Kekecewaan prabowo kesekian kalinya

1.7K 120 43
                                    

Selama awal-awal tahun 2003 bisnis prabowo mulai mengalami peningkatan dan mulai stabil. Semua mulai berjalan baik untuk prabowo.

Prabowo sempat meminta pendapat hashim soal ia ingin mencoba dunia politik. Hashim bertanya buat apa terjun dunia politik? Toh masa depan prabowo sudah bisa dilihat jelas sebagai pengusaha sukses.
Namun prabowo hanya memberikan jawaban seadanya dan terkesan muter-muter bagi hashim. Sang kakak seolah menyembunyikan niat lain didalam hatinya dengan keinginannya masuk dunia politik.

Beberapa orang juga mulai mendekatinya dan memintanya untuk melirik lebih jauh dunia politik.
Ada seseorang yang merupakan sosok yang mulai melirik prabowo. Mengingat prabowo pernah menjadi sosok yang kuat dipemerintahan apalagi ia pernah menjadi menantu presiden dan putra seorang bapak ekonom terkemuka membuat namanya juga masuk sebagai salah satu kandidat calon presiden partai golkar bersama 4 orang lainnya.

Saat dihubungi pertama kali prabowo sempat belum ada jawaban. Prabowo lantas menyampaikan hal itu kepada keluarganya perihal namanya yang disebut-sebut sebagai calon kandidat capres 2004.
Keluarganya mendukungnya, mereka juga punya harapan mungkin dengan hal itu nama prabowo juga mulai bisa dibersihkan, mengingat keadaan sekarang yang mulai tenang. Namun hashim sedikit ragu, ia takut dengan majunya prabowo sebagai kandidat akan mengingatkan masyarakan soal kejadian buruk lalu dan justru akan kembali menjadi bumerang bagi prabowo.

"Ah kamu sudah dewasa saja" ucap prabowo sambil tersenyum kearah adiknya itu.

"Saya memang sudah dewasa" balas hashim tenang dengan memaikan alisnya percaya diri.

Prabowo juga mendapatkan dukungan penuh dari sahabatnya sjafrie. Namun entah apa yang prabowo tunggu, bahkan saat dihubungi untuk yang kedua kalinya pada bulan juni ia belum juga memberikan respon.
Beberapa kalangan golkar juga mulai menunjukkan dukungannya untuk prabowo, prabowo dinilai memiliki dukungan finansial yang sangat cukup untuk kampanyenya sendiri tampa butuh terlalu banyak sponsor.

Pada bulan juli prabowo memutuskan pulang keindobesia. Tempat pertama yang ia kunjungi adalah rumah cendana no 5.

Beberapa orang menyambutkan dengan santun dan penuh hormat.

"Apa kabar kalian?" Tanya prabowo.

"Siap. Baik pak" balas beberapa oranglainnya.

"Ibu ada? Tanyanya lagi.

"Tidak ada pak, biar kami hubungi"

"Tidak usah, biar saya yang hubungi" balas prabowo.

"Silahkan masuk pak" mereka buru-buru mengarahkan.

Prabowo duduk santai diruang tamu, kopi hangat ada diatas mejanya bersama beberapa cemilan lainnya.

Edy bertanya mengapa belum menghubungi ibu titiek?

Prabowo dengan santai berkata "biarkan saja, saya tau ia tidak dirumah"

"Loh! Lalu mengapa bapak kesini?"

"Biasanya dia yang selalu menunggu saya pulang padahal tidak tau kapan saya akan pulang, sekarang biar saya dulu yang menunggu ia pulang tampa tau kapan ia akan pulang" jelas prabowo santai.

Edy tersenyum simpul dan mengangguk-angguk.

Berjalannya waktu para ajudan mulai cemas, waktu sudah sore hari namun titiek belum juga pulang. Mereka mulai bertanya-tanya dan heran mengapa ibu titiek belum pulang juga padahal sudah mengetahui bapak prabowo ada dirumah pikir mereka.

Prabowo memilih mengobrol dengan mereka dan bertanya ringan tentang hal-hal sederhana.
Beberapa kali prabowo menoleh kearah rumah cendana yang terlihat sepi namun tau ada orang didalamnya.
Dari para ajudan prabowo tau bahwa rumah cendana setahun belakangan sudah tidak pernah didemo lagi, sebelumnya rumah pak harto itu akan mendapatkan banyak sekali pengawalan lantaran terus saja mendapatkan demo kunjungan masyarakat dari berbagai daerah.

KESETIAANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang