Hari pernikahan itupun di gelar sangat mewah, siapa yang tidak tau Tuan Alex ataupun Mew mereka dari kalangan pembisnis dan dari keluarga terpandang tentu saja yang hadir pun dari berbagai kalangan, belum lagi teman Kana yang ikut merasa bahagia dengan pernikahan mewah ini, jika hari ini hari bahagia untuk Mew dan Kana namun tidak untuk Tuan Mario, lihatlah laki-laki tua itu duduk termenung di ujung sana dengan memandangi Mew yang tengah tersenyum bahagia, ingin rasanya ia menghampiri putranya itu dan memeluknya namun sudah pasti Mew tidak ingin melihatnya.
"Apa kau bahagia?" Tanya Mew.
"Tentu saja, karna akhirnya kita menikah,"
"Maafkan aku jika aku sempat meninggalkanmu, karna saat itu aku pikir kau benar-benar membenciku,"
"Aku memang membencimu, karna aku tidak suka dengan caramu,"
"Tidak ada pilihan lain, dan hanya itu jalan satu-satunya,"
"Kau memang bajingan,"
"Dan bajingan ini, sekarang menjadi suamimu,"
"Mew, aku ingin menemui Papa sebentar, boleh kan?"
"Untuk apa?"
"Hanya sebentar, lihatlah apa kau tidak merasa kasihan dengannya? Biar bagaimanapun dia adalah Papa mu,"
"Jika kau ingin menemuinya temui saja, tidak usah menasehatiku," Jawab Mew dengan nada tidak suka.
Kana mengerti apa yang di alami Mew dan sudah pasti tidak semudah itu memaafkan Papa nya, dan kesalahan Papa mertuanya mungkin teramat besar untuk Mew, namun apa salahnya jika hanya menegur dan menanyakan kabar.
"Pa!" Panggil Kana pada pada pria tua itu, mendengar ada yang memanggilnya Tuan Mario pun lekas-lekas menghapus air matanya yang sedikit menetes.
"Kenapa kau kesini? Tetaplah bersama suamimu, aku tidak ingin kau mendapat masalah,"
"Papa tidak perlu hawatir, jika Mew macam-macam ada Ayah yang akan memukulinya,"
"Semoga kalian selalu bahagia, jangan pernah bertengkar atau saling meninggalkan apapun masalahnya, cukup Papa yang gagal dalam berumah tangga,"
"Kana akan selalu ingat dengan kata-kata Papa, maafkan Kana karna Kana pernah membuat Papa kecewa, Kana berselingkuh dari Kao dan sekarang menikah dengan putra Papa yang lain,"
"Jangan meminta maaf, karna itu sudah menjadi takdir, dan takdir mu berjodoh dengan Mew, lupakan masa lalu dan sekarang kau harus hidup bahagia dengan keluarga kecilmu,"
Mendengar apa yang dikatakan Papa mertuanya membuat Kana menjadi sedih, andai saja ia bisa mendamaikan Mew dengan Papa nya sudah pasti Kana akan merasa sangat bahagia.
"Sudah sana kembalilah pada suamimu, kau tidak perlu memperdulikan Papa,"
"Apa Papa sudah makan?"
"Iya, Papa sudah makan,"
"Baiklah, Kana pergi dulu ya Pa,"
"Pergilah,"
Kana pun menghampiri Mew kembali, dan disana ternyata sudah ada Tay dan juga New.
"Phi Tay, New,"
"Phi Gulf, kau darimana?" Tanya New.
"Aku tadi menghampiri Papa,"
"Dimana Paman Mario?" Tanya Tay.
"Ada disana, sedang berbincang dengan Ayah dan teman-temannya,"
"Bagaimana kabar Paman?"
"Kabarnya baik Phi, tapi ya begitu Papa selalu mengurung diri di rumah,"
"Wanita itu benar-benar brengsek, harusnya dia ikut anaknya keneraka sekalian saja,"
KAMU SEDANG MEMBACA
KANA
FanfictionMew "aku tidak perduli, aku akan mendapatkanmu dengan cara apapun, karna kau di ciptakan hanya untuk ku.. Kana "dasar tidak waras dan harusnya kau pergi kerumah sakit..