Happy Reading!Di pagi yang cerah Ara menatap langit dengan senyuman nya,yang siapa saja melihat nya pasti akan kagum.
Ara selalu menunjukan senyuman manis nya kepada siapapun yang berada didekat nya.
Ara melamun masih dengan tatapan dalam nya terhadap langit yang dilihat oleh nya.
"Hmm." suara deheman itu berasal dari pintu.
Ara menoleh. "Tumben kamu cepat banget pakai seragam sekolah?" tanya nya.
"Ya,emang nya kenapa Ra?bukanya aku begini lebih bagus ya?itu artinya aku tinggal nunggu kamu siap-siap,biasanya kan kamu yang selalu tungguin aku pakai seragam." ujar nya sembari meletakan piring yang berisikan nasi goreng buatan nya dan segelas susu.
"Mandi buruan habis itu sarapan ya,aku tunggu kamu di bawah." ucap nya lalu pergi.
Begitu Galang pergi,Ara buru-buru berlari ke toilet untuk mandi hal itu membuat nya hampir terjatuh.
"Ara aku dengar ya,kamu jangan lari-larian!" seru Galang yang masih berada didepan pintu.
Sementara Ara tertawa malu saat Galang menegur nya.
***
Setelah memakai seragam sekolah nya dan selesai menghabiskan makanan nya,Ara buru-buru menuju ke bawah untuk menemui Galang.
"Lama ya?" tanya nya pelan.
"Engga lama tapi cukup bikin aku keram di atas motor." ujar nya,Ara mendengarkan itu hanya bisa menertawakan Galang.
"Ya,lagian kamu ngapain duduk di atas motor dari tadi coba." ucap nya sembari menunjukan tempat duduk yang tak jauh dari mereka berdua.
"Tuh ada tempat duduk,kenapa kamu engga duduk disitu aja." lanjut nya dengan tawaan kecil.
Galang menatap Ara dengan dalam,yang membuat Ara berhenti tertawa.
"Naik nanti kita bisa telat Ra." ujar nya sembari memberikan usapan lembut di kepala Ara.
Ara benar-benar dibuat salting oleh perlakuan Galang selama ini terhadap nya, rasanya ia ingin menghilang dihadapan Galang saat ini juga.
***
Motor Galang melaju dengan kecepatan normal hingga mereka pun sampai ke sekolahan dengan selamat dan tidak terlambat.
Galang memarkirkan motor nya."Ingat ya Ra,jangan terlalu kebanyakan mikir,sama satu lagi-" Galang menjeda ucapan nya.
"Perhatikan makanan kamu,apa perlu aku selalu bikinin kamu bekal biar kamu engga makan sembarangan dikantin?" ujar nya.
Ara langsung menggelengkan kepala nya dengan cepat dan berlari meninggalkan Galang.
Sementara Galang hanya tertawa kecil melihat tingkah Ara yang seperti anak kecil didepan nya.
"Bro kemana aja." ujar Samuel yang diikuti oleh Dicky dan Darren.
Namun Galang masih berdiam diri dan tidak mengeluarkan suara nya sedikit pun.
"Hai Gal?" sapa Nina yang baru saja sampai di parkiran sekolah.
Melihat kehadiran Nina,Galang yang tadi nya enggan melihat teman-teman nya, akhirnya dengan terpaksa Galang pura-pura merangkul Samuel dan berlalu begitu saja meninggalkan Nina sendirian di parkiran sekolah.
"Terus kamu seperti ini,dan kalau sudah waktu nya kamu akan berlutut di hadapan aku untuk mengemis." gumam Nina didalam hati.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Galara
Teen FictionDari sekian banyak nya luka,kenapa harus luka kehilangan yang paling menyakitkan.