12.

104 7 0
                                    

Setelah tragedi kecelakaan tadi, kini Reyden di sudah di bawa ke rumah sakit oleh salah satu warga yang menemuinya tadi

Anggota keluarga Reyden dari tadi juga sangat sulit di hubungin, mungkin karena hari sudah terlalu malam

Sedangkan kondisi Reyden masih dalam keadaan belum sadarkan diri mungkin karena benturanya terlalu keras dan saat ini dokter juga masih memeriksa

" Keluarga pasien " Ucap dokter saat keluar dari ruangan

" Keluarganya masih belum bisa di hubungin dok " Ucap seorang yang menyelamatkan Reyden

" Terus gimana? " Tanya dokter

" Mungkin besok kita akan usahakan hubungin lagi, apa lagi ini sudah terlalu malam " Ucap seorang tersebut

" Tapi saya belum bisa memberikan keadaan pasien jika tidak ada keluarga" Jelas dokter

" Iya dok " Ucap seorang itu

••••

Pagi ini terlihat sangat cerah, mata Salisha mengerjap menyesuaikan cahaya yang ada di kamar itu, setelah matanya melek dengan sempurna ia langsung mendudukkan dirinya

Setelah beberapa menit terduduk, ia langsung bangkit dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan mandi

Setengah jam berlalu Salisha sudah selesai menyiapkan dirinya, ia langsung mengambil ponselnya dan berjalan membuka pintu, lalu menuruni anak tangga

Sesampainya ia langsung menghampiri kedua orang tuanya yang sudah ada di sana

" Pagi " Ucap Salisha

" Pagi sayang " Ucap kedua orang secara bersamaan

" Kamu mau ke kampus dulu, apa langsung ke rumah sakit? " Tanya Arav

" Hah emang siapa yang sakit? " Tanya Salisha dengan nada panik

" Emangnya kamu belum cek hp? " Tanya keya

" Gak emang ada apa? " Tanya Salisha

" Reyden kecelakaan sekarang dia ada di rumah sakit " Ucap Keya yang membuat Salisha menatapnya dengan tatapan syok

" Nah kamu mau ke rumah sakit atau ke kampus dulu? kalo mau izin dulu juga gak papa " Ucap Arav

Salisha masih terdiam mendengar ucapan dari bundanya, sambil mengecek ponselnya terlihat banyak temanya yang menginfokan Bawak semalam Reyden kecelakaan

" Terus kondisi Reyden gimana Bun yah? " Tanya Salisha

" Belum jelas, makanya sekarang bunda sama ayah mau cek ke sana, kamu gimana? " Tanya Keya

" Aku liat kondisi dia dulu ke rumah sakit baru habis itu aku ke kampus " Ucap Salisha

" Yaudah kamu sarapan dulu abis itu kita baru jalan ke sana " Ucap Keya

Mereka sarapan dengan hening, Salisha juga masih sangat khawatir dengan kondisi Reyden, sampai beberapa menit sarapan mereka terselesaikan

Singkat cerita, keluarga Arkasa sudah berada di rumah sakit tempat Reyden di rawat, sesampainya di sana ia langsung menuju ke arah ruang rawat Reyden

Saat sudah memasuki ruang rawat Reyden, Salisha melihat Reyden yang sedang sarapan pagi di suapin oleh Areta, ia kondisi Reyden sudah baik-baik saja ia hanya memar sedikit dan masih perlu di rawat untuk beberapa hari

" Assalamualaikum " Ucap Salisha dan kedua orangtuanya

" Waalaikumsalam " Ucap mereka berdua

" Gimana kondisi kamu den? " Tanya Keya saat sudah ada di Deket bengker Reyden

" Udah lebih baik Bun, aku juga cuma luka-luka sedikit, cuma emang kepada aku masih ke rasa sedikit pusing mungkin karena benturan semalam " Jelas Reyden

" Kejadiannya gimana kok kamu bisa kaya gini? " Tanya Arav

Lalu Reyden menjelaskan semua kejadian yang terjadi tadi malam secara detil, tapi tidak dengan kejadian ia berdebat dengan papanya

" Makanya kalo bawa motor itu jangan ngebut Taukan akibatnya "  Ucap Salisha

" Gw udah pelan-pelan kok " Ucap Reyden

" Kalo lu pelan-pelan gak mungkin lu ada di sini " Ucap Salisha dengan nada kesal

" Bun mah masa orang lagi sakit di omelin " Rengek Reyden, sedangkan Salisha yang melihatnya hanya memutar matanya membalas

" Yeleh gitu aja ngadu " Ucap Salisha ketus

" Udah sal " Ucap Keya

" Iya bun bercanda dong kok " Ucap Salisha

Setelah itu mereka mengobrol ringan, sambil menunggu Reyden selesai sarapan

Hari ini Salisha memutuskan untuk izin kuliah di karenakan orang tuanya dan Areta ada pekerjaan yang tidak bisa di tinggal, jadi lah Salisha yang harus menunggu Reyden di rumah sakit

" Den mendingan lu jujur deh kenapa lu bisa masuk rumah sakit " Ucap Salisha saat para orang tua sudah pergi

" Kan tadi gw udah jelasin " Ucap Reyden menatap Salisha

" Iya gw tau lu udah jelasin, tapi sumpah penjelasan lu gak ada yang masuk akal gw dan gw yakin kalo sebelum kecelakaan itu pasti ada hal yang buat pikiran lu terganggu, bisanya juga sengebut-ngebutnya lu gak sampai kaya gini " ucap Salisha yang menatap Reyden yang sedang menunduk diam

Reyden memegang orang yang selalu ngebut di jalan, tapi sengebut-ngebutnya dia tak pernah berakhir ada di rumah sakit, makanya Salisha Sangat yakin jika ada sesuatu yang mengganggu pikiran Reyden saat berkendara

" Kalo lu diam aja berarti bener " Ucap Salisha mesin setia menatap Reyden yang menunduk diam

Reyden mengangkat kepalanya dan menatap Salisha " Gw ketemu papa sama perempuan yang kemarin kita liat, bahkan gw sampai luapin Semua emosi gw ke papa dan kita sempat debat, mungkin itu yang buat gw gak fokus sampai akhirnya kaya gini " Jelasnya

Salisha menatap Reyden dengan tatapan sedunya " Sorry den, tapi apa papa beneran menghianat mama? "

" Dari semua percakapan mereka gw yakin ia, apa lagi papa panggil perempuan itu sayang dan perempuan itu panggil papa dengan sebuah papa, bahkan semalam mereka selayaknya suami istri " jelas Reyden

Lalu mereka berdua terdiam dengan pikiran masing-masing

" Gw gak tau sal giman ya kalo nanti mama sampai tau--- " omongan Reyden terhenti saat ada orang yang mengetuk pintu

" Gw buka dulu ya, nanti kita lanjutkan " Ucap Salisha yang membuat Reyden menganggukan kepalanya

Salisha berjalan menuju pintu dan membuka pintu tersebut dan terlihat seseorang yang sangat ia kenal dan seseorang itu adalah...

APA ADA KESEMPATAN ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang