Ini adalah kisah seorang perempuan yang cantik yang memiliki dendam dengan orang yang sudah membuat mama tercintanya meninggalkan dirinya,banyak hal mengubah dirinya menjadi seperti sekarang.
Bertemu dengan seorang pria yang akan menjadi cinta perta...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Naura bangsat"gertak Tasya sambil masuk ke dalam kelas,Naura yang sedang membaca tidak perduli dengan gertakan tersebut
"Sih cupu mulai berani nih"ejek Cantika
"Diam loh"kata Tasya,bahkan kali ini dia tidak menggunakan kata aku-kamu
"Uhhh takut"kata ele dengan muka mengejek
"Diam kalian,dia gak ada urusan dengan kalian"kata lili yang datang bersama Tasya
"Bacot!,masih gak jera juga kenapa sih kemarin gak mati aja"kata Cantika
"Maksud loh apa nau?kenapa loh bakar rumah papa hah"kata Tasya sambil mengambil buku Naura lalu melemparnya ke sembarang arah
"Terus?, bukannya itu rumah gue ya ya terserah gue dong jing"kata Naura sambil menatapnya dengan tatapan tajam
Sedangkan di sisi lain
"Kenapa sih rame-rame"kata elang heran melihat semua orang berlarian
"Ada artis kali"jawab Azka ngasal
"Bapak loh artis"
"Eh mau kemana"elang menarik kerah baju salah satu siswa yang lewat di samping dirinya
"Diam aja,jawab buruan"lanjutnya dengan sedikit berteriak
"Itu kak,katanya kak Tasya cari masalah sama kak Naura di kelas"ia pun menjawab
"Susul"kata Rasya dengan sedikit berlari setelah mendengar ucapan tersebut
"Woy tungguin"kata elang lalu mendorong siswa itu
"Saya salah apa ya kak"katanya pelan sambil menahan sakit di bokong
"Tapi kan dia juga orang tua loh,emang loh gak kasihan sama kita hah kita sampai tidur di kontrakan yang sempit sekarang"kata Tasya
"Bagus dong,udah jadi miskin"kata Naura dengan mengejek
"Nau nau,loh gak apa-apa"kata Rasya datang sambil memutar badan Naura
"Apaan sih sya,loh kenapa njir"bingung Naura
"Gue takut nih cewek bawa penyakit"ucap Rasya yang masih saja mengecek keadaan Naura sampai menempel tangan di dahi Naura
"Gak panas,huh untung"lega dirinya
"Apa sih Rasya lagian bukan aku yang bawa penyakit,tapi Naura tuh tukang bawa sial"kata Tasya seperti ada sesuatu dengan dirinya
"Bukannya loh ya,atau loh lebih dari pembawa sial"sahut Rasya tanpa melirik kearahnya
"Maksud kamu?"
"Mikir sendiri kalau masih ada otak"sahut Rasya lagi
"Mantap pedas uyyy"kata elang yang menyaksikan
"Jangan langsung ulti sya,kasih aba-aba dulu"teriak Ale tak lupa dengan di akhiri tawa
"Diam kalian semua,jangan berani bully teman gue"kata lili dengan berteriak
Plak Tanpa aba-aba Cantika menamparnya
"Berisik,mulut loh bau tai"ucapnya
"Loh!"kata lili
Plak Sekali lagi tamparan di layangkan
"Diem kita enek denger loh ya,sekali lagi loh ngomong gue sobek tuh bibir terus gue congkel tuh gigi gue kasih buat makan badak!"kata Cantika,yang berhasil membuat lili diam tak berkutik
"Pokoknya gue mau loh beliin kita rumah baru"kata Tasya tiba-tiba ke Naura
"Aduhh udah miskin,kasihan"ejek Azka di sana
"Mending loh pergi deh,dari pada gue beliin loh rumah mending gue beliin loh deodorant ketek loh bau"kata Naura yang berhasil mengundang tawa
"Hahaha bau ketek"
"ihh busuknyeee"
"Makan tuh deodorant biar nyadar"
"Lihat aja loh nanti"kata Tasya kemudian dia ingin berjalan ke arah pintu
"Pengecutt huuuu"kata Ale lalu dengan sengaja mengulurkan kaki saat Tasya lewat hingga di kesandung
"Jangan berani lawan kita apalagi Naura,karena kita gak selevel kita beda kasta"Ucap Ale,Tasya hanya diam lalu berdiri dan langsung pergi Di susul lili
"Bhahahaa"tawa Cantika dan Ale langsung pecah setelah semua orang bubar
"Muka mereka berdua kaya nahan berak njir"
"Apalagi tuh anak lonte"
"Tapi loh harus tetap hati-hati nau apalagi Tasya udah bawa kawan sekarang buat nyrang loh"ucap elang khawatir
"Aman"jawabnya tenang
"Tapi gue kayanya merhatiin Rasya dari tadi kaya khawatir gitu,atau sya loh suka sama sahabat gue ya"tebak Cantika membuat Naura menatap Rasya
"Hati gue kenapa sih"kata Naura di dalam hati
"Tenang sya tenang"batin Rasya merasakan gugup
"Tapi kita setuju kok sya kalau mau Pepet Naura,lagian kalian cocok"kata Ale juga
"Wajah Naura aja udah merah kaya kepiting rebus tuh,ehem ehem ada yang malu tapi suka"
"Biasanya cewek kalau salting kan mukanya merah,terus kalau cowok tuh diam aja tapi hatinya berbunga-bunga"
"Kaburr"kata mereka berempat serempak
"Jangan lupa susul ke kantin"kata mereka lalu berhamburan keluar sebelum kena amukan singa
"Dasar teman biadap"kata Naura pelan
"Yuk ke KUA "kata Rasya tiba-tiba
"Hah?"
"Eh maksudnya nanti makan yang pake kuah kaya bakso atau soto gitu"
"Ohh"kata Naura kemudian dia keluar kelas
"Kok jadi kaya baru jatuh cinta ya?"ucap Rasya heran