CHAPTER 8

22 3 0
                                    

Bel sekolah sudah panjang alias waktu pulang.
Semua siswa berlomba lomba ingin keluar dari kelas jam menunjukan pukul 03.23.

Ada satu murid yang belum belum pulang dia Masi menunggu supirnya datang dia menghadap kiri dan kanan
Sambil menunggu supirnya menjeputnya

"Mana si ko lama banget"ucapnya
Dia pun memutuskan untuk duduk dikursi sambil mengayunkan kaki pendeknya
Setelah bermenit menit dia menunggu mobilnya tidak kunjung datang dia pun berjalan jalan di Halaman belakang sekolahnya

Dia berjalan sambil menendang nendang benda yang ada didepan matanya saat berjalan dia tak sengaja melihat orang yang terbaring lemas disana.
Dia kepo kenapa orang itu ada disana dia juga tidak asing dengan orang itu
"Itu bukanya kakak kelas tingkat sebelah ga sih"ujarnya

Karena pengen tau dia pun langsung menghampiri orang itu
Berjalan sambil menurunkan anak tangga dia jadi curiga "kenapa halaman belakang sekolah tidak terkunci"ucapnya

Dia sangat terkejut ketika ia melihat orang itu
Dia sudah sangat lemas terkapar seperti tidak bernyawa
"Dia hidup ga sih"ujarnya dia pun langsung berlari menghampiri orang itu.
"Kok sampe lebam dan memar gitu pasti ulah anak anak disekolah ini "ucapnya iapun berlari ke atas untuk meminta bantuan orang orang terdekat untuk mengantar ke rumah sakit
"Pak pak tolongin saya pak ada orang yang kayaknya habis dikroyok orang"
"Apa mbak dia dimana mbak"ujar orang itu
"Ikuti saya"
Orang itu pun langsung mengikuti arah jalan yang diberi anak sekolah SMA itu, setelah sampai di tempat itu orang itu sangat terkejut dia sampai menutup mulut
"Anak itu kenapa bisa sampai begini apakah dia sedang dibully"ucap orang itu
"Saya juga tidak tahu pak"ucapnya
"Yaudah saya telpon ambulan dulu ya kamu nyusul aja nanti"
Ujar orang itu dan dilangsung dianggukin olehnya

Pitra pun langsung diantar ke rumah sakit,dan disusul anak SMA itu dibelakang
Setelah sampai dia menunggu di ruang rawat sambil berdoa untuk keselamatan orang yang didalam ruang itu
"Aku yakin si dia kakak kelas ku"ucapnya pelan

Bunyi sepatu berjalan membuat pandangan anak SMA itu beralih menatapnya. Orang itu memakai baju hitam dan berkaca mata dan membawa payung dan baju lebih
Dia menunduk ketika anak SMA itu melihatnya
"Nyonya para anda di tunggu oleh mama nyonya"ucap nya yang tak lain adalah sopirnya
Anak SMA yang bernama para itu pun berdiri dan menatap kembali kaca bening yang dalamnya terdapat pria yang sedang di rawat
"Iya pak para pulang para hanya menjenguk temen para yang sakit"ucapnya
"Iya saya tunggu di depan ya nyon"dan diangguki oleh para

Para pun melangkah kaki untuk pulang, didalam mobil dia hanya termenung dan terdiam dia Masi kepikiran sama anak yang dia tolong tadi, semenjak dia menemui pria itu dia sudah senyum senyum sendiri
"Ganteng juga"ucapnya tak lain para
"Kayaknya pagi besok aku harus menjenguknya sebelum ke sekolah"

Setelah sampai di kediamannya
Dia disambut hangat oleh bundanya
"Kamu kenapa? Tumben lambat pulangnya sayang"tanya bundanya
"Dimana ayah para ingin cerita sama bunda dan ayah"
Bundanya pun hanya diam dan langsung memanggil ayahnya
Mereka pun duduk dikursi tamu

"Kenapa nak"tanya ayahnya
Para pun menceritakan semua tentang dia berjumpa orang yang pingsan dihalaman belakang sekolahnya tadi
"Jadi dia Masi hidup "tanya ayahnya
"Iya yah biayanya juga aku yang urus "ucap para
Bundanya hanya tersenyum
"Anak bunda emang hebat gapapa sayang kamu biayakan pake uang kamu sendiri yang penting kamu menolong hidup orang lain"ucap bundanya
Dan dibalas senyuman oleh para
"Yaudah mandi ya habis itu makan jadi kamu ingin menjenguknya besok"tanya bundanya
"Iya bund sambil bilang dia tidak usah lagi membayar semuanya itu"kata para
Dan bundanya pun langsung memeluknya.

luka lamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang