dua puluh delapan

851 45 0
                                    

Taeyong sadar dari pingsannya, melihat jaehyun, jeno dan juga haechan dihadapannya.

"E-eomma!" Haechan memegang tangan taeyong tapi langsung di tepis oleh taeyong.

"Apa kamu masih menganggap aku eomma mu? Kamu bahkan tak menghargai aku sama sekali."

"Aku min-"

"K-kenapa kalian bahkan tak memberi tahu aku sama sekali? Kenapa aku hrus tau paling akhir di antara semuanya?"

Haechan hanya tertunduk air matanya sudah jatuh.

"Justru karena eomma adalah orang penting di hidup kami. Kami tak berani berbicara dengan eomma, masalah yang lainnya tau juga kami tak pernah memberitahunya, mereka tahu sendiri."

Taeyong menatap jaehyun kemudian menganggukkan kepala.

"M-mianhae, eomma kami akan pu-"

"Gak ada, entah itu eomma setuju atau gak kita gak akan putus."ucap jeno dengan kesal.

"Tap-"

"Jangan buat aku ngulangi kata-kataku chan."ucap jeno demgan suara rendah.

Haechan menunduk takut, rasanya dia serasa serba salah sekarang. Dia tak ingin taeyong membecinya karena hal ini tapi disisi lain dia juga takut jeno akan marah besar dengannya.

"Kamu tau kenapa eomma marah sekarang?"

Haechan mengangguk. "Karena kami bersama. Harusnya waktu itu haechan gak ter-"

"Chan kalo gak bisa ngomong diem. Omongan kamu dari tadi nge-"

Bruk

Taeyong melempar bantal pada wajah tampan jeno membuat yang lain kaget.

"Kamu itu dari tadi marah-marah aja sama bayi eomma mulu."

"Siapa yang marah? Aku cuman kasih tau dia aja." Taeyong menggelengkan kepala melihat kelakuan anak bungsunya itu.

"Eomma gak marah lagi?" Haechan mengangkat kepalannya menatap taeyong.

"Eomma masih marah, tapi eomma marah bukan karena kalian bersama. Tapi karena kalian tidak beritau eomma semuanya."

"Jadi eomma setuju jeno sama echan." Jeno mendekat kearah taeyong.

Taeyong mengangguk sambil tersenyum tipis. "Pikiran eomma gak sesempit itu, kalo kalian bahagia eomma akan lebih bahagia lagi."

Haechan mengangguk dengan air mata yang mengalir deras di pipi gembulnya.

"Sini peluk eomma dulu." Taeyong merentangkan tangannya, echan dengan senang hati masuk kedalam pelukannya.

"Lain kali langsung kasih tau eomma semuanya yah, kalo eomma gak setuju bujuk eomma sampe eomma setuju bukan kamu malah nyembunyikan semuanya dari eomma."ucap taeyong sambil menepuk-nepuk punggung haechan.

Haechan mengangguk. "Mianhaeyo."

"Iya. Kali ini eomma maafin lain kali kalo kamu nyembunyiin sesuatu enggak eomma maafin yah."

Haechan kembali mengangguk dalam pelukkan taeyong dengan air mata yang masih terus menetes.

"Eomma~anak eommakan juga jeno~"

Taeyong menggelengkan kepala. "Yaudah sini eomma peluk juga." Jeno tersenyum kemudian masuk dalam pelukan taeyong juga bersama haechan.

"Kamu gak mau ikut pelukan?"tawar taeyong menatap jaehyun.

"Aku?"

"Iya jung jaehyun sapa lagi selain kamu."

Jaehyun cengengesan berjalan mendekat dan masuk kedalam pelukkan.

FIGHT×NOHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang