"Berarti beneran"ujar para
Pulang sekolah ia menyuruh supirnya untuk berhenti dirumah sakit dulu
Berjalan untuk mendekati ruangan itu
Para pun langsung membuka pintu itu dan juga pria disana yang juga menengok kearahnyaPara memberi senyuman tipis kearahnya
Pitra langsung menutup badanya menggunakan selimut
Para khawatir
"Kakak jangan takut para tidak ngapa ngapain Kakak ko "ujar paraPitra perlahan membuka dan mengintip sedikit para mulai mendekatinya dan duduk disamping nya
Pitra nampak menggelengkan kepalanya kuat menolak keras saat para ingin mendekatinya
"JANGAN MENJAUHLAH KAMU"ucapnya
Para mencoba memegang tangannya untuk menghilangkan rasa takutnya
"Dingin..."ucap para saat memegang tanganya
"Kakak,nama kakak Pitra kan, kak Pitra jangan takut ya,gakpapa ko kak buka aja selimutnya"rayu para perlahan"SIAPA KAMU PERGI PERGI AKU TIDAK MENGENALIMU"ucap Pitra sambil memekik
"Kakak bisa memanggil ku para aja "ujar para
Pitra Masi menutup badanya menggunakan selimut itu
Karena tau ini belum waktu yang tepat untuk menanyakan semuanya ia pun berpikir untuk pulang besok besok baru dia datang lagi
"Yaudah,maafin para ya kak sudah menggangu kakak,para hanya ingin melihat keadaan kakak aja"ucap para dan mulai beranjak untuk keluarDisaat ia ingin keluar
"Sebentar"ucap Pitra
Para hanya diam tampak mengalihkan pandanganya ke belakang
"Makasih ya para sudah nolongin aku
Aku tidak bisa membalas kebaikan mu"
Para tersenyum mendengarnya
"Iya kak gakpapa ko Kaka istirahat aja ya jangan tidur terlalu larut"ucap para lalu pergi begitu saja
Perkataan para tadi lantas membuat Pitra terdiam
"Kenapa aku diselamatkanya?"lirihnya
"Kau anak yang baik para"Para keluar dari rumah sakit dan memasuki mobilnya dengan hati bercampur aduk
Sampainya dirumah ia langsung menceritakan semuanya tentang Pitra ke orang tuanya
"Kalau dia butuh orang yang selalu bersamanya,aku siap ko bund"ujarnya
"Apakah kamu menyukainya"tanya bundanya
Para mengangguk
Bunda dan ayahnya tersenyum
"Dia kakak kelas aku loh bund aku kenal sama dia tapi dianya ga kenal sama aku"ucap jengkel para
"Bukan ga kenal sayang takutnya dia jarang melihatmu makanya dia tidak mengenalimu"ucap bundanya"Apakah dia dia tahu kamu menyukainya"tanya bundanya
Para menggeleng
"Besok aku mau minta no wa nya aja deh hahaha"ucap para
"Para"panggil ayahnya
"Iya yah"
"Ayah bukanya melarangi mu untuk menyukai siapa pun tapi ayah takut tidak sesuai ekspetasi nak ayah takut kamu kenapa kenapa"ucap ayahnya
"Kita tidak tahu tentangnya"
Para terdiam
"Aku terlanjur mencintainya ayah tidak bisa dihapus "lirih para
Ayahnya memeluk para dan menggusp kepalnya
"Ayah ngerti kok"Paginya para memberi buah lagi dan tidak lupa surat ia taroh dia bawah mangkuk buahnya dan sorenya dia datang lagi untuk melihat keadaanya
"Kakak"panggil para
Pitra menoleh dan hanya menjawab dengan deheman
"Bagaimana dengan badanya apakah Masi sakit"tanya para
"Udah agak mendingan"jawab Pitra sambil senyum senyum tipis
"Syukurlah, kata dokter kalo kakak udah sembuh total kakak boleh pulang"ucap para
"Hahaha iya, eh kamu kenal angel kan"tanya Pitra lantas membuat para terdiam"Kok tiba tiba nanya kak angel?"ucap para dalam hati
"Kenal kak emang kenapa"tanya para
Bukanya menjawab Pitra malah nanya lagi
"apakah dia bersama vero terus ya"tanya Pitra lagi
"Iya kak layaknya pasangan,kak Vera Ampe nahan nangis
"Kenapa nangis"tanya Pitra
"Beneran Kaka ga tau, kak Vera tu suka sama kak Vero cuman dia malu aja untuk ngungkapin perasaanya makanya kak Vera Deket banget tapi katanya hanya temenankan"
Pitra Masi diamPara melihat itupun langsung menepuk pelan dahinya yang membuatnya tersadar
"Kakak kenapa bengong ih"
"Gapapa ko"
"Kak?"
"Hmm"
"Boleh minta no wa nya ga hehehe biar gampang Chet kakak "ucap para
"Boleh"jawab Pitra
"Makasih ya kak nanti malam aku akan Chet kakak, Kaka istirahat aja para mau pulang jangan tidur terlalu malam ya bye kakak><"para pun langsung keluar dari sana
Pitra membalas nya dengan lambaian tangan nya saja"Apakah boleh kalau aku Masi mencintaimu angel, apakah aku harus mundur?"lirihnya

KAMU SEDANG MEMBACA
luka lama
Teen Fictiontentang seorang anak SMA yang dihajar dan dibully habis habisan sama teman sekelasnya karena menyukai perempuan yang sama dan pemenangnya adalah orang yang membulynya dia akhirnya mengalah.dia trauma dia benci cinta sampai dimana dia menemukan soso...