CHAPTER 14

29 2 0
                                    

Pitra mencoba sekuat mungkin untuk melepas kain ditanganya

"Jangan panik gitu dong"ucap Vero yang mulai mendekat kearah pitra

Pitra memundur kan badan sedikit demi sedikit

Langkah sepatu Vero semakin dekat dengan keberadaan Pitra
Vero pun berjongkok didepan Pitra
Dia membelai belai pisau itu dimuka Pitra dengan senyuman jahat

"Kalau lu ga mau kayak gini lu jangan MANCING EMOSI GUA"ucap Vero yang meninggikan suaranya

Pitra menutup matanya takut
*Tolongin aku siapapun itu tolongin*
Batinya

"Udah gw bikin babak belur, lu Masi aja maksa buat deketin si angel emang lu ganteng?"tanya songong Vero

"Ck"karena kesal Vero pun melepaskan kain itu dari mulutnya

"Lo sekarang boleh bicara " ucap Vero
"Sekarang lu jawab gw, emang lu ganteng?"tanya Vero
"JAWAB SIALAN"ucap Vero

"Tidak.."jawab Pitra
Vero pun tersenyum miring
"Hah itu lu ngaku,jadi kenapa lu Masi suka sama angel"tanya vero

Karena hilang kesabaran Pitra pun menjawab dengen penuh emosi
"IYA AKU GA GANTENG GA KAYA KAMU,TAPI SIKAP SOK GAYA KAYA KAMU GA BERHAK DIDEKETIN CEWE
SEPERTI ANGEL"ujar Pitra

Karena geram dengan omongan pitra tadi Vero pun menojok perut pitra hingga pisaunya terjatuh hingga mulutnya mengeluarkan darah
"AAHKK "Pitra meringis kesakitan

"DENGER YA SIALAN ANGEL SUDAH JADI MILIK GUE JADI KAGA ADA KESEMPATAN LAGI LU UNTUK DEKETIN DIA "ujar vero

Mata Pitra sudah mulai sayu
Pandangannya sudah mulai gelap
"Ga-ga akan akuhh bi-biarin"ucap sayu Pitra

Emosi Vero semakin dipuncak
Dia pun mulai mengambil kembali pisaunya yang terjatuh tadi

"Lo bener bener keras kepala "ujar Vero yang ingin melayangkan pisaunya ke arah dada Pitra
Pitra memejamkan matanya
Dan...

"BERHENTII KAK VERO"ucapnya
Vero langsung memberhentikan aksinya
Pitra pun langsung membuka mata dan menoleh ke sumber suara

"AAARGHH SIALAN"ucap Vero dan langsung pergi begitu saja
"Para..."lirih Pitra
Yaps para,dialah yang memberhentikan aksi Vero tadi
Para berlari menuju Pitra yang terlihat lemas di sana
Para melepaskan tali ditangan pitra
Disaat tali itu terlepas Pitra ambruk begitu saja di bahu para

"Kak-kakak kak Pitra bangun dong kakak"ujar para yang mencoba membangunkan Pitra yang tidak sadarkan diri
Parapun terdiam
*Ternyata kak Vero yang membuat kak Pitra seperti ini*ucap para dalam hati
Disaat panik gini para mendengar suara jejak kaki yang mendekat ke arah mereka

Para pun mencoba memperhatikannya lebih jelas
Disaat beberapa menit senyuman keluar dari muka para
"Buk ibuk!!! Buk Siska!! "Pekik para yang mengenal siapa yang datang disini

Buk Siska yang terpanggil itu langsung berlari kearah nya
"Ya ammpun para ini kenapa"kaget buk Siska
"Buk tolongin buk kak Vero sudah berbuat jahat sama kak Pitra"ujar para
Buk Siska pun terdiam
*Apa Vero*
"Vero apain Pitra "tanya buk Siska
"Kak Vero sudah membully kak Pitra sudah berapa kali buk tadi para liat kak Vero mengacungkan pisau sama kak Pitra buk"ucap para yang sudah menangis

*Anak itu* ucap buk Siska dalam hati

"Yaudh ayok kita bawak kerumah sakit aja "ucap buk Siska dan dianggukin oleh para

       *Skipp sampai dirumah sakit*

Para dan buk Siska hanya duduk dikursi menunggu dokternya keluar

"Para.."panggil buk Siska
Para pun menoleh
"Iya buk"jawab para
"Kamu tau dari kapan tentang ini"tanya buk Siska
"Tadi buk para lihat, para tadi menunggu supir para datang jemput karena  lama para nunggu di kursi dibelakang sekolah, tapi para ngedenger suaran teriakan orang buk dari ruang belakang ,para pun langsung ngecek kan buk pas para lihat ada bang Vero sama kak Pitra,
Para kira mereka bercanda ternyata kak Vero kaya ngancem kak Pitra gitu dan kak Vero mengacungkan piso sama kak pitra dan ngebuat aku syok dan aku langsung masuk kesana untuk menyuruh mereka berhenti"jelas para

"Veronya dimana"tanya buk Siska
"Dia pergi buk "jawab para
Buk Siska pun hanya diam
"Kamu tau sebab Vero melakukan itu ke Pitra"ujar buk siska
Para menggeleng

Setelah beberapa menit dokternyapun keluar
Para pun berdiri untuk menanyakan kondisi Pitra
"Dok dok gimana dok kondisi kak Pitra "tanya para
Dokter itu pun hanya tersenyum
"Syukurlah dia baik baik saja hanya saja dadanya seperti dipukul terlalah kuat hingga membuat sulit bernafas"jelas dokternya

"Tapi dia sehat  kan dok"tanya buk Siska
Dan diangguki oleh dokternya
"Boleh kami masuk"tanya buk Siska
"Iya silahkan pasienya juga sudah sadar"ucap dokternya
                                .
                                .
                                .
   Author:deg deg an bgt 👁️👄👁️

luka lamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang