34. Lulus!

4 3 3
                                    

Suara ricuh di gedung dgn berbagai dekorasi itu, menjadi tempat di mana para remaja yg dulu nya berstatus mahasiswa, dan akan berganti status dan memulai kehidupan barunya. Mencari pekerjaan, menikah, dll.

"Gua kepo liat Zea! Dari tadi pagi gak pernah gua liat!" ucap Laura, tangan nya terus menerus berada di genggam sang tunangan. Yah, tunangan, dua bulan lalu dirinya resmi menjadi tunangan seorang Ardika Rahendra Aldebaran. Dan minggu depan mereka akan melangsungkan pernikahan.

"Tunggu, dia tadi ngabarin gua, katanya dia bakal muncul pas acara udah mau di mulai!" Ucap Auryn, gadis—ralat wanita itu kini duduk di samping sang suami. Arsen Arga Pradipta. Keduanya menikah dua minggu setelah hari kelulusan nya. (Setelah wisuda)!

Ketujuh remaja di sana hanya mengangguk.

"Hubungan lo berdua gimana? Gak ada lika-liku rumah tangga kan?" tanya Arya sok akrab ke Alexis dan Lizi.

Yah keduanya juga sudah menikah, tepat setelah tiga hari lulus dari sekolah sma, mereka langsung ke jenjang pernikahan. Itu semua juga permintaan sang nenek, Marsya!. Setelah menikah pun, Alexis dan Lizi memilih melanjutkan pendidikan di luar negeri, tepatnya di Swiss.

"Iya, emang ada masalah apa? Lo tuh sama Elva, kapan nikah nya! Tunangan udah lama, jamuran tuh anak orang!" sindir Lizi pedas.

"Sabar mazzeh! Setelah lulus, gua sama di bakal nikah! Seminggu setelah kelulusan dia! Besok gua kirim undangan ke rumah kalian!" ucap Arya mengangkat dagu bangga.

"Elva udah tau?" tanya Laura.

"Udah, kemarin keluarga yg langsung diskusi, makanya langsung jadi! Gua? Tinggal duduk manis nunggu waktu buat mengikat sang pujaan hati!" ujarnya seraya bersekap dada, seakan dirinya juragan yg kekayaannya sangat fantasis.

"Wait! Kan lo bilang seminggu setelah kelulusan? Lah gua? Nikah nya minggu depan! Gak boleh barengan pokoknya!" ucap Laura, bahkan dirinya menatap garang remaja yg sudah beranjak dewasa itu.

"Kan seminggu setelah nya! Jadi gak akan langsung juga, lo duluan kok! Gua juga udah ngasih tau keluarga, dan mereka setuju! Gua bakal nikah tiga hari setelah lo!" ucapnya. Takut jika nanti rambut nya yg sudah ia tata dgn rapi malah di jambak sama gadis tukan tartum itu.

"oke!"

"Lo Bas? Kapan nih? Masa lo sama Zea cuman temenan? Gak ada kata pacaran kah?" tanya Arya beralih ke Bastian yg hanya diam.

"Nanti!" jawab Bastian singkat.

"Ha? Nanti apa weh?" tanya Laura bingung, semuanya mengangguk setuju.

"Nanti gua lamar!"

"Malam? Pagi? Siang bolong?" tanya Arya lagi.

"Nanti malam! Nanti gua minta tolong sama lo Ryn! Buat rencana nya nanti gua kabarin!" ucap Bastian.

Semua mengangguk, "gua harus ikut serta sih! Harus liat! Pokoknya!" ucap Arya.

"SERAH LO!" ucap semuanya kompak.

Semuanya kembali diam, tak lama MC kini membuka acara, dan acara pertama ia lah, penampilan dance untuk menghibur para tamu yg datang.

Hingga acara berakhir semau nya masih setia berada di sana. Tersirat wajah kebahagiaan di wajah para mahasiswa yg lulus dgn nilai yg sempurna sesuai dgn apa yg mereka harapkan.

Zea, gadis itu berjalan bersama Elva temannya dan adik kembar nya. Senyuman merekah di wajah gadis itu. Sekumpulan teman-teman nya menatap bahagia ke arah adik-adik mereka yg lulus dgn nilai terbaik, terutama Zea.

"Huaaaa! Adek gua emang the best! Sampe dapat penghargaan, mahasiswa dgn lulusan nilai terbaik!! Jadi iri kaka deck!" ucap Laura heboh, bahkan mereka yg ada di sana hanya meringis dgn tingkah gadis itu, entah urat malunya mungkin ia tinggal di rumah.

𝐓 & 𝐙 {ᴛɪᴀɴ&ᴢᴇᴀ} ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang