Li in here🫰🏻
Happy reading!
🦋G🦋J🦋
Junjie berdiri didepan pintu rumah Xiao Bei. Sudah sepuluh menit lamanya, tidak ada yang membukakan pintu. Saat Junjie akan menggedor pintu, pintu didepannya sudah terbuka, menampilkan Xiao Bei yang baru bangun tidur.
"Lagi-lagi kau mengganggu jam tidurku." Xiao Bei yang masih terlihat mengantuk, berjalan ke arah sofa diikuti Junjie.
"Xiao Bei. Cium aku."
Xiao Bei yang berniat tidur kembali di sofa, kini sudah lupa dengan rasa kantuknya. Dia menatap terkejut pada Junjie.
"Kau bertengkar dengan kekasihmu?" Junjie hanya diam, menatap Xiao Bei. "Dengar, meskipun kau manis. Bahkan bisa dibilang cukup cantik. Tapi kau bukan tipeku. Jadi aku-"
Belum selesai Xiao Bei berbicara, Junjie menarik kerah bajunya, membuat wajah Xiao Bei mendekat dengan wajah Junjie. Xiao Bei yang terkejut belum sempat mencerna apa yang terjadi, namun detik berikutnya dirinya terdorong kebelakang dengan Junjie yang berlari ke kamar mandi.
Xiao Bei cukup lama terdiam sampai dia menyadari apa yang terjadi. Berlari ke kamar mandi, Xiao Bei melihat Junjie yang tengah membasuh mulutnya. Menyentuh dahi Junjie dengan punggung tangannya, bahkan memeriksa bagian lehernya juga. Namun suhu tubuh Junjie sangat normal.
"Ada apa denganmu? Kau jelas-jelas tidak demam." Xiao Bei membuat Junjie menghadap dirinya. Memegang bahu Junjie, Xiao Bei meneliti dari ujung kepala sampai kaki, mencari apapun yang salah dari temannya itu. "Kau juga seperti ini saat dengan Linghe?"
Junjie menghela nafas pelan sebelum akhirnya mengangguk sebagai jawaban. Dia bahkan mengernyitkan dahinya bingung saat melihat ekspresi terkejut Xiao Bei.
Junjie hendak menghentikan Xiao Bei yang kini tengah membuka dua kancing atas kemeja Junjie, menyingkapnya sampai bahu kiri Junjie telanjang. Junjie mengikuti arah pandang Xiao Bei. Diujung bahu kirinya, sesuatu yang terlihat seperti kupu-kupu begitu nyata. Seolah kupu-kupu hidup tengah hinggap di bahunya.
Junjie menyentuh itu, dan menyadari kupu-kupu itu tidak nyata. Namun bagaimana itu ada disana. Junjie bahkan tidak ingat dia pernah mengukir tato.
"Huang Junjie, jangan katakan kau sudah bertemu dengan mate mu."
Junjie bisa merasakan genggaman tangan Xiao Bei yang cukup kuat dibahunya.
"Mate apanya?"
"Kau tahu mate bukan? Junjie. Mate. Jodoh atau bisa dibilang pasangan abadi yang ditetapkan untuk kita. Memang tidak semua orang seberuntung itu bisa bertemu dengan mate nya. Tapi Junjie, kau salah satu yang beruntung." Junjie hanya diam mendengarkan temannya. "Dan lihat tanda ini." Xiao Bei menunjuk tato kupu-kupu dibahu Junjie. "Ini tanda mate. Seseorang akan mendapatkan tanda mate tepat saat mereka bertemu mate nya. Kau pasti bisa merasakan sesuatu saat bertemu mate mu bukan."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mate [Guangjie]
FanfictionHuang Junjie, yang mencari kebenaran tentang kematian ayahnya, nekat menyerang 'Obsidian' seorang diri. Dengan membakar markas besar Obsidian, Huang Junjie membuat Xia Zhiguang, sang bos Obsidian harus turun tangan. Namun yang terjadi tidaklah sesua...