CHAPTER 7

16 3 0
                                    

Bel istirahat yang kedua pun berbunyi
Pitra Masi membereskan buku bukunya yang Masi dimeja
"Tuh dia ajak cepet"ucap Vero
Teman teman Vero pun langsung menghampiri Pitra
Pitra merasa ada yang mendekat kearahnya pun reflek menoleh kebelakang
"Kenapa"jawab Pitra gemeteran
Teman teman Vero itu hanya tertawa saling pandang
"Heis ga usah takut dong kami disini hanya ingin ngajak kamu main kok"ucap mereka sambil memberikan tangan
Awalnya Pitra segan untuk mengikutinya tapi karena ga tega Pitra pun mengangguk tanpa memegang tangan mereka kembali.
Pitra lebih awal keluar dari pintu kelas
"Woow udah pergi gitu aja"ucap mereka sambil ketawa
.
.
Mereka pun menyusul Pitra
"Kalian mau mengajak aku dimana"ucap Pitra yang was was
"Di belakang sekolah"ucap mereka
Pitra semakin dibuat takut sama ajakan mereka
"Buat apa dibelakang sekolah"ucapnya dalem hati
"Main main aja kita kan ga ada guru juga pelajaran nanti"ucapnya
Emg bener sih tidak ada guru saat jam sekali lagi ini tapi dia takut,dia takut jika mereka menjahatinya
"Jadi ga"ucap Meraka
"Iya jadi"ucap Pitra
Sebuah semrik muncul dari salah satu orang itu
Salah satu dari mereka pun memberikan kode ke kawan yang lain untuk membawanya ke sana, dan langsung diangguki
Tinggalah dia sendiri disana dia mengambil ponselnya dan menelepon seseorang antara lain adalah Vero
"Bro dia udah ada"ucapnya
"Bagus"ucap Vero dan langsung menutupkan panggilan
Dia bersemrik mendengar semuanya
"Permainan dimulai culun bau"ucapnya dan langsung keluar dari area sekolab
.
Pitra pun sampai di tempat yang dimaksud
Pitra merasa aneh sama tempat ini
"Ini tempat apa kenapa kalian bawa aku disini"ucapnya yang mulai panik
Mereka pun tertawa
"HAHAHA emang enak ditipu"ujar mereka
"Awas aku mau keluar "ucap Pitra sambil menyingkirkan tangan tangan mereka namun nihil mereka lebih banyak dibandingkan pitra
"Hey hey jangan nangis dong masak cowo nangis"ujar mereka
"LEPASIN ATO AKU LAPORIN KE KEPAL-"ucap Pitra terputus saat dia melihat orang dia depannya
Dia semakin takut dadanya udah mulai nyeri dan sulit bernafas
"Verr-ro"lirihnya
Vero tersenyum melihat kondisi Pitra saat ini
"Kasihan culun satu ini"ejeknya
Pitra Masi memegang dadanya yang sulit bernafas
"Kalian jahat"ucap Pitra yang berlinang air mata
Vero menghampiri Pitra yang Masi lemas disana Vero pun berjongkok dan mencengkram dagu Pitra dengan kuat membuat Pitra menggerang sakit
"LO DENGER GUE YAK STOP DEKETIN ANGEL COWO SEPERTI LO GA MUNGKIN DICINTAI BALIK"ucap Vero memberi tekanan
Pitra Masi diam
"LO GAK COCOK SAMA ANGEL,GUE GUE DAN HANYA GUE YANG COCOK SAMA DIA, LU SEHARUSNYA SADAR SAMA KELAKUAN LO YANG GA WAJAR LU UDAH BIKIN DIA RISIH JIJIK TERHADAP LO,RAMBUT MANGKUK , ITEM,DEKIL MANA MUNGKIN DICINTAI BALIK SAMA CEWEK YANG BENINGNYA MINTA AMPUN"ucap vero
Pitra makin menangis mendengarnya
Dadanya semakin sesak dan menambah nyeri apakah dia sudah melampaui batas tapi aku menyukainya
"JAWAB GUE, LU SUKA KAN SAMA ANGEL"tanya Vero
Pitra tidak berani menjawab badanya gemeteran dadanya sakit pikirannya kotor
"JAWAB GUE SIALAN"ucap Vero
Pitra Masi diam dengan badan yang Masi terisak
"Owh masih belum jawab oke mau gue kasi Hadiah ni anak"
BUGHH!!
"ARRGH"
dengan sekali pukulan didada Pitra langsung terhempas ke belakang
Dia meringis menahan sakit dan sesak semakin menambah
"ITU RASAKAN KARENA GA MAU JAWAB"Ucap VERO
.
"SEKARANG GUE TANYA LAGI AWAS SAMPE LU KAGA MAU JAWAB "ucap Vero
"LU SUKA KAN SAMA ANGEL ?"
"...."
"NI ANAK BATUNYA MINTA AMPUN"
"Hoy keroyok dia"ucap Vero
Teman teman nya pun langsung mengahajar dengan sekuat mungkin sampai Pitra hilang kesadaran badan memar dan hidung banyak mengeluarkan darah segar,banyak bekas pukulan dileher perut tidak tau pakai apa mereka menghajar Pitra tapi itu kedengeran cukup memprihatin.
Pitra tidak bisa melawan dia terlalu kecil dan tidak cukup tenaga untuk melawanya
Setelah mereka menghajaf Pitra habis habisan mereka langsung melarikan diri.
"Anjir mana pake pingsan segala lagi"
"Woy woy cabut cabut"
Mereka pun lagi terbirit burit takut ketahuan.

luka lamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang