"kamu adalah versi terbaikku dari banyaknya gadis yang hadir dalam kehidupanku,hanya kamulah yang bisa meluluhkan hatiku, Basmalah Nigista Ebalent Gralind"-Rakha
happy reading
-
-
-DEG!
jantung Mala berdetak lebih kencang dari sebelumnya. ia membalikan posisi nya untuk menghadap dan juga menatap Rakha.
"Rakha sebenarnya ini adalah hari dimana aku sangat berat untuk memberi jawaban,kamu bilang tidak akan memaksaku bukankah itu betul?",tanya Mala.
"iya aku tidak akan memaksamu!"
"jadi jawaban apapun itu kamu harus terima kan?",tanya Mala kembali. Rakha hanya mengangguk saja."sebenarnya aku sangatlah takut kha untuk mengambil keputusan ini apakah tepat?!",lanjut Mala.
"jika kamu memutuskan benar-benar yakin dan ikhlas dari hati maka itulah yang terbaik untukmu sayang!",jujur Rakha juga sangat penasaran dengan jawaban Mala.
Mala menghela nafas panjang sebelum ia mengatakan jawaban nya."aku...",Mala melanjutkan kalimatnya dengan berbisik.
---
Tak tak tak!
suara langkah kaki yang sedang menuruni anak tangga. ya itu adalah rakha.rakha menuruni anak tangga dengan badan yang lemas seperti tak ada tenaga dalam dirinya tatapan mata kosong melihat ke arah bawah sampai terduduk di sofa pun ia sangatlah terlihat murung Rakha menghela nafas yang panjang dan pasrah.ada apa dengan Rakha?.
"gimana kha apa jawaban dari Mala,kamu terlihat murung apakah dia masih menolak sebab kalian juga masih sekolah?",tanya Linda.
"Rakha sudah tahu apa jawabnya Mala Tante ya seperti itulah!",jawab Rakha yang masih juga terlihat murung tak ada semangat lagi bagi dirinya.
"Rakha itukan hak Mala apakah dia akan menolakmu atau menerima mu",sahut Laura. lagi-lagi Rakha hanya menghela nafas panjang dan pasrah.
tak lama dari itu juga Mala menyusul. Mala terlihat gerogi dan canggung saat menemui mereka semua Mala tertunduk dan duduk disamping Rakha kembali dan membuang nafas panjang.
"Mala apa jawaban dari kamu kami semua disini sangat amatlah penasaran?",tanya Linda dengan lembut.
Mala masih saja tertunduk sedangkan pihak dari kedua orang tua mereka sudah sangat menanti jawaban Mala."maaf pah,mah,om,tante Mala ngga bisa!",ujar Mala yang mulai membuka suara.semuanya terkejut. Mala hanya kembali tertunduk.
"tidak apa Mala jika kamu masih menolak,kami semua tahu kalian juga masih bersekolah jadi kamu masih berat untuk mengatakan jawaban dan menjalankan peran kamu saat ini!",Laura berujar dengan sangat lembut. Mala hanya mengangguk begitupun dengan Rakha.
"maksud Mala adalah maaf Mala ngga bisa menolak Rakha!",jelas dan lanjut Mala. Mala kembali mengembangkan senyumnya. seketika semuanya membiarkan matanya tak percaya. mereka semua tak jadi bersedih seketika wajah para orang tua mereka kembali gembira dan kembali tersenyum tidak pada sebelumnya yang ikut terlihat murung.
"maaf semuanya ini kerjaan Mala untuk mengerjai biar lebih mendramatisir katanya!",sahut Rakha sudah tak tahan lagi Rakha tertawa kecil. Mala membelalakkan matanya dan mencubit perut Rakha. aduh sakit la!".
KAMU SEDANG MEMBACA
My First Love (Malkha)
Jugendliteraturkisah kita berawal dari saat pertama kita bertemu "ketika kita pertama kali bertemu,aku tidak pernah berfikir kamu akan jadi sepenting ini bagiku,aku mencintaimu dan aku tidak pernah ingin kehilanganmu and i love you more and more,i Will always take...