"
"Kau tidak lupakan, jika besok kita ada pertemuan dengan perusahaan MMS,"
"Sebenarnya aku malas, tapi demi kerja sama apa boleh buat,"
"Itu perusahaan besar sayang, jika dia menanam modal di perusahaanku kita akan lebih berkembang lagi,"
"Dan aku tidak ingin lagi menjadi model, aku lelah dengan para wartawan yang selalu bertanya yang tidak-tidak,"
"Itu sudah menjadi resiko untukmu, jika kau tidak ingin menjawab pertanyaan mereka tinggalkan saja,"
"Kau seperti tidak tau mereka saja, mereka selalu membuatku pusing, dengan Pertayaan konyol, kapan aku memiliki baby dan lain-lain membuatku sangat stress,"
"Aku tau maafkan aku, lusa kita kerumah sakit lagi untuk konsultasi dengan dokter,"
"Aku lelah jika jawaban yang dokter berikan masih sama, jadi kau saja yang pergi karna disini kau yang bermasalah bukan aku,"
"Kana!"
"Memang benar bukan? Apa yang aku katakan,"
Dengan kasar Kao menarik rambut Kana, dan lagi-lagi Kana mendapat perlakuan tak mengenakan setiap membahas hal seperti ini.
"Lepaskan aku sialan, kau tidak berhak menyakitiku,
"Aku berhak karna aku suamimu,"
Kana adalah anak konglomerat dari keluarga Traipipattanapong begitu juga dengan Kao, mereka menikah karna di jodohkan awalnya Kana menolak keras namun dengan ancaman Ayah nya Kana mengiyakan pernikahan itu, dan kini sudah lima tahun usia pernikahan mereka dan seiringnya waktu tumbulah cinta di antara kedua meskipun terkadang Kana mendapatkan perlakuan tak mengenakan namun ia tetap bertahan dengan alasan jika ia mencintai suaminya.
"Tidurlah ini sudah malam, maafkan aku jika aku sudah menyakitimu,"
"Kau suamiku, dan kau berhak melakukan apapun,"
Seperti itulah Kana biarpun suaminya selalu menyakitinya namun ia akan tetap memaafkannya.
"Aku akan mengajakmu berlibur keluar negeri, kapan kau ada jadwal kosong?"
"Aku belum tau, dan aku harus bertanya pada Mild terlebih dulu kapan jadwal ku kosong, karna minggu ini sepertinya aku sedikit sibuk,"
"Tidak apa-apa, aku akan menunggu sampai jadwal mu kosong,"
"Kao!"
"Ada apa?"
"Aku lapar,"
"Mau makan apa? Biar aku pesan kan di bawah,"
"Apa saja pasti aku makan,"
"Baiklah, tunggu sebentar,"
Kao pun memesan makanan dan sambil menunggu makanan datang mereka bercinta lagi, tidak ada yang namanya rasa bosan untuk mereka melakukan pertarungan panas, karna jika Kana sudah sibuk dengan pekerjaanya mereka akan sangat jarang melakukan hal intim.
Bermalam di hotel milik Ayah nya yang sangat mewah tentu saja tidak perlu memikirkan uang sewa, mereka bisa kapan saja berkunjung dan menginap disana.
Dering suara ponsel menganggu tidur nyenyak mereka berdua, baru tidur dua jam dan kini mereka harus sudah bangun lagi.
"Kao, ponsel mu berdering cepat angkat,"
"Menganggu saja, apa mereka tidak tau jika ini masih terlalu pagi?"
Dengan rasa malas Kao pun menjawab pangilan itu, dan ternyata New yang menghubunginya memberitahu jika sebentar lagi Bos perusahaan MMS datang ke kantor mereka.
"Phi, cepatlah ke kantor Tuan Mew dari perusahaan MMS sebentar lagi sudah sampai,"
"Ahhh.. Sial, baiklah aku akan bersiap,"
"Iya Phi!"
"Ada apa?" Tanya Kana saat melihat wajah panik Kao.
"Tuan Mew sebentar lagi sampai di kantor, dan kita harus bergegas,"
"Tunggu apa lagi, ayo cepat,"
Mereka berdua pun mandi bersama agar menghemat waktu, dan setelah selesai mandi mereka pun bergegas pergi ke kantor dan semoga saja mereka sampai lebih dulu sebelum Mew karna Kao tau jika Mew tidak suka dengan kata terlambat.
☀🌻
Dan benar saja saat Kao dan Kana sampai di kantor Mew sudah menunggu mereka sepuluh menit yang lalu, tidak ingin membuang waktu Kao pun langsung menemui koleganya.
"Selamat siang Tuan, maaf saya terlambat," Sapa Kao saat melihat Mew tengah berdiri menatap gedung pencakar langit.
"Kau benar, dan kau terlambat sepuluh menit, apa seperti ini caramu menerima tamu?"
"Sekali lagi saya minta maaf, karna tadi saya sedang ada urusan lain,"
"New, tolong buatkan teh atau kopi untuk tamu kita," Ucap Kana.
Mendengar ada suara yang begitu lembut dari arah belakang membuat Mew merasa sangat penasaran, dan akhirnya ia pun membalikkan tubuhnya untuk melihat siapa yang sedang bicara dengan suara lembut.
"Oke Phi!"
Kini Mew seperti terpesona saat melihat Kana tengah berdiri di hadapannya, wajah cantik itu sungguh membuat Mew tidak berhenti menatapnya, sedangkan Kana yang mendapat tatapan itu merasa salah tingkah entah mengapa ia merasa jika laki-laki itu mempunyai mata yang sangat tajam.
"Siapa dia?" Tanya Mew pada Kao.
"Dia istriku Tuan,"
"Istri? Maaf saya tadi sempat berpikir jika dia adalah seorang sekretaris,"
"Tidak apa-apa, silahkan duduk dan kita mulai berbicang,"
Mew pun duduk tepat di hadapan Kana, dan lihatlah Mew membuat Kana semakin salah tingkah, suaminya saja tidak pernah menatapnya seperti ini tapi laki-laki di hadapannya ini selalu menatapnya begitu dalam.
Disaat Kao mulai menjelaskan tentang kerja samanya Mew tetap diam, bahkan kini Tay yang mewakilkan Mew memimpin meeting itu dan tak terasa kini sudah selesai.
"Mew, ayo kita kembali ke kantor,"
"Hmmm.. Kembali ke kantor?"
"Iya kembali ke kantor, karna sudah selesai meeting nya, apa yang sejak tadi kau pikirkan?"
"Tidak ada, ayo kita kembali ke kantor karna masih ada pekerjaan yang harus kau urus,"
Mew pun mulai berpamitan dengan Kao, dan tidak lupa ia berpamitan pada Kana laki-laki manis yang sudah mencuri hatinya.
"Sekali lagi terimakasih atas kerja samanya Tuan,"
"Sama-sama, dan saya pun sangat senang bisa bekerja sama dengan perusahaan milikmu, baiklah saya permisi sampai jumpa lagi,"
Mew berjalan melewati Kao dan juga Kana yang berada di samping kao, dan saat itu juga Mew mengedipkan matanya kearah Kana dan mengerakan bibirnya dengan mengucapkan, kau sangat manis, membuat Kana ingin sekali mengumpat pada Mew karna Kana tidak mengerti dengan apa yang ada dipikiran Mew.
Tes.. Tes..
✌✌
KAMU SEDANG MEMBACA
KANA
FanfictionMew "aku tidak perduli, aku akan mendapatkanmu dengan cara apapun, karna kau di ciptakan hanya untuk ku.. Kana "dasar tidak waras dan harusnya kau pergi kerumah sakit..