Seorang pasien rumah sakit yang sedang terbaring diatas kasur itu nampak Masi memejamkan matanya,entah apa yang sedang ia mimpi. Dua infus yang Masi melekat ditanganya sangatlah sakit jika melihatnya,tapi menurutnya hal itu hal yang biasa saja baginya.
Bunyi langkah seorang terdengar diruangnya,ia memandang muka pucat Pitra yang nampak berjuang melawan semuanya.
Suara helaan nafasnya terdengar
"Kakak cepet sembuh ya"
Ucap para yang ternyata sempat menjenguknya sebelum pergi sekolahSebelum berangkat ia sempat menaruhkan buah buahan dan kertas kecil yang ia taruhkan dibawah tempat Poto bunga,lalu berjalan kearah keluar saat ingin menutupi pintu para kembali menghadap Pitra yang Masi terbaring lemas.
Matanya berair jika mengingat perkataan Pitra hari itu.
"Hati para sakit kak,tapi para suka sama kakak"lirihnya dan kemudian menutup kembali pintu itu.Para mengelap ngelapkan matanya menggunakan baju sekolahnya.
"Ayok non"ajak sopirnya yang menunggu kedepan.
Para hanya mengangguk mengiyakan.(Disekolah SMA negri sariwijaya)
Para berjalan kearah kelasnya dengan pikiran yang bercampur aduk,ia seperti tidak ada tenaga.
Saat masuk ia disambut hangat dengan teman temanya"VERRY GOOD VERRY WELL"
"WELLL"
ucap teman teman para yang ngekokes
Tapi melihat epresi para yang kuarang membaik merekan langsung menghampiri para dan bertanya kenapa dengannya
"Kamu kenapa par?ko masam gitu mukanya, ga enak dilihat"-pica
Ucap temanya yang bernama pica itu yang menghampirinya dengan muka agak khawatirVivi-temanya juga,langsung menghampiri para "ayok duduk dulu cerita aja sama kami"ajak Vivi yang emang anaknya selalu peka sih.
Para dan pica pun duduk
"Coba cerita sama kita,keluh kesah kamu,kita siap ko jadi pendengar terbaik buat kamu"ujar ViviPara tersenyum tipis kearah Vivi
Dan berterimakasih
"Kalian tau kan tentang kak Pitra"ujar para yang membuat mereka memandang satu sama lain
"Iya par,tau kenapa"jawab pica sambil cengesan"Tau dari mana?"tanya para
"Dari angel"
Para menundukan kepalanya
Pica dan Vivi yang faham langsung memeluknya
"Aku yakin kamu Masi ada kesempatan buat deketin kak Pitra par,percayalah"ucap Vivi yang mengyakinkan"Iya par,lagian kan angel udah nolakin dia,ini kesempatan kamu buat deketin dia"sambung pica
Para menggelengkan kepalanya,ia tidak sanggup menyimpan perasaanya lagi.
"Aku udah gakuat,kak Pitra ga bakal suka sama aku vi,ca"jelas para yang sudah berderai air mata"Hey jangan nangis dong,kita ga boleh nyerah,kalo kita ingin mendapatkannya kita harus berjuang dulu kan,sama aja kamu ngejar dia,banyak cobaan"ujar Vivi
Vivi memegang pipi para
"Denger par,Lo Masi ada kesempatan,Masi ada,bujuk dia,Pasti perlahan perasaanya akan datang ke kamu,aku yakin banget,jadi jangan nyerah kaya gitu ya"ujar Vivi dengan muka penuh keyakinanPara Masi memandang muka Vivi sambil terisak,apakah dia tidak akan menyerah?
"Hapus air matanya,sebentar lagi guru Dateng"ujar Vivi dan mereka langsung duduk kekursi masing masing untuk memulai pelajaran pertama.
SEMENTARA DIRUANG RAWAT.
.
.
.
Tangan yang awalnya diam,akhirnya perlahan bergerak perlahan terangkat sedikit demi sedikit.
Matanya yang masi terpenjam membuatnya hanya bisa terbaring lemas,begitu sakit tubuhnya saat dihantam habis habisan oleh Vero kemarin.DRRRTTT
DRRRTTTHpnya yang bergetar menandakan ada orang yang sedang menelponya
Tapi ia matanya saja tidak dapat dibuka.Deringan hpnya perlahan mati
Tapi Tampa sadar matanga perlahan terbuka tipis,ia melihat suasana didalam sangatlah berbeda
Ia dimana?
Kenapa ada disini?Seorang suster datang menghampirinya
"Anda sudah sadar,jangan terlalu banyak bergerak ya, jika butuh bantuan boleh panggil saya,saya permisi"ucap suster itu dan langsung pergi.Sampai sini dulu ya gais
Jangan lupa votenyaAku banyak tugas sekolah makanya jarang update bye bye><

KAMU SEDANG MEMBACA
luka lama
Teen Fictiontentang seorang anak SMA yang dihajar dan dibully habis habisan sama teman sekelasnya karena menyukai perempuan yang sama dan pemenangnya adalah orang yang membulynya dia akhirnya mengalah.dia trauma dia benci cinta sampai dimana dia menemukan soso...