MY WIFE

1.3K 93 5
                                    

Pak harto mengobrol dengan putra putrinya. Walaupun hanya ada tutut,titiek,mamiek dan sigit disampingnya saat ini. Mereka sangat senang bisa melihat senyum diwajah ayahnya itu walaupun keadaan sedang tidak memihak mereka untuk saat ini. Keadaan pak harto yang membaik membuat mereka sangat senang juga. Dari semua masalah yang terus terjadi pada keluarga mereka berhasil membuat mereka semua menjadi anak-anak yang lebih mawas diri dan dewasa dari sebelumnya.
Tutut memberikan isyarat pada titiek untuk mengikutinya. Saat mengobrol berdua saja, tutut menjelaskan semuanya. Titiek diam saja menundukkan kepalanya.
"Semuanya terserah kamu saja tiek" ucap tutut lembut.
Titiek tersenyum lirih ia memeluk mbak nya itu dan berjalan pergi.

**
Sudah setengah hari prabowo masih duduk saja diruang tamunya. Masih duduk ditempat yang sama saat mba tutut pamit pulang dari rumahnya meninggalkan amplop besar diatas meja. Semua yang ada disana juga tidak ada yang berani bertanya apapun padanya termasuk edy. Beberapa panggilan telpon dari hashim dan fadlyzon ia tolak begitu saja. Sampai edy harus berbohong membuat alasan bahwa prabowo sedang tidur dikamarnya.
Suara salam titiek membangunkan lamunannya.
"Assalamualaikum"

"Walaikumsalam" ucap prabowo dan edy hampir berbarengan. Edy langsung bangun dari tempat duduknya menyapa titiek dan pergi dari sana.
"Saya permisi bu,pak" ucap edy seraya berlalu pergi.

Prabowo menatap instens kearah titiek yang berjalan kearahnya.
"Apa kabar mas? Sudah makan?" Tanya titiek penuh santun.

Prabowo langsung bangun dari tempat duduknya sambil menggenggam amplop diatas meja.
"Bicara didalam saja, ini masalah keluarga" ucap titiek penuh keteguhan dan ketabahan. "Baik, dikamar saja" jawab prabowo sambil berjalan kearah kamarnya.

Titiek langsung menyela "diruang kerja mas saja" ucap titiek cepat.

Prabowo langsung berbalik badan lagi dan menatapnya sekali lagi "mengapa?" Tanya prabowo.

"Ndak apa-apa mas" jawab titiek sambil mengambil langkah kecil melewati prabowo menuju ruang kerja. Melihat titiek yang melewatinya begitu saja membuat prabowo menarik nafas panjangnya berusaha menenangkan dirinya sendiri sambil mengikuti langkah titiek. Titiek mempersilahkan prabowo duduk lebih dulu, setelah prabowo duduk, titiek mengambil posisi duduk berhadapan dengan suaminya itu dan meja diantara mereka berdua. Prabowo langsung menoleh kesampingnya yang sebenarnya ia memilih duduk disofa yang panjang agar titiek dudul disampingnya. Prabowo tersenyum getir dengan situasi saat ini sementara titiek memilih menatap kearah lain asal tidak bertemu pandang dengan prabowo.
Titiek akhirnya menoleh kearah prabowo saat prabowo secara sengaja melemparkan amplop ditangannya kemeja dengan agak keras.
Mereka bertemu pandang kali ini. Titiek buru-buru menundukkan pandangannya dan berbicara lebih dulu.
"Mas, 2 tahun terakhir ini kita menghadapi banyak sekali masalah. Setiap masalah yang kita lewati menjadikan kita lebih mawas diri,lebih dewasa, dan lebih bijaksana. Panjang titiek memikirkannya, rasanya sangat tidak adil bagi mas maupun titiek menjalani semuanya seperti ini. Mas berhak mendapatkan kesempatan yang lebih baik, mendapatkan kehidupan yang lebih bahagia, lebih leluasa dan lebih segala-galanya. Titiek rasa ini jalan terbaik untuk kita." Jelas titiek panjang lebar.

"Jalan yang mana? Kebaikan untuk siapa?" Tanya prabowo.

"Kebaikan untuk semua pihak mas, untuk kita berdua dan untuk keluarga" jawab titiek cepat.

"I don't like it." Balas prabowo cepat juga.

"Titiek harap mas bisa lebih bijak dan setuju dengan keputusan titiek ini" jawab titiek lagi

"What? Lebih bijak? Saya kurang bijak apa selama ini?" Tanya prabowo menatap titiek.

"Mas. . .

"Mengapa titiek tidak duduk disebelah sini?" Tanya prabowo sambil mengisyaratkan disebelahnya. Titiek berkata untuk kebaikan kita? Coba mas tanya sekarang, kebaikan yang bagaimana? Membahas hal ini saja sudah membuat jarak duduk diantara kita! Jika hal ini terlaksana duduk berdua diruangan ini saja kita tidak bisa" ungkap prabowo.

KESETIAANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang