"Ohmygosh!!"seru karina saat seorang tukang kebun menyiram bunga dan mengenai dirinya.
"Maaf nona, saya benar2 tidak sengaja."
"Lo punya mata gak sih?! Gue besar gini lo masih gak bisa liatnya."
"Maaf nona." Karina mengambil ahli selang air tersebut kemudian menyemprotkannya ke tukang kebun itu hingga membuat tukang kebun itu basah kuyup.
"Gimana enak kan? Lain kali kalo punya mata dipake. Kalo emang mata lo gak digunain bilang sama gue biar lo bener2 gak bisa ngeliat lagi." Karina masih menyiram tukang kebun itu dengan smirk di wajahnya.
Sret~~
Selang air di ambil ahli haechan yang tiba2 datang entah dari mana sepertinya benar2 mengganggu kesenangan karina. Haechan mematikan selang air itu kemudian menatap karina tajam dengan tangan yang masih memegang selang air.
"Lo gila yah?!"
"Cihh....gue gak salah mata si tua bangka itu yang gak di fungsikan dengan baik."
"I-ya tuan muda, saya yang salah. Saya menyiram nona karina lebih dulu."
Haechan menatap tukang kebun itu dengan iba. "Tetep aja, dia gak berhak ngelakuin itu ke bapak." Kini haechan berballik menatap kesal karina. "Dan lo!! Minta maaf sa-"
"Chan cukup kamu itu kenapa sih jahat banget?!" Karina tiba2 menutup matanya seakan menangis.
"Ada apa ini?" Taeyong datang dari dalam rumah.
"Kamu kenapa karina? Ini juga kenapa anda basah kuyup seperti ini pak choi?"tanya taeyong bingung dengan kejadian tersebut.
'Ahh~~pantas.'batin haechan.
"Anu nyonya say-" karina menurunkan tangannya yang menutupi wajahnya air matanya mengalir membasahi matanya membuat pak choi syock melihatnya sedangkan haechan hanya menatapnya datar.
"E-echan tadi nyiram pak choi tante tapi pas karina tegur echan malah semprot karina terus bilang karina gak usah ikut campur." Taeyong kaget menatap haechan tajam.
"Apaan kamu seo haechan? Karina sudah baik mengingatkan kamu agar tidak melakukan hal2 yang gak terpuji malah kamu melakukan karina seperti ini?!" Wajah taeyong kini sangat merah karena amarahnya. Bagaimana dia akan menunjukkan mukanya lagi di depan sahabatnya jika terjadi apa-apa dengan putri mereka.
"Ayo karina kita masuk!" Taeyong merangkul karina masuk kedalam rumah. Haechan hanya diam menatap taeyong miris masuk kedalam rumah dengan kebohongan yang karina ciptakan.
"Tuan muda, kenapa gak jelasin semuanya sama nyonya?"
"Percuma, dia lebih percaya agma itu."
"Biar saya yang jadi saksi anda tuan muda."
"Gak usah pak, kalo bapak ngadu ke eomma dia malah incer bapak loh. Biar jadi urusan aku sama dia aja." Pak choi menunduk sebenarnya dia juga agak takut dengan karina, tatapannya saat menyiramnya tadi saja seakan2 ingim membunuhnya.
"Bapak sekarang pulang aja, biar echan yang lanjutin tinggal siram tanaman sebelah sini doangkan?"tanya haechan menunjuk bagian yang memang blum terdapat tetesan air sama sekali.
"Iya tuan muda, kalo gitu saya pulng dulu. Terimakasih banyak atas semuanya tuan muda."
"Iyaiya udah sana, entar aku berubah fikiran loh kalo bapak masih ada disini."canda haechan membuat pak choi tersenyum tipis kemudian membungkuk sebelum dia benar2 pergi.
🐶🐻
Siang harinya haechan yang emang hari itu tak ada kelas pergi ke tempat permainan bersama bocah china dengan kulit pucatnya aka chenle.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGHT×NOHYUCK
Romance"Gue baikan sama dia? gak akan, kecuali dia yang duluan minta maaf!!"-Haechan "Minta maaf? sorry yah, ngapain gue minta maaf klo gue aja gk salah!!"-Jeno