9.

122 8 0
                                    

Pagi ini semua teman-teman mereka sudah berada di kediaman keluarga prakarsa, saat ini mereka sedang berada di halaman rumah Prakarsa
Untuk mengantarkan Reynal yang sebentar lagi akan berangkat

" Kalian semua ikut ngater Reynal ke bandara kan? " Tanya Reyden

" Iya " Jawab semuanya

Sambil menunggu mobil yang akan membawa mereka semua, mereka mengobrol bersama di halaman rumah Prakarsa

Tak lama mobil yang akan membawa mereka sudah siap

" Ayo anak-anak mobilnya udah siap, yang lain ikut mobil om Arva ya dan yang gak muat pindah ke mobil ini " Ucap Dean

" Iya om " Ucap mereka dengan kompak

Mereka memasuki mobil yang sudah siap tadi, dengan pormasi Reyden, Reynal, salisha, Areta, Nalen dan Nabiya berada di mobil yang di kendarai Dean, sedakang yang lain berada di dalam mobil yang di kendarai Arav

Kedua mobil tersebut kini sudah berjalan menuju bandara

" Jaga diri lu baik-baik ya jangan pernah lupa buat kasih kabar sama kita " Ucap Salisha kepada Reynal yang berada di tengah Reynal dan Reyden

" Iya lu juga jaga diri baik-baik jangan lupa kabarin gw kalo ada apa-apa, telpon gw terus ya " Ucap Reynal sambil mengusap kepala salisha

" Jangan nangis sal, gak ada balon di sini " Ucap Reyden sambil menepuk pundak salisha dan itu yang membuat Salisha kesal

Salisha menatap Reyden dengan tatapan kesalnya yang membuat Reyden tertawa, lalu menatap Reynal kembali

" Lu Jahat nal tinggali gw sama manusia kaya dia, udah tau kalo deket dia darah tinggi gw naik terus " Ucap Salisha dengan kesal

Reyden tertawa mendengar ucapan Salisha, sedangkan Reynal hanya menatap salisha dengan tersenyum tipis

" Muka ini sal yang nanti bakal selalu buat gw kangen sama lu " Ucap Reynal dalam hati sambil tersenyum

" Kamu tuh seneng banget ngeledek orang, udah timenya gak tepat lagi " Ucap Areta yang membuat Reyden  semakin tertawa

" Lagian dia cengeng " Ucap Reyden yang masih saja tertawa sedangkan Salisha hanya memutar matanya membalas

Singkat cerita kini mereka semua sudah berada di bandara

" Jaga diri kamu baik-baik, ingat ya di negara orang gak boleh macem-macem, selalu kabarin mama terus ya " Ucap Areta sambil memegang kedua pundak Reynal

" Iya mama juga jaga diri baik-baik, aku pasti selalu kabarin mama, kalo ada apa-apa bilang ya mah " Ucap Reynal

Reynal langsung memeluk mamanya dengan rekat sambil sesekali meneteskan air matanya, setelah beberapa menit pelukan mereka terlepas, lalu Reynal berjalan ke arah papanya

" Jangan kecewain papa sama mama ya nak, kabarin papa sama mama selalu ya nak dan jaga diri baik-baik " Ucap Dean

" Iya pah " ucap Reynal lalu mereka berpelukan

Setelah beberapa detik perlukan mereka terlepas, lalu ia berjalan ke arah Keya yang sudah seperti ibunya sendiri

" Jaga diri baik-baik ya, belajar yang benar juga, jangan lupa kabarin bunda ya " Ucap Keya

" Siap bunda cantik ku " Ucap Reynal lalu mereka berpelukan, setelah beberapa menit mereka melepas pelukannya dan Reynal langsung menuju Arav

" Jangan diri baik-baik, belajar yang bener  " Ucap Arav

" Iya ayah " Ucap Reynal lalu mereka berpelukan sesaat

Setelah menerima banyak nasihat dari kedua orangtuanya, Karya dan Arav, kini ia langsung berjalan menuju kembarannya

" Jaga diri baik-baik lu, kalo ada apa-apa kasih tau gw, belajar yang bener cepat balik ke Indonesia " Ucap Reyden saat saudara kembarnya sudah berada di hadapannya

" Iya, lu juga jaga diri baik-baik, jangan lupa jangan mama, bunda sama salisha kalo ada apa-apa bilang sama gw " Ucap Reynal

Mereka berpelukan setelah beberapa detik pelukan mereka terlepas dan Reynal langsung berjalan menuju salisha yang ada di sebelah Reyden

" Jangan nangis dong " Ucap Reynal lalu memegang kedua pipi Salisha

" Gw gak nangis " Ucap Salisha

Mereka berpelukan dengan erat seperti tidak ingin di tinggal satu sama lain

" Gw bakal selalu usahain cepat balik biar kita bisa kumpul lagi sama-sama " Ucap Reynal dalam pelukan salisha

" Kalo bisa lu langsung lompat semester " Ucap Salisha yang membuat Reynal yang mendengarnya lalu tertawa kecil

Setelah beberapa menit pelukan mereka terlepas

" Sekarang apa pesan lu buat gw " Ucap Reynal menatap Salisha

" Jaga diri baik-baik, kasih kabar gw selalu dan cepat balik kesini lagi " Ucap Salisha

" Okey " Ucapnya lalu tersenyum

Setelah itu ia menuju para sahabat-sahabatnya setelah beberapa menit berpamitan, kini pesawat yang akan di naikin Reynal akan segera berangkat

" Gw berangkat ya bye semua, sampai ketemu lagi " Ucap Reynal sambil melambaikan tangan, karena sekarang posisi mereka sudah berjauhan

" Bye " Ucap semuanya sambil melambaikan tangan

••••

Setelah tadi pagi hingga menuju siang mengantarkan Reynal yang berangkat ke Jepang, Malam ini Salisha sudah berada di kamarnya ia sedang menatap banyak gambaran tugasnya,

" Cape juga ya tangan gw mengarsir dari tadi " Guram Salisha

Setelah beberapa menit, tugas ia terselesaikan, ia berjalan menuju kasurnya untuk merebahkan dirinya

" Gw tau gw adalah manusia yang paling gengsi, tapi lu harus tau nal bakal sesepi apa hari-hari gw selama lu tinggalin, ya gw harap lu bisa cepat selesaisain  pendidikan lu, buat kita bisa sama-sama lagi " Ucap Salisha sambil menatap langit kamarnya dan tak lama matanya terlelap

Semetara di sisi lain ada Reyden yang baru saja selesai membuat kopi dan langsung menuju kamarnya

" Gila nal gak ada lu sepi banget bisanya gak ada hari tanpa lu di hidup gw, bahkan dari kita di dalam rahim baru kali ini kita di pisahkan sejauh ini, gw harap waktu bisa berjalan cepat biar kita bisa kumpul bersama lagi " Ucap Reyden sambil tetap langit malam dari balkonnya

Dan disisi lainya ada Reynal yang sedang menikmati keheningan malam di Jepang

" Jepang indah banget ya, tapi bakal selalu kerasa sepi karang gak kalian berdua disini " Ucap Reynal sambil menatap langit malam yang di hiasi banyak bintang

Fyi kalo kalian nanya kenapa mereka agak lebay, karena dari bayi hingga sebesar ini mereka gak pernah di pisahkan dengan jarak sejauh ini.

APA ADA KESEMPATAN ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang