FIGHT×NOHYUCK

enam belas

Keesokkan harinya jam menunjukkan pukul 2 siang haechan menelpon sang belahan jiwanya.

Tut...tut...

"Halo?"

"Jen, plang dari rumah papa mama aku langsung ke rumah."

"Iya, kamu nanti plangnya hati2. Gak usah ngebut2 bahaya."

"Iya bawel."

Tiba-tiba baekhyun mendekati haechan karena penasaran. "Kamu ngomong sama siapa?"

".."

"Jeno ma."jawab haechan yang memang baekhyun cukup dekat dengan sang kekasihnya itu.

".."

"Wahh,,, loudspeaker dong."

"..."

"Jen mama mau bicara. Aku loudspeaker yah!."

"Gimana kalo kencan pertama kita di kafe yang lagi viral itu?" Haechan ingin mematikan hpnya namun kalah cepat dengan baekhyun yang langsung mengambil ahli hp tersebut.

"Chanie? Kamu masih di situkan?"

"Jadi kamu sekarang jadian sama uri echanie jeno?"

"Mama?!"

"Pantes aja mama heran kalian biasanya berantem sekarang malah telpon2nan."

"Ma~" haechan merengek agar di berikan kembali hp miliknya.

"Jadi sekarang siapa yng suka siapa duluan?"

"Jeno ma. Jeno minta maaf kalo buat mama kecewa jadi mama jangan mar-" Baekhyun mengusap kepala haechan.

"Mama titip echan yah." Haechan menatap baekhyun.

"Iya ma, aku pasti jaga baik2." Baekhyun tersnyum tulus tanpa mereka sadari orang di sebrang telpon itu juga sedang tersenyum dengan lebar.

"Lain kali kamu main juga ke rumah, udah lama banget tau kamu gak ke rumah. Kayanya dari sejak kamu sd dulu deh terakhir main ke rumah mama."

"Iya ma, nnti jeno main deh."

Percakapan baekhyun dan jeno berlanjut dengan haechan yang melihat baekhyun dengan tersnyum.

"Nih, kamu bicara sama pacar kamu. Telinga mama udah panas." Haechan cengengesan sambil mngambil hp yanh di sodorkan baekhyun.

"Aku mau balik kerja dulu ya jam istirahatnya udah selesai soalnya."

"Iya."

"Nanti aku telpon lagi."

"Ok,,bye." Haechan mematikan hpnya.

"Udah selesai?" Haechan menatap baekhyun kemudian menganggukan kepalanya.

"Yah gak seru,,, gak ada kiss bye-nya."goda baekhyun.

"Apaan sih!" Haechan membuang wajahnya yang memerah.

"Yang lain tau kalian pacaran?" Haechan menatap baekhyun takut2 kemudian mnggelengkan kepalanya.

"Kenapa?"

"Aku takut yang lainnya gak akan setuju dengan hubungan kami." Haechan menundukkan kepalannya. "Kam-bukan haechan blum siap liat eomma kecewa dan gak nerima ini semua."

"Kalo mama bisa setuju dengan hubungan kali pasti taeyong juga akan setuju kok."

"Aku harap juga begitu." Baekhyun mengelus kepala haechan hingga haechan akhirnya memeluknya yang tentunya di balas dengan senang hati.