part 4

502 122 18
                                    

Dua hari sudah berlalu sejak kejadian di hari itu Mew semakin gencar mendekati Kana, bahkan seperti saat ini Kana tengah ada pemotretan di Chiang mai Mew menguntit benar-benar membuat Kana muak.

"Huhh.. Maunya apa sih dia tuh, seputus asakah dia karna tidak ada yang mau dengannya,"

"Kana!"

"Mild, kapan kita kembali ke Bangkok? Aku tidak ingin berlama-lama disini,"

"Kau masih ada pemotretan dua kali lagi, dan besok baru kita kembali ke Bangkok,"

"Kenapa harus besok? Kenapa tidak malam ini saja?"

"Kau tidak butuh istirahat? Kau bukan robot Kana dan mungkin saja pemotretan bisa sampai larut,"

"Baiklah, aku akan menghubungi hubby ku saja,"

Karna merasa bosan Kana menghubungi Kao, ia merindukan suaminya.

"Ada apa sayang?"

"Tidak ada, hanya merindukanmu saja, bagaimana pekerjaanmu disana?"

"Berjalan dengan lancar, kau sendiri bagaimana?"

"Aku baru istirahat dan setelah ini masih ada pemotretan lagi, dan mungkin saja sampai malam,"

"Semangat ya, aku yakin kau bisa,"

"Terimakasih, andai saja kita berdekatan aku akan meminta pelukanmu,"

"Dua hari lagi aku kembali, tunggu aku disana ya,"

"Tentu saja aku akan menunggumu disini, sudah dulu ya aku mau mulai pemotretan lagi,"

"Iya, sampai jumpa,"

Biarpun sudah bicara lewat ponsel tapi tetap saja Kana tidak puas, yang ia inginkan bicara dengan suaminya sambil berpelukan.

"Romantis," Ucap Mew.

"Tentu saja, karna aku mencintainya,"

"Bagaimana jika suatu hari nanti kau jatuh cinta padaku? Apa kau akan tetap seromantis itu?"

"Jangan bermimpi, pergilah jangan mengangguku terus, apa kau tidak malu menggoda seseorang yang sudah bersuami?"

"Kenapa aku harus malu, justru itu aku angap ini sebagai tantangan,"

"Kapan kau waras? Baru kali ini aku bertemu dengan seorang sepertimu,"

"Berarti kau sangat beruntung,"

"Beruntung pantatmu,"

Kana pun pergi meninggalkan Mew karna ia harus menganti pakaiannya, dan bersiap untuk pemotretan terakhir di Chiang mai.

Setelah hampir dua jam kini Kana bisa beristirahat dengan tenang, beruntung laki-laki gila itu tidak ada dan mengganggunya membuat hidup Kana seperti beban nya terlepas begitu saja,

"Aku lapar sekali, kenapa tadi aku tidak makan bersama para kru, jika harus keluar aku malas bahkan tubuhku terasa sangat berat hanya untuk berdiri,"

Tingg... Tongg..

Suara bel kamar hotel berbunyi dan siapa yang ingin menemuinya tengah malam seperti ini, Mild, itu tidak mungkin karna Mild pasti sudah tidur, karna merasa penasaran Kana pun membuka pintu itu dan lagi-lagi ia harus menghela nafasnya dalam-dalam.

"Kau tau? Kau itu sudah sangat menganggu privasi orang lain, dan aku bisa saja melaporkan mu pada pihak yang berjawib,"

"Aku kesini untuk mengantarkan makananmu, karna tadi manager mu mengatakan padaku jika ia harus kembali ke Bangkok malam ini juga, karna ada urusan mendesak,"

KANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang