Happy Reading!
"Makasih ya Sa." ucap Ara dengan senyuman.
"Iya Ra,sama-sama."
Galang sudah sedari tadi memantau kedua orang tersebut,Galang memancar kan raut wajah yang sedang kesal kepada kedua orang yang sedang ia lihat.
Setelah Aksa pergi,Ara panik saat Galang sudah berada didepan pintu apartemen.
"Lagi senang banget kelihatan nya tadi." ujar Galang tanpa memandang sedikit pun ke arah wajah Ara.
Ara memegang tangan Galang menggunakan kedua tangan nya.
"Gal?a-aku tadi kebetulan aja kok ketemu teman aku,terus dia nawarin tumpangan,i-iyaahh jadi gitu kok." ucap nya terbata-bata.
"MASUK!" tukas nya,yang membuat Ara ketakutan,karena tak biasa nya Galang bersikap seperti ini kepada nya.
Brukk....
Suara gebrakan meja membuat Ara semakin ketakutan,ia berusaha untuk menenangkan,dan menjelaskan kepada Galang perihal kejadian sebenar nya.
Ara memeluk Galang dari belakang,sontak hal itu membuat Galang tidak tega untuk memarahin gadis yang sedang memeluk nya.
"A-aku ta-takut kamu seperti i-ini Gal." ucap Ara dengan suara isak tangis nya seolah-olah ia sedang takut kepada Galang,Ara semakin kuat memeluk tubuh Galang dengan gemetaran,Ara tahu Galang sedang marah dengan nya saat ini.
Mendengar nada suara Ara yang sedang menangis,Galang membalikan tubuh nya untuk memeluk Ara.
Galang menyodorkan ponsel nya kepada Ara,ia ingin Ara menjelaskan maksud dari foto yang ia dapat kan dari Nina,yang dimana didalam ponsel itu terdapat foto nya di sebuah toko bunga.
"Aku engga akan marah,kalau kamu jujur." ucap nya tepat didepan wajah Ara.
Galang membawa Ara untuk duduk di atas kasur dan ia ingin mendengar penjelasan dari Ara.
"Sebenarnya-" Ara menjeda ucapan nya,rasanya ia belum siap untuk jujur,ia takut Galang akan lebih marah lagi kepada nya.
"Aku kerja di toko bunga,'SUN FLOWER' dan teman yang kasih tumpangan tadi itu adalah pemilik dari toko bunga di tempat aku bekerja." Ara memegang kedua tangan Galang dengan erat.
Galang masih berusaha untuk mendengarkan penjelasan dari mulut Ara.
"Aku engga mau Gal,nyusahin kamu untuk bayar uang sewa apartemen ini,padahal yang tinggal disini kan aku,jadi aku berusaha cari tempat kerja yang nerima anak sekolah,akhirnya aku nemuin toko itu." ucap nya jujur.
Galang memegang kedua bahu Ara,"Pertama,aku engga suka kamu kerja part time cari uang untuk bayar uang sewa apartemen ini,aku yang akan bayar semua keperluan kamu Ra."
"Dan yang kedua,kamu tau orang yang kasih kamu tumpangan tadi itu adalah anak SMA CAKRAWALA,kebetulan dia yang tanding basket tempo lalu sama aku."
"Jadi-" Galang menjeda omongan nya.
"Aku minta sama kamu jangan pikirin tentang uang sewa apartemen ini,aku masih bisa bayar uang sewa ini Ra." ujar Galang.
"Tapi kan-" Galang meletakan jari telunjuk nya ke arah bibir Ara.
sstttt....
"Kamu fokus untuk belajar,apalagi kita sudah kelas 3,kamu engga mau kan nilai kamu turun?" ucap nya dan Ara hanya mengangguk sebagai jawaban,namun ia dibikin bingung tentang pekerjaan nya.
***
Di kediaman keluarga Bram,Fajar sedang duduk di depan laptop nya,ia sedang mencari informasi mengenai siswa SMA ANTARES,ia ingin mencari tahu laki-laki yang di foto yang sedang bersama adik nya itu apakah siswa dari SMA ANTARES atau bukan, terlebih lagi Ara mengenal lelaki itu, kemungkinan ia juga satu sekolah dengan Ara.
Fajar beranggapan seperti itu karena ia mengetahui betul tentang Ara yang susah untuk bergaul dan kenal sama orang kecuali orang itu sering ia temui dan akrab dengan nya.
Fajar terus menelusuri akun SMA ANTARES,seketika ia mendadak diam dan memperhatikan foto kebersamaan siswa/siswi seangkatan Ara,dan benar saja kecurigaan nya,ia menemukan foto yang sangat tidak asing disitu,ia mencocok kan foto yang dikirim kan oleh sih pengirim paket,dan foto dari akun SMA ANTARES.
Fajar sudah sangat yakin dengan informasi yang ia dapatin malam ini,foto yang ia pegang sangat mirip sama yang ia lihat di layar laptop nya.
"HABIS LO!" tukas Fajar.
***
Sedangkan di tempat yang berbeda,Bram sedang menelfon orang suruhan nya untuk menyelidiki seseorang yang sudah meneror keluarga nya tempo lalu.
Sewaktu Bram mendengarkan informasi dari orang suruhan nya,ia tampak memberikan senyuman puas,seolah-olah hal yang di harap kan nya sekarang sudah mendapatkan nya.
Ditengah Bram sedang ngobrol dengan orang dibalik layar ponsel nya,Anggun turun dari tangga dan melihat suami nya sedang ngobrol,namun Anggun bukan nya malahan bertanya terlebih dahulu tetapi ia malah berasumsi langsung kepada Bram.
"Mas kamu lagi ngobrol sama siapa?kamu punya perempuan lain ya mas!" sontak hal itu membuat Bram kebingungan,ia tidak mengerti apa yang dikatakan oleh istri nya.
Bram mematikan sambungan telfon dan mendatangin Anggun yang tengah duduk di sofa.
"Kamu apa-apaan si ma,papa itu lagi tlfonan sama orang suruhan papa,dan dia memberikan papa informasi mengenai masalah Dila." jelas Bram.
Anggun yang mendengarkan penjelasan dari suami nya,ia pun merasa lega.
"Memang nya orang suruhan papa dapat informasi apa mengenai itu?" tanya Anggun.
"Dia mengatakan kalau sih pengirim paket tidak bisa ia temui,tetapi-" Bram menjeda ucapan nya.
"Tetapi apa pa?"
"Orang yang ada di dalam foto yang sedang bersama Dila di dalam box tersebut adalah salah satu siswa yang satu sekolah dengan Ara." penjelasan Bram membuat Anggun heran dan bingung.
"Papa harus bertindak secepat nya,mengenai masalah ini,pasti dia itu suruhan nya Ara,kan dia satu sekolah juga dengan Ara,jadi sudah pasti dia adalah suruhan Ara." cerocos Anggun,namun Bram bimbang antara mempercayai kalau Ara adalah pelaku nya,atau itu memang pure kelakuan si lelaki tersebut.
yang sudah mengikuti cerita ku sampai ke bab ini terimakasii bngett yaaa🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Galara
Teen FictionDari sekian banyak nya luka,kenapa harus luka kehilangan yang paling menyakitkan.