Naura rindu mama

270 25 21
                                    

"Mah Naura datang"katanya setelah pulang dari sekolah dia memilih ke pemakaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mah Naura datang"katanya setelah pulang dari sekolah dia memilih ke pemakaman

"Mah Naura rindu,hidup ternyata berat tanpa mama"air matanya sudah mengalir dari tadi,dia memeluk gundukan tanah makam mamanya

"Bohong kalau Naura kuat mah,Naura hanya menutupi dari semua orang
Naura juga butuh kasih sayang dari papa tapi hati Naura sakit mah setiap Naura coba buat Nerima papa yang ada bayangan mama selalu muncul."

"Kalau Naura boleh milih,Naura mau ikut mama di sana"

"Hiks hiks"tangisnya begitu deras

Tak lama terdengar suara petir dan awan mulai mengelap pertanda sebentar lagi hujan akan turun
Dan benar saja hujan mulai turun dengan perlahan,lalu menderas

"Kemana cucuku"kata Oma Sandra panik di dalam rumahnya,saat mengetahui Naura belum pulang di tambah hujan di luar sangat deras,dia bahkan sudah menghubungi semua sahabat Naura namun mereka bilang sedang tidak bersama dirinya

"Semoga cucuku baik-baik saja"

"Oma kita datang"kata Cantika tergesa-gesa di susul Ale,elang,Rasya dan Azka

"Apa Naura belum pulang juga Oma"tanya Rasya,Oma Sandra menggeleng lemah

"Oma tenang aja,aku dengan yang lain bakal cari Naura sampai ketemu"kata Rasya lagi

"Kalian ada yang sama Naura gak waktu pulang sekolah tadi"tanya Rasya menatap mereka bergantian

"Tadi waktu pulang,Naura bilang mau pulang sendiri aja"sahut Ale

"Lalu kemana Naura,astaga"kata elang panik

"Gue baru ingat tadi kalau gak salah gue gak sengaja denger dia nelpon katanya mau minta di belikan bunga"kata Cantika

"Apa Naura ke makam mamanya?"tebak Azka

"Kita cek ke sana"

"Rasya"kata Oma sambil memegang tangan Rasya sebelum pergi

"Oma mohon sama kamu dan yang lain,bujuk Naura untuk pulang karena dia kalau sudah di makam ibunya dia selalu tidak ingin pulang"

"Rasya janji Oma,dan Oma tunggu aja di sini kita bakal bawa Naura pulang"

"Terimakasih nak"kata Oma di balas senyuman dari mereka semua

Mereka lalu keluar rumah,dan bergegas pergi ke area makam

"Mah Naura bakal tetap di sini,Naura takut mama kedinginan mah kalau boleh Naura mau peluk mama"

"Kenapa mama tinggalkan Naura mah,bahkan Naura siap kalau Naura yang pergi bukan mama"

Setelah hampir 19 menit mereka tiba di area makam, setelah memarkirkan mobil Rasya langsung keluar tanpa memperdulikan hujan yang sangat deras

"Sya"kata Cantika menahan Rasya yang sudah di luar

"Jangan pergi sekarang,kita pantau Naura sampai dia selesai melepaskan semua yang dia pendam"pinta Cantika

"Tapi kenapa can?"

"Kalian gak akan paham,turutkan ucapan Cantika"Ale ikut berbicara

Mereka setuju lalu berjalan,dan mereka menemukan Naura yang sedang memeluk makam bahkan seragam dan rambutnya sudah berantakan

"Kalau kalian mau tau,Naura selama ini mendam semuanya sendirian bahkan kita sahabatnya hanya tau beberapa persen dari hidup Naura"kata Ale sambil menatap sahabatnya dia ikut meneteskan air mata

"Dia sangat suka berada di makam mamanya,bahkan dia pernah bermalam di sana kita juga nemenin dia waktu itu"

"Emang kalian gak takut"tanya Azka pelan

"Kita lebih takut kehilangan orang yang di sayang"balas Cantika

"Gue mau susul Naura"kata Rasya lalu berjalan ke arah Naura

"Naura"kata Rasya sambil memegang pundak Naura, penampilan Naura sungguh sangat berbeda matanya bahkan sudah bengkak

"Rasya"

"Loh ngapain di sini,kenapa loh tau gue di sini"

"Itu gak penting Naura,ayo pulang"ajak Rasya lembut

"Gue gak mau sya, sebentar lagi malam gue gak mau ninggalin mama gue sendirian di sini"

"Mah,Naura bakal temenin mama di sini sama seperti waktu mama masih ada"lalu dia kembali menangis

"Naura jangan kaya gini,loh gak kasihan sama mama loh"kata Ale yang juga menghampiri mereka

"Naura di rumah ada Oma yang nunggu,kalau kaya gini loh juga buat Oma khawatir"kata Cantika yang langsung memeluk sahabatnya

"Hiks can,gue masih rindu mama gue sakit can"dia melampiaskan semuanya di pelukan Cantika

"Gue lemah can,gue juga masih butuh kasih sayang dari orang tua"

"Naura jangan gini,gue gak mau lihat loh kaya gini"Ale di sana terisak dia langsung memeluk Naura dari belakang

"Mana Naura yang gue kenal,mana?"

"Kita pulang ya,besok gue janji bakal temenin loh ke sini"kata Rasya,Naura melepaskan pelukannya dari Cantika lalu menatap Rasya

"Kalau loh sakit kasihan sama mama dan Oma begitu juga opa,mereka pasti khawatir nau loh harus ingat di Oma opa dan kita semua sayang sama loh"

"Iya nau,kita gak mau lihat loh sakit"kata Azka

"Dan gue gak mau lihat sepupu gue nangis"sambung elang

"Dunia terus berjalan nau,ayo bangkit"

"Kita bakal selalu ada buat loh selamanya"

"Sekarang pulang ya"

"Hmm"akhirnya Naura mengangguk

"Mah Naura pulang,besok Naura bakal ke sini nau janji mah"katanya lalu bangun di bantu cantik dan Ale

Bruk
Belum bangun sepenuhnya dia langsung pingsan

"Naura bangun"

"Astaga"

"Kita bawa dia kerumah sakit"

PEMBALASANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang