part 16

469 99 11
                                    

Kini mereka sudah berada di Mall terbesar di kota Bangkok, mereka sudah berkeliling selama dua jam namun belum ada satu barang pun yang mereka beli, karna sejak tadi mereka sibuk melayani para penggemar yang ingin berfoto bersama mereka membuat Mew sedikit kesal.

"Mew, aku lelah kakiku sakit,"

"Kita duduk dulu sayang,"

"Aku mau duduk disana, sekalian makan siang perutku sudah lapar,"

"Ya sudah ayo, mau di gendong atau jalan sendiri?"

"Gendong,"

"Emhh... Manja,"

"Manja dengan suami itu tidak ada larangan,"

"Tapi harus tau tempat juga,"

"Memang nya kenapa? Kau malu di lihat banyak orang seperti ini, Karna mempunyai istri seorang laki-laki?"

"Sayang, bukan seperti itu maksudku,"

"Sudahlah aku mau pulang saja,"

"Kita belum belanja perlengkapan baby, katanya kau pun lapar ayo kita makan dulu,"

"Aku tidak mau, lepas Mew,"

"Sayang!"

Gulf pun menghubungi Ayah nya untuk menjemputnya di Mall, ia tidak perduli meskipun Mew sudah meminta maaf namun Gulf tidak mau mendengarnya.

Menyesal sudah Mew bicara seperti itu, jika tau istrinya sangat sensitif Mew tidak akan mengatakan apapun.

"Kenapa kalian pulang secara terpisah seperti ini?" Tanya Tuan Alex saat sudah berada di rumah.

"Maaf yah, semua ini salah Mew," Jawab Mew.

"Apa kalian tau jika kalian itu bertengkar di tempat umum? Apa yang akan orang pikirkan tentang kalian nanti,"

"Ayah tidak tau saja, jika Mew malu mempunyai istri seorang laki-laki," Celetus Gulf.

"Kana, apa yang kau katakan? Aku tidak pernah mengatakan itu ataupun malu memilikimu, kau hanya salah hafam saja,"

"Salah faham, sudah jelas-jelas kau malu masih mengelak saja,"

"Sudah cukup, Ayah tidak tau apa yang sebenarnya kalian debat kan, jika hanya masalah sepele kalian bisa bukan menyelesaikan secara baik-baik, kalian sudah berumah tangga dan umur kalian pun sudah tidak muda lagi, apa kalian tidak malu?"

Inilah sebabnya Tuan Alex tidak membiarkan Mew membawa Gulf keluar dari rumahnya, karna ia sudah tau akan begini jadinya, sedangkan Gulf kini hanya diam saja tidak berani menatap Ayah nya.

"Pergilah kekamar dan istirahat, Ayah masih ada pekerjaan," Ucap tuan Alex. Dan setelah itu Tuan Alex pergi meninggalkan mereka berdua.

"Sayang!"

Karna masih merasa kesal Gulf pun pergi kekamar, ia menaiki anak tangga satu persatu dengan memegangi perut buncitnya, sedangkan Mew hanya bisa menatap sedih istrinya.

Mew memasuki kamar dengan membawa sepiring nasi dan lauk pauk, tidak lupa air putih dan susu hamil rasa pisang juga ia bawa karna memang itu kesukaan istrinya.

"Sayang bangun yuk, aku sudah membuatkan makanan kesukaanmu,"

"Aku tidak lapar, kau saja yang makan,"

"Kau memang tidak lapar, tapi baby pasti sangat lapar, sudah ya jangan marah lagi aku minta maaf jika sudah membuatmu tersinggung,"

"Apa kau benar-benar mencintaiku?"

"Aku mencintaimu, dan percayalah jika aku tidak malu memiliki seseorang sepertimu, bagiku kau segalanya untuku kau membuat hidupku sempurna,"

"Kau bohong, iya pasti kau bohong kan,"

KANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang