Happy Reading!
Galang menyelusuri koridor sekolah dengan tergesa-gesa dengan raut wajah yang memerah seperti ingin meluapkan amarah nya kepada seseorang.
Brukk...
Galang membuka pintu kelas Ara dengan keras sehingga orang-orang yang berada dikelas Ara merasa heran dan merasa takut terlebih lagi Galang salah satu seorang siswa yang ditakuti oleh kebanyakan orang di sekolahan SMA ANTARES.
Ara seperti kebingungan saat melihat Galang yang seperti orang yang ingin marah.
Brukk...
Gebrakan meja itu lagi-lagi membuat seisi kelas menjadi tegang.
"Gue mau bicara sama lo." ucapan itu diperuntukan untuk Alena yang masih terdiam.
"Lo mau ngapain?" tanya perempuan itu yang masih berdiam diri di kursi nya.
Galang menarik tangan Alena secara paksa dan membawa nya ke arah lapangan sekolah.
Sementara Ara mengikuti langkah Galang yang sedang menarik Alena secara paksa yang diikuti oleh Ami dari belakang Ara.
Ketika sampai di tengah lapangan sekolah,Galang memaksa Alena untuk mengakui perbuatannya dihadapan semua orang yang sedang menonton.
Namun Alena masih bingung pengakuan apa yang harus ia lakukan.
"Maksud lo apa si Gal?" tanya perempuan itu yang merasa malu saat semua siswa melihat ke arah mereka di tengah lapangan.
"Lo harus mengakui kalau bukan Ara yang ngambil ponsel lo,gue punya bukti nya jadi lo engga bisa beralasan apapun." Ucap Galang sembari memberikan sebuah rekaman dari ponsel milik nya,rekaman itu memperlihatkan Alena yang sedang memindahkan ponsel nya sendiri ke loker Ara.
"Mau gue sebar atau lo bikin pengakuan?" tanya Galang malas.
Seluruh siswa yang berada di lapangan semakin mendekat ke arah mereka berdua,mereka ingin melihat secara jelas.
Melihat rekaman itu dengan terpaksa Alena harus mengakui kebenaran,kalau tidak ia bakalan berada di masalah yang lebih rumit.
"Saya Alena saya membenarkan masalah yang menyangkut saya dengan Ara, bahwasannya ponsel yang pernah berada di loker Ara tempo lalu,itu hanya ke salah pahaman saja,dengan ini juga saya akan menjelaskan kepada pihak-pihak guru yang sudah mengetahui masalah ini." ujar Alena menunduk.
"Good job!" seru Ami yang sedari tadi sedang membuat vidio tentang pengakuan Alena kepada semua orang yang berada di sekolah.
"Tega lo sama teman lo sendiri sampai ngefitnah,ternyata lo lebih berbisa dari ular ya Len,engga nyangka gue." ujar Ami.
Sementara Ara merasa terpaku atas pengakuan yang Alena berikan ia merasa tak percaya,dan itu semua atas bantuan orang-orang terdekat nya,dari kejauhan Galang tersenyum bahagia saat bibir Ara memancarkan senyuman manis nya.
Flashback
"Kita masih bisa bantu Ara Gal." ujar Ami
"Gue masih mikir Mi."
"Lo engga perlu mikir terus,gue tau gimana cara nya." seru Ami yang beranjak pergi dan diikuti oleh Galang.
Galang bingung saat Ami membawa nya ke arah ruangan kepala sekolah.
"Dari sini kita bisa bantu Ara,didalam pasti Ada rekaman cctv di loker kalau memang Ara yang ngambil ponsel Alena pasti kerekam semua di cctv." imbuh Ami
Galang pikir apa yang dikata kan oleh Ami memang ada benar nya.
Ami dan Galang menyelinap masuk untuk memeriksa rekaman cctv yang ada di ruangan kepala sekolah.
Galang mencoba membuka semua rekaman cctv di laptop kepala sekolah,dan untung nya didalam ruangan itu tidak ada siapapun terlebih lagi laptop tersebut tidak terkunci,maka dari itu Galang sangat mudah untuk mengambil rekaman cctv tersebut,dengan cepat Galang langsung memindahkan rekaman tersebut ke ponsel nya.
Sementara Ami merasa tak percaya saat melihat rekaman cctv tersebut,perempuan itu tak habis pikir dengan permainan yang Alena perbuat untuk menjebak teman nya sendiri.
Ami berpikir kemungkinan besar kepala sekolah sudah mengetahui akan hal ini,tapi sengaja menutup nya terlebih lagi kepala sekolah adalah paman Alena sendiri.
Sesudah mendapatkan bukti Ami dan Galang buru-buru untuk keluar dari ruangan itu.
***
Di tempat lain,seseorang pria yang sedang mengenakan kemeja berwarna putih mencoba mencari informasi seorang perempuan,dengan mendatangi SMA ANTARES,pria itu adalah Fajar yang sedang mencari keberadaan Ara,adik angkat nya sekaligus seseorang yang ia sukai.
Namun pria itu tidak berani menemui Ara secara langsung dengan begitu ia mencoba menemui teman Ara terlebih dahulu untuk mencari informasi mengenai Ara.
Sekian lama ia menunggu seseorang yang ditunggu nya pun kelihatan.
Ami merasakan tangan nya sedang ditarik oleh seseorang.
"Apaan si lo." tukas Ami sembari melihat siapa seseorang yang sedang menarik tangan nya.
"K-kak Fajar?"
"Kamu teman Ara kan?" tanya Fajar memastikan.
"I-iya k-kak."
Fajar menarik tangan Ami menuju halte sekolah.
"Ada apa ya kak?" tanya Ami.
"Jangan panggil aku kakak,panggil aku Fajar aja." seru Fajar sedangkan Ami merasa canggung saat melihat wajah Fajar dengan dekat,Ami tidak terlalu mengetahui tentang Fajar karena teman nya sendiri tidak sering bercerita tentang kakak laki-laki nya,namun Ami mengetahui kalau seseorang yang tengah berdiri didepan nya adalah kakak dari teman nya.
"Maaf ya tadi udah narik tangan kamu." ujar nya dengan nada lembut.
"I-iya gapapa kok." jawab Ami.
"Aku cuma mau tau sekarang Ara tinggal dimana,kamu pasti tau kan sekarang Ara tinggal dimana?" Ami menepuk kening nya dengan tangan kanan setelah Fajar menanyakan hal tersebut.
Fajar merasa heran melihat respon Ami. "Kamu kenapa?" tanya Fajar.
"Astaga!aku baru ingat selama Ara udah engga tinggal dirumah orang tua angkat nya,aku belum menanyakan dimana Ara tinggal sekarang." Ami menggerutui diri nya sendiri yang sama sekali tidak mengetahui dimana sekarang teman nya tinggal.
Ami berdiri dan berlari meninggalkan Fajar sendirian di halte dengan rasa kebingungan melihat respon Ami terhadap nya.
Fajar mengusap wajah nya dengan kasar.
"Ra,kakak mau ketemu sama kamu." gumam nya.
Haii prenn jngan lupa vote n komen ya,mksih udh mau ngikutin ceritaku sampe ke bab ini,se u,aku akan segera up🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Galara
Novela JuvenilDari sekian banyak nya luka,kenapa harus luka kehilangan yang paling menyakitkan.