CHAPTER 6

18 3 0
                                    

Ditempat Pitra duduk.
Dia terus merenung mengingat kejadian tadi dia takut jika angel ilfil dan merasa jijik terhadapnya melihat dia yang menggerang menahan sakit didadanya membuatnya semakin malu untuk mendekati angel lagi tapi..."aku mencintainya,aku menyukainya".
Bohong.jika dia pergi ke ruang rawat tapi dia malah pergi ke taman belakang sekolah membuang semua masalah masalah yang terjadi pagi tadi.
.
.
.
Disisi lain
"Makasii ya Vero atas traktirannya"ucap angel sambil tersenyum lepas
"Iya sama sama"balas Vero sambil tersenyum
Mereka tertawa dan mengobrol berdua layaknya seorang pasangan
Saat lagi asik asiknya senyum senyum berdua angel tiba tiba mendatarkan mukanya dan membuat Vero mengangkat alisnya
"Kenapa"tanya Vero
"Gapapa kok aku hanya curiga sama Vera apakah kalian punya hubungan?"tanya angel yang membuat Vero berhenti mengunyah makanan yang berada dimulutnya.
Vero menggelengkan kepalanya
"Tidak ada"ucapnya datar
"Tapi kenapa kalian Deket banget dan dia tuh kayak cemburu gitu kalo kita Deket berdua? Apa jangan jangan dia suka lagi Ama kamu ver"ucap angel
"Heh gak lah gue Ama dia tuh emang temenan dari kecil"jawab Vero
Dan langsung diangguki oleh vera
.
.
.
Saat lagi makan handphone angel bergetar bertanda ada orang yang meneleponnya dan ternyata mamanya telpon
"Ver gue pamit dulu yak mamah gue telfon nih maaf ya"ucap angel
"Iya gapapa hati hati ya"ujar vero
.
Angel masih asik nelpon mamahnya sambil mondar mandir
Pitra yang masih duduk itupun melihat angel yang berjalan kesini kesitu seperti orang yang sibuk banget.
"Eh itu bukanya angel yah aku samperin ah mumpung lagi sendirian"Pitra pun dengan percaya diri pergi menghampiri angel yang masi asik nelpon mamanya.
Angel yang merasa ada orang yang sedang menghampirinya reflek menoleh kebelakang
Angel nampak kaget atas kehadiran Pitra,mengingat cerita dari Vero
"Dia pernah juga Lo buang air besar DICELANA waktu ada jam kelas mana bau banget lagi"
Muka angel nampak jijik melihatnya
Melihat tingkah laku angel yang seperti jijik melihat kehadiranya Pitra pun langsung memberhentikan langkahnya
"Apa yang sudah mereka katakan tentangmu "ujarnya dalem hati
.
"Bolehkah aku menghampirimu?"tanya Pitra
Angel dengen cepat menggelengkan kepalanya
"Kenapa kamu terus mengikuti ku Pitra"tanyanya
Lantas membuat Pitra terdiam ditempat
"Apakah salah"tanya Pitra
"Kamu ga salah tapi gue risih tau ga"
Angel pun langsung pergi begitu saja tanpa memperdulikan Pitra yang masi setia menatap kepergiannya
"Apakah aku tidak pantas "lirihnya
Sayup sayup dia mendengar suara bel berbunyi iapun langsung bergegas berlari kekelas sebelum terlambat
.
Saat dia melangkah ke kelas dia tersungkur ke lantai
"Aduh"rintihnya
Pitra menggosokan lututnya yang terkena keramik itu
Vero dan teman gengnya itupun tertawa terbahak bahak
"Cupu cupu gitu aja udah jatuh dasar lemot boty"ucap vero
Pitra langsung berdiri dan menuju mejanya, saat mau duduk dia melihat ada air di kursinya
"Kenapa ada air disini"ucapnya
Pelakunya nampak tersenyum miring mendengarnya
Pitra pun terpaksa harus mengelapnya dulu pakai kertas sebelum gurunya dateng.
Saat menulis Pitra terus melihat angel yang sedang duduk disamping vero layaknya pasangan.
Hatinya sakit sekali melihat dan Vero juga melupakan Vera teman kelompoknya dulu
.
"Apa jangan jangan vero suka angel"ujarnya dalem hati
"Aku harus mendapatkan hati angel dulu sebelum Vero"ucap Pitra dalem hati sambil menggenggam kan tanganya
Pitra terlalu asik melihat angel sampai tidak sadar jika ada orang yang menatapnya jugak
"Tunggu lu,gue incer,berani berani banget suka sama cewek yang gue suka, tunggu permainannya "ucapnya sambil tersenyum miring.
Iapun langsung memanggil teman temanya
"Heh kalian sini"ucap Vero
Teman temanya pun menghampiri Vero
"Apasii"tanya temanya itu
"Ajak cowo berkaca mata itu ke belakang sekolah yang lumayan sepi guwe kasi hadiah untuknya "ucap Vero
Dan langsung diangguki oleh teman temanya
Dan merekapun lanjut mencatat kembali.



luka lamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang