CHAPTER 9

19 2 0
                                    

Besoknya para langsung berangkat sekolah sebelum berangkat dia harus mampir di rumah sakit dulu melihat kondisi orang semalam
Dia langsung mengambil roti slay kacang dan susu sedikit dan memakai sepatunya

"Pak supir mana bund"katanya
"Udah ada didepan "ucap bundanya
Para pun langsung mencium tangan bundanya disaat ia bertanya mana ayahnya bundanya berkata ayahnya udah pergi sebelum dia bangun dan dianggukin oleh para, ia pun langsung masuk ke mobil didalam mobil dia terus melihat jam tanganya takutnya ia terlambat masuk kelas

Sampainya dia di rumah sakit ia langsung bergegas masuk di ruangan no 16 itu
Pintu itu pun terbuka menampilkan sosok pria yang terbaring disana
Dia menaruh tasnya dan duduk disamping orang itu
"Belum sadar juga?"ucap para
Para pun langsung menaruh semangkuk buah tangan untuk Pitra setelah itu dia pun langsung pergi kesekolah.

Setelah ia menutup pintu mata yang pejam itu terbuka sedikit
"Aku dimana?"ucap Pitra
Dia melihat sekelilingnya
"Rumah sakit?"
"Hesh sakit banget "ucapnya sambil memegang lehernya
"Siapa yang membawa ku kesini apakah bunda? Tapi bunda kan ke luar negri?"ucapnya dalam mati
Pitra pun mencoba untuk duduk dan bersender di bantal kasur itu

Dia ingin menelepon mamanya tapi takut mamanya marah karena dia bolos sekolah akhirnya ia memutuskan untuk tidak nelepon mamanya.
Dia melihat ada semangkuk buah yang berada di lemari kecil disamping kasurnya"punya siapa itu,apakah untuk ku?"disaat dia mengambilnya dia melihat ada kertas yang berada di bawah mangkuk itu Pitra mencoba mengambil surat itu dengan hati hati

Ia pun membacanya
"Kalo udah sadar tolong baca ini ya.
Aku bukan kerabat kamu dan bukan siapa siapa kamu tapi aku ngerasa kamu butuh pertolongan aja,aku melihat mu pingsan di halaman belakang sekolah, aku bermaksud menyelamatkan mu saja makan lah buah buah itu dan masalah bayarnya jangan khawatir itu biar aku aja yang ngurus apapun itu, aku sengaja menulis ini karena aku tidak ada banyak waktu aku harus pergi ke sekolah,ouh iya aku seperti pernah melihat mu disekolah tapi aku tidak tahu namamu kamu anak murid baru kan?
Hehe maaf ya jika membuat pusing segitu aja dari aku dimakan ya buahnya bye bye><

Para.."

Pitra terdiam setelah membaca surat itu
"Para?"ucapnya
Dia tidak mengenalnya
"Dia pernah melihat ku tapi aku tidak pernah sama sekali melihatnya aneh?
"Dan kenapa dia tau kalo aku murid baru ?"
Karena ia juga lapar iapun memutuskan untuk memakan buah itu.

Disekolah
Jam istirahat semua murid berhamburan keluar dari kelas
Vero dan angel tetap berdua dari hari itu
"Vero kenapa anak itu tidak sekolah"ujar angel yang bertanya
Vero diam entah kenapa dia merasa takut aja tentang Pitra yang mereka keroyok semalam
"Eh-ehmh entahlah njel kayaknya dia sakit deh"ucapnya gugup
"Semoga aja dia pindah sekolah dari sini biar gue bisa deketan Ama angel"ujarnya dalam hati

Para bermaksud pergi kekantin karena ingin membeli jajanan yang ia mau, saat ia berjalan dia tidak sengaja mendengar orang orang yang sedang berbisik bisik tentang anak kelas 3 SMA itu
"Si culun itu kaga sekolah kan"
"Iya anjir kenapa yak tumbenan banget dia kaga sekolah"
Karena kepo para pun menghampiri anak anak sekolah itu
"Siapa kak"kata para
Siswa itu kaget "aish ni anak ngagetin aja Dateng Dateng langsung pengen tau"omel siswa itu
"Maaf kan hehehe aku cuman mau tau siapa yang kakak bilang culun itu"ucap para

"Murid baru itu loh bukan si angel ada anak cowok siapa si namanya Pitra iya Pitra yang pake kaca mata itu "ucap siswa itu
Para diam
"Berkaca mata"
"Berarti semalam ia lihat cowok yang pingsan itu beneran kak Pitra ga sih kan dia juga make kaca mata"ucapnya dalem mati
Siswa itu menatap para jutek
"Emang kenapa sih par lu mau tau"tanya kakaknya
"Heheh ga kok kak para pamit dulu ya "para pun langsung lari terbirit birit kekantin

Ia duduk dikursi dan langsung merenung dengan perkataan kakak tadi
"Berarti?...".

luka lamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang